close

Kata-Kata Mutiara Helvy Tiana Rosa Kalimat Motivasi Dari Pendiri Lembaga Lingkar Pena

Kata-kata Mutiara Helvy Tiana Rosa Kalimat Motivasi dr Pendiri Forum Lingkar Pena. Mbak Helvy panggilan akrabnya seorang perempuan dr Sumatera Utara yg kaya akan karya cerpen, puisi hingga novel. Karyanya sanggup mensugesti belum dewasa muda jaman sekarang sebab cerita-ceritanya sungguh erat bersentuhan dgn gosip-isu kekinian. Kata-kata mutiara Helvy Tiana Rosa merupakan khasanah sastra dlm motivasi dunia penulisan.

Helvy Tiana Rosa (panggilan HTR) memiliki tanah kelahiran di Medan, Sumatera Utara. Ia lahir pada tanggal 2 April 1970 & sebagai seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal lewat karya-karyanya berupa puisi, kisah pendek, novel, & esai sastra yg diangkut di berbagai media massa. Helvy merupakan pendiri Forum Lingkar Pena, Teater Bening, & turut membesarkan Majalah Annida.

Helvy merupakan salah satu akademikus di Fakultas Bahasa & Seni, Universitas Negeri Jakarta. Tahun 2015 Helvy memulai kariernya sebagai Produser lewat film Tatkala Mas Gagah Pergi yg diangkat dr karya sastra pertamanya yg diterbitkan sebagai buku tahun 1997.

Kata-kata Mutiara Helvy Tiana Rosa Kalimat Motivasi dr Pendiri Forum Lingkar Pena

Kata-kata mutiara Helvy Tiana Rosa atau HTR kerap menjadi ilham bagi generasi muda. Ia adalah motivator dlm seni sastra sehingga mampu mengajak dlm pesan-pesan di dlm karyanya.

Aneka kalimat bijak mbk HTR tak berhenti di media massa cetak maupun elektronik namun bisa berkembang menjadi di beberapa film yg tayang di bioskop. Ini sekali lagi yakni kekayaan kesusastraan Indonesia yg selalu mendapatkan posisi tersendiri di golongan pengemarnya.

Silakan simak dgn baik bait demi bait kata-kata mutiara Helvy Tiana Rosa diambil dr bait-bait indah buku-buku & aneka macam sumber berikut ini.

  • Beberapakali gue mendapatkan mimpiku sendiri terjerembab di depan pintu. Kuyup oleh hujan. Seperti busana kotor berulangkali kucuci & kujemur di halaman luas. Pada ketika saat mirip itu gue selalu ingat wajah & matamu ketika menatapku; selalu teduh & meneguhkan. Maka gue yakin pada akibatnya jarak hanya memisahkan raga. Tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan mimpi, imaji & ingatan yg kita semat bareng dlm rindu yg paling membisu.
  • Angin gundah & gemerisik pepohonan mengiringi hujan jatuh di beranda rindu. Aku tergugu dlm gigil memeluk malam yg engkau.
  • Aku ingin menjadi istrimu. Aku percaya pada apa yg kulakukan & tak peduli bila terkesan gue yg melamarmu. Lagi pula apa salahnya meminta pria berbudi menjadi suami?
  • Bulan bulat pasi & kenangan tanpa spasi. Tiba-tiba gue merasa berhenti menanti itu indah sekali.
  • Kamu pakai jilbab, jaga gambaran secarik kain di kepalamu itu dgn hati, pikiran & perbuatanmu. Jangan hingga ananda yg jelek, jilbabmu yg difitnah.

    Aku sudah membuka semua pintu & melepas merpati-merpati itu pergi. Tanpa pesan, tanpa persinggahan. Melintasi taman paling rindu kawasan kau bunuh ingatan kita berkali-kali. Dan sungguh gue tak akan pernah memberinya denyut nadi lagi supaya hidup kembali, mirip tokoh-tokoh kartun, yg dulu kau tonton di televisi.

  • Begini rasanya harihari di linimasa. Wajahmu; 140 karakter yg terus menguntitku tanpa jarak hingga senja lesap dlm kita.

    Bulan pasi. Kuseduh kepedihan dr dua cangkir kopi. Lalu matamu bernyanyi di mataku, Badi’, “Dan kematian hanyalah jalan menuju keabadian.

  • Cinta ialah seberapa pandai kamu menghapus airmata. Bangunlah, cinta, airmatamu bercahaya di dua pertiga malam.
  • Bahagia ialah pilihan. Dan dgn kesadaran sarat gue menentukan untuk selalu bahagia bersamamu dlm namaNya.
  • Dan pancaran matamu adalah syair ribuan hari yg menyihir airmata jadi kuntumkuntum asa. Tubuh kita berkembang menjadi rumahrumah pasi di dada jalan yg selalu setia menampung sejarah, ingatan atas perjumpaan & perpisahan berkali kali.
  • Senja yg retak. Kapalkapal berlayar menjinjing kenangan. Airmatamu menjelma puisi paling duri, paling angin.

    Beranda sunyi hujan pasi, namun percakapan yg mawar menciptakan kita selalu kembali pada pelangi & Rumi.

    Selamat malam ananda yg tak dekat & tak jauh, yg menyelusup hingga ke mimpi sepi.

  • Kau hanyalah bayangan yg menarikan tari kebajikan untukku. Memahatkan senyap yg menggigil dlm kalbu.

    Cantik itu pilihan. Ketulusan serta senang yg selalu kau upayakan hadir di hatimu bagi diri & orang lain, senantiasa akan menyembur hingga wajah. Itulah keayuan sejati.

  • Dahulu gue sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung?

    Laut? Bertahun kemudian gue dapatkan puisi memancar mancar dr matamu, masuk ke dlm tubuhku. Seperti yg kau duga pada karenanya gue tahu puisi tak pernah punya rupa. Ia rasa yg menggenang, meluap di jemari kenangan. Kenangan berjulukan engkau.

    Aku di sini ananda di sana, tapi kita tetap bisa berpelukan dlm doa & puisi.

  • Pagi menyelinap di jemarimu selaku sepi yg senantiasa ditangkap puisi, mengabadikan sepasang jejak yg sembunyi.

Karya Mbk HTR terkenal mempunyai sentuhan yg halus & lembut sehingga kadang pembaca yg menikmati karyanya terbawa arus kisah hingga tak sadar air matanya meleleh tiada terbendung.

Baca Juga:

Nikmati kata-kata mutiara Helvy Tiana Rosa dlm rangka senantiasa menyebarkan diri & potensi.

  Kata-Kata Mutiara Julius Caesar Motivasi Dari Abad Sebelum Masehi