close

Kemukakan Karakteristik Yang Dimiliki Naskah Historiografi Tradisional!

Kemukakan karakteristik yg dimiliki naskah historiografi tradisional!

insan tradisional lebih simpel/ sederhana, patuh pada budpekerti istiadat, bisa dikatakan lebih terbelakang dibandingkan dengan insan moderen

Tuliskan 3 karakteristik naskah historiografi tradisional

Historiografi tradisional adalah karya tulis sejarah yg dibuat oleh para pujangga dr suatu kerajaan, baik itu kerajaan yg bernafaskan Hindu/Budha maupun kerajaan/kesultanan yg bernafaskan Islam tempo dulu yg pernah berdiri di Nusantara Indonesia.

Karakteristik Historiografi Tradisional
1.      Historiografi tradisional ditulis bersifat istana/keraton sentries, artinya karya historiografi tradisional didalamnya banyak mengungkapkan sekitar kehidupan keluarga istana/keraton, & ironisnya rakyat jelata tidak  menerima tempat didalamnya, dgn alasan rakyat jelata dianggap a-historis. 2.      Historiografi tradisional ditulis bersifat Religio magis, artinya dlm historigrafi tradisional seorang raja ditulis sebagai manusia yg mempunyai keunggulan dengan-cara batiniah, dianggap memiliki kekuatan energi ghoib. Tujuannya biar seorang raja mendapat apresiasi yg luar biasa di mata rakyatnya, sehingga rakyat takut, patuh, & mau melakukan perintahnya. Rakyat akan menatap, bahwa seorang raja keberadaannya di paras bumi merupakan selaku perwujudan atau perwakilan dr Tuhan. 3.      Historiografi tradisional ditulis bersifat regio sentrisme, artinya historiografi tradisional ditulis lebih menonjolkan regio (wilayah) kekuasaan suatu kerajaan. Sebagai acuan, ada historiografi tradisional dgn dengan-cara vulgar memakai judul dr nama wilayah kekuasaannya,seperti Babad Cirebon, Babad Bugis, Babad Banten dll.  4.      Historiografi tradisional ditulis bersifat etnosentrisme, artinya dlm historiografi tradisional ditulis dgn pengutamaan pada penonjolan/egoisme terhadap suku bangsa & budaya yg ada dlm wilayah kerajaan. 5.      Historiografi tradisional ditulis bersifat psiko-politis sentrisme, artinya historiografi tradisional ditulis oleh para pujangga sungguh kental dgn muatan-muatan psikologis seorang raja, sehingga karya historiografi tradisional dijadikan selaku alat politik oleh sang raja dlm rangka menjaga kekuasaannya. Tidak perlu terlampau heran kalau karya historiografi tradisional oleh masyarakat setempat dipandang selaku kitab suci yg didalamnya penuh dgn fatwa para pujangga dlm pengabdiannya kepada sang raja.

  Musik Tradisional Indonesia Juga Mengenal Sajian Dalam Kelompok Kecil Seperti A Colokan Jawabe Kliningan Sunda C Gong Kebyar Mbah D Gamelan Agung Jawa E.gamelan Angklung Bali​

Simak lebih lanjut di Brainly.com – https://wargamasyarakat.com/peran/9301616#readmore

1. Berikut ini yg tak termasuk karakteristik naskah historiografi adalah
A historiografi tradisional bersifat istanasentris
B. historiografi tradisional bersifat kronologis
C. historiografi tradisional bersifat religiomagis
D. historiografi tradisional bersifat regionsentrisme
E historiografi tradisional bersifat etnosentrisme​

Jawaban:

C.

Penjelasan:

maap kalo salahhhhhh

Sebutkan 4 karakteristik historiografi tradisional & historiografi kolonial

Secara singkat, Historiografi dimaknai sebagai goresan pena sejarah baik itu yg ilmiah maupun non-ilmiah. Ahli membagi Historiografi di Indonesia ke dlm 3 kalangan yakni Historiografi Tradisional, Historiografi Kolonial & Historiografi Modern/Nasional. Adapun klarifikasi mengenai karakteristik dr Historiografi Tradisional & Kolonial sebagai berikut:

KARAKTERISTIK HISTORIOGRAFI TRADISIONAL

● KRATONSENTRIS atau Istanasentris. Maksudnya ialah penulisan sejarahnya konsentrasi pada kehidupan keratin atau istana. 
RELIGIO-MAGIS. Maksudnya yaitu penulisannya dibumbui hal-hal yg bersifat ghaib dgn tujuan untuk mengkultuskan keagungan & kebesaran sang raja.
REGIO-SENTRISME atau kedaerahan. Maksudnya yakni penulisannya berpusat pada tempat di mana sang raja berkedudukan. 
ETNOSENTRIS. Maksudnya yakni penulisannya sungguh menonjolkan kesukuan & kebudayaan bangsa.
PSIKO-POLITIS SENTRISME. Maksudnya ialah penulisannya kental dgn aspek psikologis si raja untuk mendukung fungsi tulisan sejarah tersebut selaku alat politik dlm melanggengkan kekuasaan.

Contoh Historiografi Tradisional antara lain Hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, & masih banyak lagi yang lain.

KARAKTERISTIK HISTORIOGRAFI KOLONIAL

BELANDASENTRISME atau Neerlando Sentrismus. Maksudnya yakni penulisan sejarah lebih menekankan pada faktor kepentingan Belanda selaku penjajah di nusantara.
EROPASENTRISME. Maksudnya yakni penulisannya pula diadaptasi dgn pandangan serta kepentingan Eropa dengan-cara biasa .
MITOLOGISASI. Maksudnya peristiwa sejarah yg ditulis tak didasarkan pada fakta sejarah melainkan mitologisasi yg merupakan bentuk dominasi. 
AHISTORIS. Maksudnya penulisan sejarah dilaksanakan dgn mengecilkan peran & eksistensi pribumi sebagai penduduk orisinil nusantara. Sebaliknya, orang Belanda dituliskan sebagai penguasa sempurna dgn peran sempurna di Nusantara.

Contoh Historiografi Kolonial adalah The History Of Java, Indoensia Sochiological Studies & lain lain.

Untuk memahami bahan ini lebih baik, silahkan simak penjelasan pada tautan berikut: 

Kelebihan Historiografi Tradisional wargamasyarakat.com/peran/1496194

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 



Kode Soal   : 10.3.2
Kelas           : X (1 Sekolah Menengan Atas)

Pelajaran    : Sejarah

Kategori      : Metode & Prinsip Dasar Penelitian Sejarah
Kata Kunci  : Karakter, Historiografi, Tradisional, Kolonial

Historiografi tradisional mempunyai karakteristik yg mempesona untuk dikaji. mendeskripsikan tentang karakteristik historiografi tradisional

mengenai historiografi tradisional akan dipaparkan pada bagian Pembahasan berikut.

Pembahasan

Dari sudut etimologis, historiografi semula berasal dr bahasa Yunani, yakni historia & grafein. Historia berarti pengusutan ihwal tanda-tanda alam fisik, sedangkan kata grafein bermakna gambaran, lukisan, tulisan atau uraian (discription). Dengan demikian, dengan-cara harafiah, historiografi dapat diartikan selaku sebuah usaha mengenai observasi ilmiah yg condong menjurus pada langkah-langkah insan di masa lalu. Historiografi dapat pula diartikan selaku rekonstrukti yg imajinatif dibandingkan dengan masa lampau berdasarkan data yg diperoleh dgn menempuh proses.

Historiografi tradisional adalah tradisi penulisan sejarah yg berlaku pada masa sesudah masyarakat Indonesia mengenal tulisan, baik pada zaman Hindu-Budha maupun pada zaman Islam. Hasil tulisan sejarah dr masa ini sering disebut sebagai naskah. Dalam historiografi tradisional, penulisannya tak bermaksud untuk mengungkap fakta & kebenaran sejarah. Historiografi tradisional didominasi oleh lingkungan keraton. Para Raja mempunyai kepentingan untuk melegitimasi kekuasaan & mewariskannya pada generasi selanjutnya.

  Perbedaan Antara Bioteknologi Tradisional Dan Bioteknologi ModernTerletak Pada

Historiografi tradisional bersifat etnosentris (kedaerahan), istanasentris (lingkungan keraton), & magis religius (dilandasi unsur magis & akidah). Oleh lantaran itu, hasil historiografi tradisional selain dlm bentuk sejarah ada pula dlm bentuk sastra, babad, kronik, & lain sebagainya. Dalam historiografi tradisional, tokoh sejarahnya sering dihubungkan dgn tokoh populer zaman dahulu. Bahkan, dgn tokoh yg ada dlm mitos maupun legenda sekalipun. Hal ini dimaksudkan untuk mengukuhkan & melegitimasi kekuasaan. Contohnya, dlm kitab Negarakertagama, Ken Arok (Raja Singhasari pertama) dianggap selaku anak Dewa Brahma. Dalam Babad Tanah Jawa, disebutkan pula bahwa raja Mataram Islam pertama merupakan keturunan dr para Nabi. Bahkan, raja-raja Mataram disangka mempunyai  kekerabatan dgn Nyi Roro Kidul penguasa pantai selatan.

Ciri-ciri Historiografi Tradisional

  1. Sering terjadi kesalahan dlm penempatan waktu.
  2. Penulisan selalu bersifat kedaerahan. Hanya terpaut pada suku bangsa tertentu.
  3. Penulisannya bersifat istana sentris, yakni berpusat pada impian & kepentingan raja.
  4. Memiliki subjektifitas yg tinggi sebab penulis cuma mencatat insiden penting di kerajaan atas permintaan sang raja.
  5. Bersifat melegitimasi sebuah kekuasaan sehingga seringkali anakronitis (tidak cocok).
  6. Cenderung menampilkan unsur politik semata untuk memperlihatkan kejayaan & kekuasaan sang raja.
  7. Kebanyakan karya-karya tersebut besar lengan berkuasa dlm genealogi (silsilah), namun lemah dlm hal kronologi & detil-detil biografis.
  8. Pada umumnya tak disusun dengan-cara ilmiah, tetapi seringkali data-datanya bercampur dgn mitos.
  9. Sumber-sumber datanya sukar untuk ditelusuri kembali, bahkan kerap kali mustahil untuk dibuktikan.
  10. Dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat di tempat naskah tersebut ditulis, sehingga merupakan hasil kebudayaan bareng dr sebuah penduduk .

Pelajari juga

Contoh-pola historiografi kolonial, nasional, modern https://wargamasyarakat.com/peran/1133250

Detil tanggapan

Kelas: 1 Sekolah Menengan Atas

Mata pelajaran: Sejarah

Bab: 1 – Cara Berpikir Sejarah

Kode: 10.3.1

Kata kunci: historiografi tradisional