Kebudayaan Bacson Hoabinh merupakan salah satu kebudayaan zaman dulu yg memiliki imbas besar terhadap perkembangan insan purba di Indonesia.
Para hebat mengira bahwa kebudayaan ini muncul pada ketika zaman kerikil alasannya kebudayaannya identik dgn alat-alat yg yang dibuat dr kerikil.
Kebudayaan Bacson Hoabinh ini merupakan kebudayaan zaman watu yg berasal dr kawasan lembah sungai Mekong, Vietnam. Kebudayaan ini masuk ke Indonesia sekitar 10.000 sampai 4.000 tahun yg lalu.
Budaya ini timbul pada zaman mesolitikum dimana insan masih memakai watu-batuan selaku bahan dasar alat-alatnya.
Sebagai salah satu kebudayaan utama pada zaman batu, Bacson-Hoabinh dianggap selaku salah satu sentra kebudayaan zaman watu di Asia Tenggara & Indochina.
Manusia pendukung dr kebudayaan bacson-hoabinh ini yaitu insan-manusia dr ras papua melanesoid.
Karena memiliki efek yg besar terhadap kemajuan teknologi & kebudayaan manusia purba di Indonesia. Kita sebagai pelajar harus mengetahui & mengerti kebudayaan ini.
Daftar Isi
Sejarah Kebudayaan Bacson Hoabinh
Seperti yg telah diterangkan diatas, kebudayaan Bacson-Hoabinh muncul di lembah sungai Mekong, Vietnam pada sekitar 10.000 hingga 4.000 tahun yg lalu.
Seiring dgn berjalannya waktu, manusia-manusia ini bermigrasi ke selatan, lebih tepatnya ke kepulauan Indonesia sekitar 2000 tahun Sebelum Masehi.
Migrasi manusia-manusia purba kebudyaaan Bacson Hoabinh ini kerap dikenal sebagai ras Proto Melayu sebab merupakan salah satu leluhur dr ras melayu.
Terdapat 2 rute penyebaran manusia purba Bacson-Hoabinh ke Indonesia, yaitu melalui jalur barat & pula jalur timur.
Rute migrasi barat bacson-hoabinh melewati
Vietnam – Thailand – Semenanjung Melayu – Indonesia Barat (Sumatera & Kalimantan)
Sedangkan, rute migrasi timur bacson-hoabinh melalui
Vietnam – Taiwan – Filipina – Indonesia Timur (Sulawesi & Papua)
Kedua rute migrasi tersebut memiliki hasil kebudayaan yg sedikit berbeda serta tempat-tempat singgah yg berlainan-beda pula.
Pada rute barat, peninggalan yg didapatkan antara lain yakni kapak sumatera, kapak pendek, & pula alat-alat tulang. Sedangkan, pada rute timur, banyak didapatkan flakes & sejenis alat serpih lainnya.
Ciri-Ciri Kebudayaan Bacson Hoabinh
Sebagai kebudayaan yg timbul pada zaman kerikil, tentu saja kebudayaan Bacson-Hoabinh mempunyai ciri khas yg mirip dgn kebudayaan-kebudayaan zaman batu pada saat itu.
Berikut ini yakni ciri-ciri dr kebudayaan Bacson-Hoabinh
- Menggunakan batu sebagai materi dasar peralatannya
- Batu sudah dimasak, dihaluskan, & ditajamkan
- Menggunakan tulang-tulang pula selaku bahan dasar alat-alatnya
- Sudah mulai hidup menetap di gua-gua
Ciri utama dr kebudayaan Bacson-Hoabinh ini ialah alat-alat sehari-harinya yg yang dibuat dr bebatuan. Umumnya, kerikil yg digunakan adalah watu kali (batu sungai) yg telah dihaluskan.
Umumnya, batu-watu ini dihaluskan & pula ditajamkan dgn menggunakan batu lain ataupun alat serpih khusus.
Batu tersebut pula mampu dikikis sehingga menciptakan bentuk-bentuk lain yg variatif. Oleh sebab itu, pada zaman ini alat-alat batuan sudah cukup beraneka ragam bentuknya & fungsinya.
Selain kerikil, digunakan pula tulang belulang selaku materi dasar alat-alat sehari-hari. Umumnya, tulang dipakai selaku materi dasar penyerpih atau flakes.
Manusia purba pada zaman ini pula telah mulai hidup dengan-cara menetap meskipun tak dengan-cara permanen & di gua-gua yg ada di alam.
Salah satu misalnya adalah pada gua-gua karang yg diketahui sebagai abris sous roche dimana ditemukan banyak tulang belulang serta bekas kebudayaan mesolitikum.
Kebudayaan yg sudah mulai menetap ini pun menimbulkan penumpukan sampah-sampah dapur berupa kulit kerang yg dikenal selaku Kjokkenmoddinger.
Peninggalan Kebudayaan Bacson Hoabinh
Sebagai salah satu kebudayaan utama dlm zaman watu, kebudayaan Bacson Hoabinh mempunyai beberapa peninggalan yg sampai kini masih mampu kita lihat peninggalannya.
Berikut ini yaitu beberapa peninggalan kebudayaan Bacson Hoabinh
- Flakes
- Kjokkenmoddinger
- Kapak Genggam
- Kapak Tulang
Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dijelaskan mengenai peninggalan-peninggalan tersebut
Flakes
Flakes yakni serpihan-serpihan yg dipakai untuk memangkas sebuah objek. Umumnya, flakes ini dibuat dr batuan atau tulang yg sudah ditajamkan.
Selain itu, flakes pula dibut dlm bentuk-bentuk indah sebagai pernak-pernik yg disebut sebagai kalsedon.
Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger adalah tumpukan-tumpukan sampah dapur yg didominasi oleh kulit kerang yg tertumpuk & mengendap di suatu tempat.
Seiring dgn berjalannya waktu, tumpukan-tumpukan sampah ini akan mengeras & berubah menjadi fosil.
Sekarang, para arkeolog dapat menemukan banyak peninggalan-peninggalan lain dr kebudayaan Bacson Hoabinh & pula kebudayaan zaman watu lainnya dlm tumpukan-tumpukan Kjokkenmoddinger ini.
Kapak Genggam
Kapak genggam merupakan salah satu alat yg banyak digunakan pada zaman watu selain kapak perimbas.
Dinamakan genggam sebab kapak ini tak memiliki pegangan, sehingga mesti digenggam badan kapaknya. Bentuknya jauh berlawanan dgn kapak yg kini dipakai oleh insan modern.
Sesuai dgn masanya, kapak ini pula dibuat dr batu yg sudah dihaluskan & ditajamkan di beberapa bagian untuk membantu memotong.
Kapak Tulang
Kapak tulang adalah salah satu jenis kapak yg dibuat dr bahan dasar tulang belulang hewan.
Jenis kapak ini banyak didapatkan di daerah Ngandong yg memang populer dgn budaya Ngandong yg didominasi oleh alat-alat berbahan dasar tulang belulang.
Umumnya, kapak-kapak ini berbentuk mirip belati & dipakai untuk mengambil umbi-umbian serta untuk menangkap ikan.