“Ambillah perisai kalian,” sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu mengejutkan banyak sobat.
“Ya Rasulullah, apakah lawan telah datang?” tanya sebagian sobat. Mereka mengajukan pertanyaan demikian alasannya adalah perisai memang alat untuk melindungi diri; dr lesatan anak panah, dr sabetan pedang, dr setiap serangan yg datang. Perisai ialah alat perang. Karenanya tidak aneh bila sahabat mendengar perintah Rasulullah itu, mereka mengira ada lawan yg tiba menyerang.
“Tidak,” jawab Rasulullah, “akan tetapi perisai kalian dr api neraka.”
Selanjutnya, dlm hadits berderajat hasan yg diriwayatkan An Nasa’i & Hakim, Rasulullah menawarkan & memerintahkan mereka mengucapkan kalimat:
Daftar Isi
سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tak ada tuhan yg berhak disembah kecuali Allah, & Allah Mahabesar”
Beliau lalu menerangkan,
فَإِنَّهُنَّ يَأْتِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُجَنِّبَاتٍ وَمُعَقِّبَاتٍ وَهُنَّ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ
“Karena bahwasanya kalimat-kalimat tersebut akan datang di hari kiamat nanti sebagai perisai dr arah depan & belakang. Itulah kalimat-kalimat yg infinit & tetap baik.”
Masya Allah… demikianlah salah satu keutamaan kalimat tersebut. Sudah sebaiknya kita memperbanyak kalimat itu. Kalimat yg gampang & ringan diucapkan, tetapi diganjar Allah dgn keistimewaan yg sungguh besar.
Membuat perisai besi saja perlu waktu usang & pengerjaan yg sukar. Mendapatkan perisai besi saja memerlukan dana yg tidak sedikit. Ini perisasi untuk melindungi diri dr api neraka, Allah hanya menyuruh hambaNya untuk membaca kalimat singkat. Betapa Allah Maha Pemurah & betapa besarnya kasih sayang Allah pada hambaNya. Tinggal kita, mau atau tak mengamalkannya. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]