Kepribadian Asertif Dan Bergairah

Dalam hubungan keseharian, kita akan menemukan banyak sekali orang dengan kepribadian yang berlawanan. Di bawah ini diterangkan dua tipe Kepribadian yaitu asertif dan bergairah .
Orang dengan Kepribadian Asertif :
  1. Memiliki pandangan faktual ihwal pendapat dan perilakunya. Pada dikala yang serupa, mereka tetap menghormati anggapan dan tindakan orang lain.
  2. Biasanya mengatakan jujur ihwal pendapat mereka secara sopan tanpa mesti menyakiti perasaan orang lain.
  3. Termotivasi untuk mencapai tujuan serta apa yang mereka kehendaki. Pada saat yang serupa, mereka juga berusaha menghormati orang lain serta mengajak maju bersama.
  4. Membuat kontak mata ketika berbocara dengan orang lain. Ekspresi matanya cenderung damai dan tidak bergairah.
  5. Melihat siapa pun mempunyai kedudukan yang sama. Pendekatan mereka cenderung lebih demokratis.
  6. Memiliki postur lurus tanpa membungkuk dan ekspresinya lazimnya santai. Cara komunikasi asertif yaitu mengatakan ‘to the point’ tanpa berbelit-belit.

Orang dengan Kepribadian Agresif :
  1. Merasa bahwa hanya pendapatnya yang memilki bobot dan menganggap orang lain tidak mampu mengambil keputusan.
  2. Akan mengatakan keras untuk membuat orang lain mendengarkannya. Mereka biasanya memiliki kemampuan menyimak yang buruk.
  3. Berusaha mencapai tujuan dan harapan mereka dengan cara menyakiti orang lain atau dengan menginjak harga diri orang lain.
  4. Cenderung memelototi orang lain supaya tunduk tanpa melawan.
  5. Menempatkan dirinya diatas orang lain dan bersikap agresif.
  6. Cenderung berjarak dan kaku dengan mulut mengancam di wajahnya.

Kemudian, dalam interaksi sehari-hari pastinya mempunyai jiwa asertif ialah opsi yang ideal. Dengan komunikasi asertif, maka kita mampu berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pertimbangkan atau katakan. Komunikasi asertif juga akan menuntun seseorang untuk memutuskan antara mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk suasana tertentu. Sebaliknya, orang yang kurang asertif cenderung senantiasa berkata ‘ya’ walaupun bahu-membahu dia tidak berada dalam mood untuk melakukan hal tersebut.
Manfaat menjadi asertif :
  1. Bebas dari konflik internal; Bayangkan situasi berikut, Anda sedang mengalami sakit kepala parah dan ingin menghabiskan waktu sendirian untuk beristirahat. Tapi sahabat baik Anda menelepon dan mengatakan bahwa dia ingin pergi keluar dengan Anda. Menghadapi situasi ini, sesungguhnya Anda hendak menolak seruan tersebut alasannya adalah tidak dalam mood untuk melakukannya. Tapi sebab tidak bisa berkata ‘tidak’, Anda balasannya pergi keluar sehingga menambah derita sakit kepala Anda dengan melaksanakan apa yang tidak mau Anda lakukan. Jika Anda cukup asertif untuk menolak teman Anda, Anda mampu menghabiskan waktu beristirahat atau melaksanakan apa yang sebetulnya ingin Anda kerjakan. Untuk berkata ‘tidak’, Anda tidak mesti bersikap garang. Komunikasi asertif harus tetap mengedepankan kekerabatan saling menghormati. Dari acuan diatas, sikap asertif akan menciptakan seseorang terhindar dari stres dan tekanan yang tidak perlu dari lingkungan.
  2. Meningkatkan percaya diri; Komunikasi asertif membantu meningkatkan iman diri. Orang yang asertif mempunyai arti tidak ragu dalam menyuarakan pendapatnya. Orang lain juga akan condong menghargai orang yang asertif sebab berani menyuarakan asumsi dan menentukan menawarkan balasan yang jujur. Apresiasi dan penghargaan dari orang lain pada akibatnya akan meningkatkan rasa yakin diri Anda yang telah bersikap asertif.
  3. Membantu mengorganisir stres; Bersikap asertif membuat seseorang lebih mudah mengorganisir stres. Orang yang asertif tidak akan menyesali apa yang dilaksanakan karena telah menyuarakan apa yang menjadi pertimbangan dan keyakinannya.
  4. Hidup yang tidak terikat dan bebas; Orang asertif selalu percaya dengan prinsipnya tanpa terlampau banyak terusik dengan apa yang dikatakan orang lain. Orang asertif biasanya bahagia dan yakin diri karena mampu menentukan pilihan dan tujuan hidupnya sendiri. Orang lain tidak akan mampu memanfaatkan orang yang asertif alasannya adalah sikap asertif menciptakan seseorang tetap kukuh dengan prinsipnya. Sebaliknya, orang yang tidak bisa berkata ‘tidak’ condong dimanfaatkan orang lain alasannya adalah ketidakmampuannya untuk menolak. Jika Anda merasa belum mampu berkomunikasi secara aasertif, latihan dan pembiasaan bisa membantu menumbuhkan sifat positif ini.
  Mengapa Ada 12 Bulan Dalam Setahun

Cara menyebarkan diri menjadi pelaku asertif :
  1. Asertif yaitu kualitas penting yang mesti dipunyai; Anda mesti mengerti bahwa asertif merupakan kualitas yang diharapkan dalam kepribadian Anda. Baik itu dalam kekerabatan personal, pekerjaan, bisnis, dan studi, Anda harus bersikap asertif untuk mengekspresikan diri secara faktual. Asertif ialah perihal mengekspresikan hak-hak, mengungkapkan keyakinan, harapan, serta menyatakan pandangan Anda dengan tetap menghormati orang lain. Berbicara untuk diri sendiri penting supaya Anda tidak diperlakukan secara negatif atau semoga orang tidak berpendapat bahwa Anda tidak memiliki kemampuan.
  2. Meningkatkan yakin diri; Untuk menjadi asertif, Anda mesti memiliki rasa percaya diri. Pribadi yang sarat yakin diri akan membuat kesan ihwal siapa diri Anda di hadapan orang lain. Berbicaralah dengan percaya. Jangan bergumam atau bersuara pelan mirip orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri.
  3. Katakan apa yang Anda harapkan; Tanpa mesti menjadi agresif atau bernafsu, ekspresikan harapan dan pertimbangan Anda dimanapun diperlukan. Jangan membisu dan cuma menanti. Selalu usahakan mengekspresikan diri Anda.
  4. Tingkatkan kesanggupan bahasa badan; Bahasa tubuh memiliki peran penting dalam komunikasi non mulut. Lakukan kontak mata saat sedang mengatakan dengan orang lain. Latih agar lisan dan suara tetap terkontrol.
  5. Jangan terlalu banyak minta maaf; Sebagian dari kita mungkin amat bergairah mengatakan maaf. Mengatakan maaf memang seakan sudah menjadi norma kesopanan. Bukan bermakna mengatakan maaf dihentikan dijalankan. Yang mesti dihindarkan adalah terlalu sering minta maaf untuk sesuatu yang tidak diharapkan. 
  6. Berani berkata ‘tidak’; Anda mungkin condong mengorbankan usulan dan pandangan baru-pandangan baru hanya alasannya adalah teman-sobat dekat Anda meminta Anda untuk melakukannya. Hubungan harus didasarkan pada sikap saling menghargai, bukan berdasarkan pada dominasi. Jika teman atau kolega Anda senantiasa menghendaki ‘ya’ dari Anda, bahkan ketika Anda sedang tidak ingin melakukannya, maka Anda mesti berguru untuk menyampaikan tidak. Buat batas sehingga orang lain tidak mengusik kedamaian anggapan Anda. Ini akan membantu Anda berbagi sikap asertif.
  7. Bekali diri dengan info akurat; Membekali diri dengan info dan fakta yang akurat akan membuat Anda lebih yakin diri yang pada hasilnya menolong Anda bersikap lebih asertif. Informasi yang akurat amat menolong mendukung pertimbangan yang Anda ejekan.
  8. Tidak perlu mengasyikkan siapa saja; Agar menjadi asertif, Anda harus sadar tidak mungkin mengasyikkan siapa pun. Belajar untuk menyampaikan ‘TIDAK’ kalau memang dibutuhkan. Bukan ialah kewajiban Anda berupaya menciptakan semua orang senang dan senang. Semua yang Anda butuhkan hanyalah berusaha melakukan yang terbaik. Akan susah untuk mengasyikkan siapa pun.
Untuk menjadi lebih asertif dalam setiap relasi akan memperbesar potensi Anda menjalani kehidupan yang lebih bahagia.