Pertama, sekolah dengan Manajamen Berbasis Sekolah memiliki misi atau cita-cita melakukan sekolah untuk mewakili sekelompok cita-cita bareng , iktikad dan nilai-nilai sekolah, membimbing warga sekolah di dalam acara pendidikan dan memberi arah kerja. Misi ini memiliki imbas yang besar terhadap fungsi dan efektivitas sekolah, sebab dengan misi ini warga sekola h mampu mengembangkan budaya organisasi sekolah yang tepat, membangun komitmen yang tinggi terhadap sekolah, dan mempunyai insiatif untuk menunjukkan tingkat layanan pendidikan yang lebih baik.
Kedua, acara pendidikan dilakukan menurut karakteristik keperluan dan situasi sekolah. Hakikat aktivitas sungguh penting bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, alasannya adalah secara tidak langsung memperkenalkan perubahan administrasi sekolah dari administrasi kendali eksternal menjadi model berbasis sekolah.
Ketiga, terjadinya proses pergantian seni manajemen manajemen yang menyangkut hakikat insan, organisasi sekolah, gaya pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, penggunaan kekuasaan, dan keterampilan-keahlian administrasi. Karena itu dalam konteks pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, pergeseran seni manajemen manajemen lebih menatap pada faktor pengembangan yang sempurna dan berhubungan dengan kebutuhan sekolah.
Keempat, fleksibilitas dan kewenangan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif untuk meraih tujuan pendidi kan, guna memecahkan duduk perkara-dilema pendidikan yang dihadapi, baik tenaga kependidikan, keuangan dan lain-lain.
Kelima, Manajemen Berbasis Sekolah menuntut tugas aktif sekolah, adiministrator sekolah, guru, orang renta, dan pihak-pihak yang terkait dengan pendi dikan di sekolah. Dengan MBS sekolah mampu berbagi siswa dan guru sesu ai dengan karakteristik sekolah. Dalam konteks ini, sekolah berperan berbagi insiatif, memecahkan persoalan, dan mengeksplorasi semua kemungkinan untuk menfasilitasi efektivitas pembelajaran. Demikian pula komponen-unsur lain mirip guru, orang renta, komite sekolah, direktur sekolah, di nas pendidikan, dan sebagainya sesuai dengan kiprahnya masing-masing.
Keenam, administrasi berbasis sekolah menekankan relasi antar insan yang condong terbuka, berafiliasi, semangat tim, dan komitmen saling menguntungkan. Sehingga iklim orgnanisasi condong mengarah ke tipe kesepakatan dan efektivitas sekolah dapat tercapai.
Ketujuh, peran direktur sungguh penting dalam kerangka MBS, termasuk di dalamnya mutu yang dimiliki administrator.
Kedelapan, dalam manajemen berbasis sekolah, efektivitas sekolah dinilai berdasarkan indikator multitingkat dan multisegi. Penilaian tentang efektivitas sekolah mesti menca kup proses pembelajaran dan metode untuk menolong pertumbuhan sekolah. Oleh alasannya itu, penilaian efektivitas sekolah harus memperhatikan multitingkat, yaitu pada tingkat sekolah, golongan, dan individu, serta indikator multisegi ialah input, proses dan output sekolah serta kemajuan akademik siswa.
Sekian delapan karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah yang mampu diuraikan. Baca juga pemahaman administrasi berbasis sekolah.