Kendala Dalam Komunikasi Massa

A.  Hambatan Psikologis
•      Perbedaan Kepentingan (Interest)
        Kepentingan menciptakan seseorang pilih-pilih dalam menyikapi pesan dan hanya akan memperhatikan rangsangan yang bekerjasama dengan kepentingan tersebut. Dalam hal ini kepentingan jiga memilih daya tanggap, perasaan, pikiran serta tingkah laku seseorang. Dalam komunikasi massa yang komunikannya heterogen, maka terdapat perbedaan kepentingan antara satu individu dengan individu lain. Perbedaan ini terjadi karena adanya heterogenitas komunikan yang mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dll.
•      Prasangka (Prejudice)
        Prasangka berhubungan dengan pandangan seseorang terhadap individu maupun golongan dan merupakan jenis perilaku yang secara sosial sungguh menghancurkan.
•      Stereotip (Stereotype)
        Stereotip ialah gambaran tertentu perihal sifat dan watak pribadi atau kalangan yang bercorak negatif. Stereotip terbentuk alasannya adanya dugaan.
•      Motivasi (Motivation)
        Seluruh tingkah laris manusia didorong alasannya adanya motif tertentu. Motif ialah pengertian yang melingkupi semua aktivis, argumentasi maupun dorongan dalam diri mansia yang menyebabkannya berbuat sesuatu.
B.  Hambatan Sosio Kultural
Hambatan ini terjadi alasannya adanya beberapa faktor adalah:
1)   Adanya perbedaan etnis dan budaya,
2)   Perbedaan norma atau aturan sosial,
3)   Ketidakmampuan dalam berbahasa Indonesia,
4)   Adanya hambatan perihal bahasa (aspek semantik) yang mengakibatkan perbedaan maksud antara komunikator dengan komunikan,
5)   Pendidikan yang belum merata,
6)   Hambatan mekanis sebagai akhir dari penggunaan media massa.
C.  Hambatan Interaksi Verbal
•      Polarisasi, yakni kecenderungan untuk menyaksikan dunia dalam bentuk lawan kaat dan menguaikannya dalam bentuk ekstrem.
•      Orientasi Internasional (International Orientation), mengacu pada kecenderungan seseorang untuk melihat manusia, objek dan insiden sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Dalam komunkasi massa orientasi internasional dilakukan oleh komunikan terhadap komunikator.
•      Evaluasi Statis, penilaian yang diberikan komunikan terhadap komunikator bersifat statis dan tidak berganti.
•      Indiskriminasi (Indiscrimination), merupakan inti dari stereotip. Terjadi bila komunikan memusatkan perhatian pada kalangan orang, benda atau insiden dan tidak mampu menyaksikan bahwa masing-masing bersifat unik, khas dan perlu diperhatikan secara individual.