close

Karate

Karate (dalam bahasa Jepang: 空 手) merupakan salah satu seni bela diri yg berasal dr Jepang & sedikit dipengaruhi dgn seni bela diri Cina kenpō & hanya memakai tangan kosong tanpa pertolongan senjata.

Seni bela diri ini pertama kali masuk ke Jepang melalui Okinawa, & pertama disebut dgn “Tote” yg memiliki arti seperti “Tangan China”.

Olahraga yg satu ini tentunya pula memiliki tujuan utama, yakni untuk menjaga sekaligus melindungi diri dr berbagai bahaya & pula untuk menjaga kesehatan.

Sejarah

sejarah karate

Seperti yg telah kita pahami, bahwa sebagian besar masyarakat di dunia ini percaya bahwa karate merupakan olahraga seni bela diri yg berasal dr Jepang.

Namun, perlu kalian ketahui bahwa sebetulnya Jepang ini hanya mengembangkan sebuah bela diri tinju dr Cina ciptaan Darma, guru Budha yg Agung.

Pada mulanya, tepatnya sekitar abad ke 16 Masehi, karate masuk ke negara Jepang lewat pulau Okinawa yg pada ketika itu sedang dijajah oleh Jepang.

Lalu, Jepang menciptakan sebuah peraturan bahwa semua penduduk Okinawa tak ada yg boleh mempunyai jenis senjata apapun.

Dan lalu, seorang pedagang yg berasal dr Cina mengajarkan suatu bela diri dengan-cara diam-membisu yg bernama tangan cina atau tote pada penduduk Okinawa.

Seiring bertambahnya waktu, tatkala abad ke 19 Masehi, Okinawa pun menjadi salah satu penggalan dr negara Jepang.

Tote pun pula semakin meningkat di negara Jepang & sedikit mengalami pergantian pada teladan gerakannya yg kemudian diberi nama Okinawa – te.

Gichin Funakoshi merupakan salah satu guru besar dr Okinawa – te yg mengganti nama tote menjadi Karate & dibentuknya WKF (World Karate Federation) pada tanggal 10 Oktober 1970 untuk menertibkan semua persoalan karate di dunia.

Sejarah Karate di Indonesia

karate kata

Masuknya senia bela diri karate ke Indonesia pertama kali dipelopori oleh Mahasiswa Indonesia yg sudah menyelesaikan studinya di Jepang.

Dan salah beberapa dr mereka yg bernama Baud Adikusumo, Muchtar & Karyanto kemudian mendirikan dojo yg memperkenalkan salah satu aliran karate yaitu Shotokan.

Dojo ini sendiri diresmikan pada tahun 1963 di Jakarta. Dan tahun berikutnya, mereka pula membuat suatu wadah untuk asosiasi karate yg disebut dgn PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia).

Lalu, tiba lagi sejumlah mahasiswa yg telah menempuh ilmu di Jepang, diantaranya Setyo Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman & Sabeth Muchsin, Marcus Basuki yg pula turut membuatkan karate di Indonesia.

Dalam catatan sejarah kemajuan karate Indonesia pula tak luput dr kedatagan mahir karate dr Jepang mirip Masatoshi Nakayama Shotokan , Oishi Shotokan, Nakamura Shotokan, Kawawada shotokan, Matsusaki Kushinryu, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu serta Hayashi Shitoryu.

Melihat antusiasme dr masyarakat nusantara akan karate ini mengakibatkan karate tumbuh dgn pesat di tanah air & hal itu mampu dilihat dr banyaknya organisasi karate.

Namun, lantaran adanya ketidakcocokan para tokoh karate tersebut, pada kesannya PORKI pun mengalami perpecahan.

Sehingga pada tahun 1972., dgn adanya itikad baik guna menyatukan karate, dibentuklah wadah organisasi baru berjulukan FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia).

Semakin populernya karate di Indonesia, risikonya berdirilah perguruan karate di nusantara.

Dengan makin besarnya efek karate di tanah air, pada  hasilnya diubahlah nama PORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia) menjadi FORKI (Federasi Olahraga Karae Indonesia) yg dimana FORKI menjadi induk organisasi semua perguruan karate di Indonesia.

FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) sekarang sudah menjadi perwakilan WKF (Wordl Karate Federation) untuk Indonesia.

Dibawah tutorial FORKI inilah, para Karateka dr Indonesia dapat berlaga di forum Internasional khususnya yg disponsori oleh WKF.

Adapun beberapa tokoh karateka Indonesia, diantaranya yaitu selaku berikut:

  1. Baud Adikusumo (INKADO)
  2. Sabeth Mukhsin (INKAI)
  3. Anton Lesiangi (LEMKARI)
  4. Nardit T (WADOKAI)
  5. Bert Lengkong (SHINDOKA)
  6. Chairul Taman (KHUSHINKAI)
  7. Setyo Haryono (GOJU RYU)
  8. Marcus Basuki (SHITORYU)
  9. Dan masih banyak lagi yg yang lain

FORKI

forki

Forki atau (Federasi Olah Raga Karate – do Indonesia) mempunyai lambang yg dimana arti dr lambang lambang FORKI yg berbentuk sisi lima dgn garis bawah membentuk sudut melambangkan olah raga karate yg dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat revolusi 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila & Sumpah Karate.

Tujuh buah lingkaran yg melambangkan keolahragaan karate serta Sapta Prasetia FORKI.

Gambar aksara K yg menggambarkan seorang karateka yg sedang siap sedia. Warna Kuning yg melambangkan keagungan, warna hitam yg melambangkan keteguhan tekad.

Warna merah yg melambangkan keberanian & warna putih yg melambangkan kesucian.

INKAI

karate inkai

INKAI atau (INSTITUT KARATE DO INDONESIA) memiliki lambang yg dimana arti dr lambang mirip lambang bulatan bumi berwarna Merah Putih yg diikat dgn Sabuk Hitam di dlm suatu lingkaran yg berwarna dasarnya kuning, melambangkan anggota INKAI yg bersatu pada ikatan kekeluargaan berdasarkan prinsip-prinsip karate-do

Aliran Karate

aliran karate

Berikut daftar lengkap mengenai aliran karate menurut Cyber Dojo:

  1. Budokai
  2. Butokukan
  3. Chito-Ryu
  4. Cuong Nhu Karate
  5. Doshinkan
  6. Dotokushin Kai
  7. Genwakai
  8. Go Kan Ryu
  9. Gohaku-Kai
  10. Goju-Ryu (Goju-Kai)
  11. Goju-Ryu (Kanzen)
  12. Goju-Ryu (Meibukan)
  13. Goju-Ryu (Okinawan)
  14. Goju-Ryu (Unspecified)
  15. Goju-Ryu (Yamaguchi)
  16. Gosoku-Ryu
  17. In/Yo Ryu
  18. Isshin Shorinji Ryu
  19. Isshinryu
  20. Jukido Jujitsu
  21. Kenseido
  22. Kobudo
  23. Koei-Kan
  24. Kokondo
  25. Kosho-Ryu Kenpo
  26. KoSutemi Seikan
  27. Koyamakan
  28. Kyokushin
  29. Kyokushinkai
  30. Kyu Shin Ryu
  31. Motobu-Ryu
  32. Mugen-Ryu
  33. Mushindo Kempo
  34. Niharate
  35. Okinawan Kempo
  36. Okinawa-Te
  37. Oyama Karate
  38. Ryokukai
  39. Ryuken
  40. Ryukyu Kempo
  41. Sankukai-Kenshikan
  42. Sanzyu-Ryu
  43. Seibukan
  44. Seido
  45. Seidokan
  46. Seikido
  47. Seikukan
  48. Seishin-Ryu
  49. Shindo Jinen-Ryu
  50. Shinjimasu
  51. Shinko-Ryu
  52. Shito-Ryu (Itosu-Kai)
  53. Shito-Ryu (Kofukan)
  54. Shito-Ryu (Kuniba Ha)
  55. Shito-Ryu (Motobu-Ha)
  56. Shito-Ryu (Seishinkai)
  57. Shito-Ryu (Tanpa Spesifikasi)
  58. Shokenkai Kempo
  59. Shorinji Kempo
  60. Shorinji-Ryu
  61. Shorinji-Ryu (Sakugawa Koshiki)
  62. Shorin-Ryu
  63. Shorin-Ryu (Kobayashi)
  64. Shorin-Ryu (Matsubayashi)
  65. Shorin-Ryu (Matsumura)
  66. Shorin-Ryu (Shobayashi)
  67. Shorin-Ryu (Shorin-Kan)
  68. Shorin-Ryu (Sukunaihayashi)
  69. Shorin-Ryu Kenshin Kan
  70.  Shoshin-Ryu
  71. Shotokai
  72. Shotokan
  73. Shoto-Ryu
  74. Shudokai
  75. Shudokan
  76. Shuri-ryu
  77. Shuri-Te
  78. Shutokan
  79. Taiho-ryu
  80. Uechi-Ryu
  81. Wado-Kai
  82. Wado-Ryu
  83. Washinkai
  84. Washin-Ryu
  85. Yoseikan
  86. Yoshukai
  87. Yuishinka
  88. YuishinkaiYuishinkai
  89. Yuishinka

Latihan Dasar Karate

karate inkai 1

Latihan dasar dlm seni bela diri karate dibagi menjadi tiga potongan, diantaranya adalah selaku berikut:

  1. Kihon, yakni latihan untuk teknik-teknik dasar karate contohnya teknik menghantam, menendang serta menangkis.
  2. Kata, yakni latihan jurus atau bunga karate.
  3. Kumite, yakni latihan tanding atau sparring.

Pada zaman sekarang karate pula bisa dibagi menjadi aliran tradisional serta aliran olahraga.

Dimana aliran tradisional ini lebih menekankan aspek bela diri & pula teknik tempur, sedangkan aliran olahraga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertarungan olahraga.

Teknik Karate

kihon

Sama halnya dgn bela diri yg lain, karate ini pula mempunyai beberapa teknik yg perlu dipelajari untuk menguasai ilmu karate.

Berikut beberapa teknik dasar yg ada dlm karate:

1. Kihon

Secara harfiah, teknik kihon ini memiliki makna fondasi yg artinya setiap karatedo wajib untuk menguasai Kihon dengan-cara sempurna sebelum pada karenanya dapat mengenal serta mempelajari Kata & pula Kumite.

Biasanya, pelatihan untuk teknik Kihon ini diawali dgn mempelajari gerakan menendang & pula memukul yg biasa diketahui dgn tahap sabuk putih serta untuk gerakan bantingan yg terdapat dlm sebuk coklat.

Pada waktu karatedo berada pada tahap dan/atau sabuk hitam, maka hal ini bermakna karatedo sudah sukses dlm menguasai seluruh Kihon.

2. Kata

Kata merupakan salah satu teknik dasar selanjutnya sesudah kihon yg dengan-cara harfiah merupakan bentuk atau contoh & di dlm karate, kata bukan cuma sekedar pelatihan dengan-cara fisik umummaupun aerobik yg disangka banyak orang.

Melainkan, kata mempunyai pelajaran mengenai prinsip bertarung yg termuat di dlm teknik dasar kata ini.

Disana, terdapat falsafah-falsafah hidup di dlm setiap gerakan kata serta terdapat ritme gerakan & pula pernafasan yg tak sama antara satu dgn yang lain dlm setiap gerakan kata.

Terdapat istilah Bunkai di dlm kata yg mana merupakan suatu aplikasi yg karatedo dapat gunakan dr gerakan dasar kata itu sendiri.

Dalam seriap gerakan kata, tiap alirannya mempunyai gerak & nama yg berbeda.

Contohnya Kata Tekki yg terdapat pada aliran Shotokan yg lebih dikenal dgn ungkapan Naihanchi yg terdapat di aliran Shito Ryu & inilah yg mepengaruhi Bunkai dlm setiap aliran pula menjadi tak sama antara satu & yg lain.

3. Kumite

Secara harfiah, makna dr kumite ialah pertemuan tangan. Biasanya, teknik ini dipakai khusus oleh para karatedo yg sudah berada pada tingkat lanjut, mirip sabuk biru maupun tingkatan tinggi yang lain mirip sabuk biru atau lebih.

Meski demikian, di zaman kini sudah banyak terdapat dojo yg memperlihatkan training atau pengajaran tentang kumite ini pada praktisi sabuk kuning maupun tingkat pemula yg yang lain.

Go hon kumite atau kumite yg dikontrol merupakan sebuah teknik yg pertama kali dipelajari oleh para karatedo sebelum nantinya lanjut melakukan kumite bebas maupun jiyu kumite.

  • Untuk aliran kontak eksklusif atau yg dikenal dgn sebutan Kyokushin, karatedo perlu membiasakan diri dlm melakukan teknik ini pada ketika berada di tingkat sabuk biru strip. Para karatedo atau praktisi Kyokushin ini dapat melancarkan pukulan ataupun tendangan ke arah lawan pada waktu bertarung dgn sekuat tenaga.
  • Untuk aliran Shotokan yg terdapat di negara Jepang, teknik kumite ini cuma untuk karatedo yg sudah berada pada tingkat sabuk hitam. Karatedo dlm hal ini diwajibkan bisa menjaga setiap pukulan supaya kawan yg menjadi pasangan berlatih serta dikala bertarung tak mengalami cedera.
  • Bagi aliran Wado-ryu yg menjadi aliran kombinasi dgn teknik yg kita pahami terdiri dr campuran Jujutsu & Karate ini, teknik Kumite terdiri atas 2 jenis. Pertama merupakan antisipasi Shiai dimana sang instruktur hanya memakai teknik-teknik yg memang diperbolehkan untuk pertarungan. Dan yg kedua ialah Goshinjutsu Kumite yg dimana semua praktik penggunaan seluruh teknik dilaksanakan, itulah kenapa hal ini pula disebut dgn perumpamaan Kumite untuk bela diri karena jurus Jujutsu seperti kuncian, penyerangan pada titik vital, & pula bantingan seluruhnya tergolong.

4. Dachi atau Kuda-kuda

Dachi atau Kuda-kuda

Dachi merupakan teknik gerakan dasar dlm olahraga seni bela diri karate yg perlu dipelajar untuk seluruh praktisi pemula semoga mampu menguasainya dgn benar & pula sempurna.

Kuda-kuda merupakan langkah awal yg penting di dlm sebuah bela diri karena dianggap selaku tumpuan dr seluruh gerakan yg ada sehingga karatedo (sebutan bagi praktisi karate) untuk mengenal sekaligus mempelajarinya dgn baik.

  • Kuda-kuda dasar atau kaki yg perlu dibuka selebar bahu, yakni hachiji-dachi.
  • Kuda-kuda berat belakang, yakni ko-kutsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat depan, yakni zen-kutsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah, yakni sanshin-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah tetapi kaki dirapatkan (dalam Kata Unsu), yakni heisoku-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Hangetsu), yakni hangetsu-dachi.
  • Kuda-kuda berat tengah (dalam Kata Sochin), yakni sochi-dachi.
  • Kuda-kuda berat belakang (dalam Kata Unsu), yakni neko-ashi-dachi.

5. Zuki atau Pukulan

Zuki atau Pukulan

Teknik di dlm karate selanjutnya yakni gerakan pukulan atau yg bisa kita sebut dgn istilah zuki.

Gerakan dasar ini pula merupakan gerakan dasar yg paling penting untuk para karatedo. Dalam menguasainya dengan-cara tepat supaya pada dikala menyerang musuh dapat melakukan teknik gerakan dgn baik & benar.

Berikut merupakan berbagai jenis teknik pukulan yg perlu kalian ketahui & perhatikan:

  • Pukulan yg mengarah ke ulu hati atau perut, disebut oi-zuki-chudan.
  • Pukulan yg mengarah ke kepala, disebut oi-zuki-jodan.
  • Pukulan yg mengarah ke perut tetapi kaki tak melangkah, disebut gyaku-zuki.
  • Pukulan yg mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah, disebutkisame-zuki.
  • Pukulan & dorongan, disebut morete-zuki.
  • Pukulan dlm bentuk mirip soto-ude-uke, disebut ura-zuki.
  • Pukulan dgn menggunakan kedua tangan, disebut morete-hisame-zuki.
  • Pukulan ganda memakai kedua tangan, disebut yama-zuki.
  • Pukulan dgn bentuk seperti uchi-ude-uke, disebut tate-zuki.
  • Pukulan ke arah samping mirip pada Kata Tekki Shodan, disebut kage-zuki.
  • Pukulan ke arah perut sambil memakai kuda-kuda hachiji-dachi, disebut choku-zuki.
  • Pukulan memakai tangan serpihan dlm yg pula bentuknya seperti agi-uke, disebutagi-zuki.
  • Sikutan, disebut empi.
  • Tangan pedang, disebut tate-shuto.
  • Tangan pedang, disebut shuto-uchi.
  • Tangan pedang, disebut haito-uchi.
  • Tangan pedang, disebut haishu-uchi.
  • Pukulan menyamping, disebut uraken-uchi.
  • Tangan palu, disebut tetsui-uchi.

6. Geri atau Tendangan

Geri atau Tendangan

Teknik ini yaitu salah satu teknik vital dimana teknik gerakan tendangan pula mampu digunakan pada dikala menyerang lawan selain dgn mengandalkan penggunaan pukulan.

Berikut merupakan beberapa macam tendangan yg perlu kalian perhatian & bahkan dikuasai dgn baik oleh para karatedo selaku dasar.

  • Tendangan belakang, yg disebut usiro-geri.
  • Tendangan memakai kaki serpihan samping atau disnap, yg disebut yoko-geri-keange.
  • Tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok, yg disebut yoko-geri-kekome.
  • Tendangan menggunakan kaki penggalan atas, yg disebut mawashi-geri.
  • Tendangan yg mengarah ke serpihan perut ataupun kepala dgn arah ke depan, yg disebut mae-geri.

7. Uke atau Tangkisan

Uke atau Tangkisan

Dan teknik terakhir yg akan wargamasyarakat.org diskusikan yaitu teknik gerakan menangkis.

Tangkisan dibutuhkan pula pada saat sedang berhadapan dgn musuh di area pertarungan & dlm gerakan tangkisan ini, posisi badan perlu sedikit menyamping atau paling tak segaris dgn kuda-kuda.

Tujuannya tak lain supaya pada ketika tendangan atau pukulan lawan tak mengenai tangkisan kita, serangan itu tak akan mampu mengenai tubuh kita.

Berikut ini merupakan beberapa sejumlah teknik tangkisan yg perlu kalian pahami:

  • Tangkisan Mae (Gedan Barai) à ialah salah satu jenis tangkisan yg dilakukan untuk menangkis serangan lawan yg berupa tendangan mae dgn mengarah ke bagian bawah tubuh.
  • Tangkisan Soto-Ude (Soto-Ude-Uke) à adalah jenis tangkisan yg dilaksanakan untuk menangkis serangan musuh yg berupa pukulan atau[un tendangan yg tiba dr arah belakang indera pendengaran anda.
  • Tangkisan Uchi-Ude (Uchi-Ude-Uke) à yaitu jenis tangkisan yg dilaksanakan untuk menangkis serangan yg tiba musuh yg berupa pukulan ataupun tendangan yg datang dariarah bawah ketiak.
  • Tangkisan Agi (Agi-Uke) à adalah jenis tangkisan yg dilakukan untuk menangkis serangan musuh yg erupa pukulan ataupun tendangan yg tiba dr arah atas.
  • Tangkisan Shuto (Shuto-Uke) à ialah salah satu jenis tangkisan yg dijalankan untuk menangkis serangan musuh yg berupa pukulan ataupun tendangan yg tiba dr serangan tangan pedang.
  • Tangkisan Juji (Juji-Uke) à yaitu jenis tangkisan yg dikerjakan untuk menangkis serangan musuh yg berupa pukulan ataupun tendangan yg datang dgn memakai tangan yg disilangkan.
  • Tangkisan Morote (Morote-Uke) à ialah jenis tangkisan yg dijalankan untuk menangkis serangan lawan yg berupa pukulan ataupun tendangan yg datang dr serangan yg memakai pukulan Morote.

Peraturan Dalam Karate

materi karate

Matras pertandingan

Untuk ukuran matras yg digunakan pada saat pertarungan berjalan memiliki ukuran luas keseluruhan 10 x 10 m dgn areanya yg berwarna putih selaku kawasan para karateka ataupun karatedo bertarung, warna biru merupakan garis jogai, serta warna merah merupakan area dimana juri menganggap.

Papan nilai

Seluruh kesalahan yg dinyatakan atau disebutkan wasit pada seluruh karateka akan dicatat di papan nilai tersebut.

Juri

Adapaun juri yg terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Tatami manager, sebagai pengawas pertarungan.
  • Shushin, selaku orang yg memimpin pertandingan.
  • Fukushin, yg memiliki peran untuk menolong wasit dlm mengambil keputusan.
  • Kansa, yang memiliki peran untuk menilik kelengkapan karateka.

Administrasi pertarungan

Petugas yg bertugas untuk mengatur agenda serta memanggil para karateka atau karatedo.

Medis

Bila karateka mengalami cidera pada waktu pertandingan berlangsung, maka tim medis lah yg akan menolong karateka ataupun karatedo tersebut.

Peralatan Karate

karate indonesia

Dalam bertarung karate, keamanan para penerima sangatlah diutamakan supaya tak merugikan siapapun jika nantinya terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.

Sehingga, terdapat banyak sekali alat yg turut serta melengkapi kegiatan karate ini, diantaranya adalah selaku berikut:

  • Body protector, dipakai selaku pelindung tubuh.
  • Face mask, digunakan sebagai pelindung kepala.
  • Shin guard, dipakai  sebagai pelindung tulang kering.
  • Hand protect, dipakai  selaku pelindung tangan.
  • Gumshield, dipakai  selaku pelindung gigi.

Manfaat Karate

manfaat karate

1. Membuat jantung lebih sehat

Dengan melakukan karate, makan kinerja jantung akan meningkat, serta system peredaran darah yg dapat menyehatkan jantung pula bertambah.

2. Menurunkan berat tubuh

Penelitian mendapatkan suatu fakta bahwa, jika kita berlatih karate dgn durasai selama 1 jam mampu aben sebanyak 500 kalori.

Baca juga: Pencak Silat

3. Menambah tingkat refleks

Bila sering melaksanakan olahraga seni bela diri mirip karate, maka akan lebih meningkatkan kecepatan reaksi kita bila terjadi sesuatu dengan-cara secara tiba-tiba.

4. Dapat melindungi diri sendiri & orang lain

Mempelajari karate mampu melindungi kita serta orang di sekeliling dr tindak sikap kejahatan. Namun hal ini dilaksanakan bisa keadaan pada waktu itu memang betul-betul darurat.

5. Meningkatkan keteguhan

Dalam seni bela diri karate, kita diajarkan untuk lebih sigap serta bersikap bijaksana. Otomatis kita akan mempunyai sikap rendah hati & pula lebih tabah dlm menghadapi duduk perkara.

Demikianlah ulasan singkat mengenai karate, mudah-mudahan mampu membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :)).

  Tes Kebugaran Jasmani