close

Kandungan Surah Al-‘Adiyat Ayat 1-11 Serta Makna Kufur Dan Bakhil

Surah Al-‘Adiyat ayat 1-11 menjelaskan ihwal sumpah Allah SWT menyangkut serangan datang-datang yang memakai kuda-kuda yang berlari kencang dengan terengah-engah,mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya. Serangan itu demikian datang-datang, apalagi terjadi di pagi hari ketika musuh sedang tidur nyenyak. Dan demikian gencar sehingga menerbangkan bubuk dan para penyerang menyerbu ke tengah golongan musuh yang merasa dirinya berpengaruh.
Mengapa Allah SWT bersumpah? Allah SWT bersumpah dikarenakan untuk lebih meyakinkan terhadap insan yang hendak mendapatkan kerugian besar. Kerugian itu niscaya akan dialami oleh manusia apabila dalam hidupnya selalu ingkar dan tidak pernah mensyukuri lezat Allah SWT. Ayat 6 menegaskan bahwa: “Sesungguhnya insan itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya.”
Orang yang tidak pernah bersyukur atas apa yang senantiasa Allah SWT berikan sering juga disebut dengan kufur. Kufur ialah budbahasa tercela terhadap Allah SWT alasannya perbuatannya mengingkari Allah SWT. Menurut bahasa kufur artinya menutup, tidak percaya, ingkar, dan tidak mau berterima kasih. Sedangkan berdasarkan istilah kufur adalah perilaku mengingkari atau tidak percaya kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Kufur adalah kata sifat dari kafir. Kaprikornus, kafir yaitu penduduknya, sedangkan kufur yaitu perilaku orang kafir.
Rasulullah saw. bersabda: “Lihatlah orang-orang yang ada di bawahmu dan janganlah melihat orang-orang yang di atasmu. Hal itu akan lebih baik bagimu biar kamu tidak meremehkan lezat yang Allah berikan kepadamu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa hal yang mengakibatkan seseorang menjadi kufur, di antaranya sebagai berikut.

  1. Kepercayaan kepada Allah SWT yang beliau miliki tidak dikembangkan.
  2. Tidak mau mengakui kebenaran alasannya sesuatu hal.
  3. Selalu tidak yakin dalam berpikir.
  4. Pengaruh lingkungan.
Adapun akibat jelek dari orang yang tak maubersyukur kepada Allah SWT selaku berikut.
  1. Mendapat kemurkaan dari Allah SWT dan di akhirat nanti azab yang pedih dan menyakitkan akan menimpanya.
  2. Orang yang tak inginbersyukur akan menjadi arogan, takabur, dan senantiasa suka menzalimi orang lain sehingga tidak disukai orang lain dan jauh dari rahmat Allah SWT.
  3. Orang yang tak inginbersyukur akan menjadi tamak sehingga gampang terjerumus ke dalam perbuatan maksiat dan menzalimi orang lain.
  4. Orang yang tidak bersyukur senantiasa berkeluh kesah dan menyalahkan orang lain jikalau tertimpa petaka karena tidak ridha akan qada danqadar dari Allah SWT sehingga hidupnya tidak damai karena adanya hawa nafsu yang menyesatkan di dalam dirinya.
Orang yang senantiasa tidak bersyukur atas lezat Allah SWT juga akan mengakibatkan dirinya orang yang bakhil (kikir). Bakhil atau pelit ialah tindakan tercela yang ditimbulkan dari rasa egois yang berlebihan sehingga mempunyai sifat yang keras, tidak memiliki rasa belas kasihan, dan tidak berperikemanusiaan.

Penyakit bakhil mampu menjadikan bencana yang besar dalam suatu penduduk karena penyakit bakhil akan menyebabkan rasa dendam, dengki, dan iri hati dalam jiwa orang-orang miskin terhadap orang kaya yang bakhil. Orang-orang miskin tersebut mampu mencari-cari peluang untuk melampiaskan rasa dengkinya terhadap orang kaya yang bakhil dan bersuaha mencari jalan untuk menghancurkan kekayaan orang bakhil tersebut. Oleh alasannya adalah itu, Islam menilai bakhil sebagai perbuatan dosa besar. Hal ini tercantum dalam Surah Ali ‘Imran Ayat 180.
Dan Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari surga, dan jauh dari manusia.” (H.R. Tirmidzi). Dan sabdanya lagi: “Tidak akan masuk nirwana orang yang suka membohongi, orang bakhil, dan orang yang suka mengharap-harap santunan orang lain.” (H.R. Tirmidzi)