Kecerdasan pada hakikatnya ialah sebuah kesanggupan dasar yang bersifat biasa untuk menemukan sebuah kecakapan yang mengandung aneka macam unsur.Banyak teori yang berkembang wacana kecerdasan, namun kali ini kita akan membicarakan teori kecerdasan berganda atau multiple intelligence yang dipopulerkan oleh Howard Gardner.
|
Source: Google |
Teori kecerdasan berganda atau dikenaljuga dengan kecerdasan majemum, yang sudah dikembangkan oleh Gardner, sejatinya menantang kenyataan lama perihal makna cerdas. Gardner berpendapat bahwa kebudayaan kita telah terlalu banyak memusatkan perhatian pada pemikiran lisan dan logis, kemampuan yang secara tipikal dinilai dalam tes kecerdasan, dan mengesampingkan pengetahuan yang lain.
Ia menyatakan sekurang–kurangnya ada tujuh kecerdasan yang pantas diperhitungkan secara sungguh–sangat sebagai cara berpikir yang penting, yang lalu menjelma sembilan, tetapi hingga detik ini dia terus meneliti terkait hal tersebut, dan sudah menambahkan lagi, bahkan sudah ada belasan kecerdasan berganda. Ada pun kali ini kita akan membahasa 9 jenis kecerdasan berganda yang dikembangkan oleh Gardner, ialah:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik dadalah kesanggupan untuk memakai kata-kata secara efektif, baik secara verbal maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, bunyi, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengetahui kekuatan kata dalam mengganti kondisi asumsi dan memberikan info. Kecerdasan ini berhubungan juga dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara lazim seperti yang dimiliki para pencipta lagu, para penulis, editor, jurnalis, penyair, orator, penceramah maupun komedian. Orang yang berinteligensi linguistik tinggi akan berbahasa tanpa gangguan, baik dan lengkap. Ia gampang mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, mudah berguru beberapa bahasa, gampang memahami urutan arti kata-kata dalam berguru bahasa. Mereka juga gampang untuk menerangkan, mengajarkan, orang lain. Mereka lancar berdebat, gampang ingat dan bahkan mampu menghafal beberapa surat di dalam Al-Qur’an dengan waktu singkat.
2. Kecerdasan matematis-logis
Kecerdasan matematis-logis yaitu kesanggupan seseorang dalam memecahkan problem. Ia bisa memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk nalar). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti teladan kekerabatan, dia bisa melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar terhadap hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar. Ini ialah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekonom akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum.
Orang yang mempunyai inteligensi matematis-logis sungguh mudah menciptakan pembagian terstruktur mengenai dan kategorisasi dalam fatwa serta cara mereka melakukan pekerjaan . Dalam menghadapi banyak dilema, ia akan menjajal mengelompokkannya sehingga gampang dilihat mana yang pokok dan yang tidak, mana yang berkaitan antara yang satu dengan yang lain, serta mana juga yang merupakan problem lepas. Maka, beliau tidak gampang galau. Mereka juga macam sehingga dapat melihat inti dilema yang dihadapi dengan jelas.
3. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual dan spasial yakni kesanggupan untuk menyaksikan dan memperhatikan dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial adalah hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga korelasi di antara elemen-bagian tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kesanggupan untuk melihat obyek dari aneka macam sudut pandang. Kecerdasan visual-spasial ini memungkinkan orang membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih gampang. Ini sebab dia bisa mengamati dunia spasial secara akurat dan mentransformasi presepsi ini. Termasuk didalamnya adalah kapasitas untuk menvisualisasikan, menghadirkan visual dengan grafik atau pandangan baru spasial, dan untuk mengarahkan diri sendiri dalam ruang secara cepat.
4. Kecerdasan music
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, memperhatikan, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini mencakup kepekaan kepada ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik memiliki efek yang sangat besar terhadap pertumbuhan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
5. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan memahami maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi muka, suara dan gerakan badan orang lain dan dia bisa menunjukkan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga bisa untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengetahui persepsi, sikap orang lain dan lazimnya mampu memimpin golongan.
6. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal ialah kemampuan yang bekerjasama dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sungguh menghargai nilai (aturan-aturan) budpekerti (sopan santun) dan watak.
7. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan inspirasi, fatwa dan perasaan. Kecerdasan ini juga mencakup keterampilan fisik dalam bidang kerjasama, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
Kecerdasan gerakan badan yang sering juga disebut body smart ini, memang inovasi Gardner yang paling controversial, alasannya beberapa orang berpendapat control terhadap fisik bukanlah bentuk dari kecerdasan. Namun, Gardner dan peneliti-peneliti lain dalam bidang multiple intelligences mempertahankan pendapatnya. Individu dengan kecerdasan gerakan tubuh, secara alami memilliki badan yang atletis dan mempunyai kemampuan fisik. Ia juga meimiliki kemampuan dan mencicipi bagaimana semestinya badan membentuk. Mereka hebat menggunakan seluruh badan untuk mengekspresikan inspirasi dan perasaan, dan dalam penggunaan tangan untuk manghasilkan atau memindahkan sesuatu. Kecerdasan ini juga tergolong kemampuan koordinasi, keseimbangan, kelenturan, kekuatan, keleluasaan dan kecepatan.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengetahui, membedakan, mengungkapkan dan menciptakan kategori terhadap apa yang di temui di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kesanggupan insan untuk mengenali tanaman, binatang dan bab lain dari alam semesta.
Orang yang punya inteligensi lingkungan tinggi biasanya mampu hidup di luar rumah, mampu berkawan dan bekerjasama baik dengan alam, gampang membuat identifikasi dan kla-sifikasi tanaman dan binatang. Orang ini mempunyai kemampuan mengenal sifat dan tingkah laris binatang, umumnya mengasihi lingkungan, dan tidak suka menghancurkan lingkungan hidup. Salah satu contoh orang yang mungkin punya inteligensi lingkungan tinggi ialah Charles Darwin. Kemampuan Darwin untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi serangga, burung, ikan, mamalia, membantunya membuatkan teori evolusi.
9. Kecerdasan Eksistensial
Gardner menunjukkan citra kemampuan inti dalam kecerdasan eksistensial sebagai Kemampuan menempatkan diri dalam hubungan dengan jangkauan kosmos yang terjauh yang tidak terhingga besarnya serta tidak terhingga kecilnya dan kemampuan lain yang terkait, yaitu menempatkan diri dalam hubungan dengan berbagai faktor eksistensial manusia, contohnya makna hidup, arti maut, nasib dunia fisik dan psikologis, serta pengalaman mendalam mirip cinta pada sesama atau keterlibatan todal dalam karya seni.
Itulah sedikit penjelasan dari kecerdasan berganda Gardner, yang sesungguhnya dikala ini gardnerd dan kolega nya sedang mengembangkan observasi ini, dan kita tunggu saja alhasil..
sumber: Dari banyak sekali sumber