Kalimat Sumbang: Pengertian, Ciri, Contoh Singkat

Tahukah kamu, bahwa dlm kaidah bahasa Indonesia ternyata ada kalimat yg disebut sumbang? Meskipun dengan-cara tata letak sering tak sesuai, tetapi kalimat sumbang yaitu salah satu jenis kalimat yg perlu diketahui agar tak salah menempatkannya.

Mungkin dengan-cara tak sadar, ananda pernah menciptakan jenis kalimat ini dlm sebuah paragraf. Agar tak resah, berikut ini penjelasan lengkap seputar ungkapan tersebut.

Pengertian Kalimat Sumbang

Pengertian Kalimat Sumbang

Merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia, kalimat sumbang disebut pula dgn kalimat yg keberadaannya tak bekerjasama dgn kalimat utama.

Dapat pula diartikan, selaku kalimat yg bekerjsama tak perlu sebab tak mendukung keseluruhan poin sebuah paragraf.

Ada pula yg menyebutnya kalimat tak padu, yg muncul selaku akhir dr hilang fokus penulis atau memang sengaja ditempatkan untuk meraih tujuan tertentu. Misalnya, untuk memancing feedback pembaca supaya lebih konsentrasi pada inti persoalan yg dibahas.

Baca: Kalimat Efektif

Ciri Ciri Kalimat Sumbang

Ciri Ciri Kalimat Sumbang

Meskipun keberadaannya tak sesuai, namun tetap saja perlu diketahui bahwa kalimat ini mempunyai ciri khas yg gampang diidentifikasi. Sehingga bisa dibedakan nantinya, dgn kalimat utama maupun pendukung. Apa saja ciri khususnya?

1. Berlawanan dgn Ide Utama

Maksudnya yakni, kalimat ini kalau ditelaah bertolak belakang dgn ilham yg dituangkan pada keseluruhan paragraf. Sehingga, bila dihapus tak akan mengganti inti dr sebuah gagasan goresan pena.

2. Tidak Berhubungan Dengan Ide Utama

Selain bertentangan, kalimat ini pula biasanya tidak memiliki kekerabatan apapun dgn ilham utama. Misalnya, inspirasi utama membahas tentang sepakbola tetapi tiba-datang ada kalimat menjelaskan tentang hal diluar sepakbola.

3. Berdiri Sendiri Tanpa Keterkaitan Dengan Kalimat Lain

Ketika kalimat tersebut didapatkan, ternyata tak berkaitan dgn kalimat sebelumnya maupun sesudahnya. Sehingga condong bangun sendiri, dgn pembahasan yg berlainan dr keseluruhan isu pada paragraf.

Baca: Kalimat Majemuk

Cara Menemukan Kalimat Sumbang

Cara Menemukan Kalimat Sumbang

Untuk mendapatkan suatu kalimat sumbang yakni sangat gampang. Kamu cukup melakukan beberapa cara berikut.

  1. Kamu harus membaca terlebih dahulu keseluruhan dr suatu paragraf, untuk menentukan terlebih dahulu apa poin utama yg dibahas. Kemudian mana kalimat utama yg menyampaikan klarifikasi tentang inspirasi pokok
  2. Selanjutnya, kembali baca setiap kalimat yg ada di dlm alinea tersebut. Cek satu persatu, apakah memiliki hubungan satu sama lain & mengacu pada wangsit pokok atau tidak. Jika ananda menemukan satu kalimat yg membicarakan hal di luar konteks gagasan utama, maka itu masuk klasifikasi kalimat sumbang.
  3. Setelah menemukan salah satu kalimat tak sinkron dgn kalimat lain, ketahui lebih lanjut. Apakah kalimat tersebut, memang sumbang sebab kesalahan penulis dlm menuangkan wangsit atau memang sengaja dimasukkan sebagai upaya menerima feedback
  4. Tandai kalimat tersebut setelah paham bahwa itu merupakan kalimat sumbang

Baca: Kalimat Persuasif

Contoh Kalimat Sumbang

Contoh Kalimat Sumbang

Mungkin ananda masih agak bingung untuk menentukan mana kalimat sumbang & mana yg tidak. Biar lebih terperinci & paham, berikut ini beberapa pola terperinci wacana eksistensi kalimat tersebut.

Contoh 1

  • Pada awal tahun 2022, Toyota Avanza mencatat rekor penjualan tertinggi di Indonesia yaitu 7.965 unit. (2) Sebagai salah satu kendaraan beroda empat kategori MPV populer, angka tersebut belum bisa dikalahkan oleh mobil sekelasnya semenjak bertahun-tahun terakhir. (3) Apalagi peminatnya berasal dr berbagai golongan karena mempunyai fitur lengkap, hemat bahan bakar, & harga relatif terjangkau. (4) Toyota sudah berdiri sejak 1937 & merilis banyak kendaraan beroda empat hebat.

Mana kalimat sumbang dlm paragraf di atas?

Jika diteliti lebih dalam, kalimat 1,2,3 memiliki relasi satu sama lain yaitu memberitahukan perihal mobil Toyota Avanza.

Sedangkan kalimat keempat tak berhubungan alasannya adalah menjelaskan tema lain, yaitu kapan berdirinya Toyota. Makara bisa disimpulkan bahwa yg masuk kategori kalimat sumbang ialah kalimat nomor 4.

Contoh 2

  • Akhtar yakni anak yg suka olahraga bulu tangkis. (2) Setiap hari ia senantiasa menyempatkan diri untuk bermain bulu tangkis, dgn sahabat maupun saudaranya di rumah. (3) Akhtar pula sudah masuk klub junior bulu tangkis terkemuka di daerahnya. (4) Akhtar tak suka makan bakso. (5) ia mempunyai mimpi untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional. (6) Oleh alasannya itu, ia tak kenal lelah untuk mengasah kemampuan supaya menjadi atlet bulu tangkis terbaik.

Mana kalimat sumbang pada paragraf di atas?

Kamu perlu mengidentifikasi pandangan baru pokok terlebih dulu, yakni Akhtar yg suka badminton.

Kalimat pertama yakni kalimat utama, sedangkan kalimat 2 & 3 yaitu kalimat pendukung yg masih menjelaskan wacana kecintaan Akhtar pada bulu tangkis.

Pada kalimat keempat, ada yg janggal dimana pembahasannya ihwal makanan kesukaan Akhtar. Sedangkan kalimat kelima membicarakan lagi ihwal impiannya.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa kalimat sumbang yakni nomor 4.

Contoh 3

  • Setiap trend penghujan, beberapa daerah di Jakarta merupakan langganan banjir. (2) Alasan utamanya ialah alasannya adalah sampah yg menumpuk & aliran air yg tak tanpa gangguan, sehingga menjadikan air hujan tergenang dimana-mana. (3) di Jakarta terdapat Monas yg puncaknya dilapisi emas. (4) Meluapnya Kali Ciliwung pula menjadi salah satu alasan banjir yg senantiasa melanda ibukota tersebut. (5) Berbagai upaya sudah dijalankan oleh pemerintah, tetapi penyelesaian terbaik belum didapatkan.

Mana Kalimat sumbang pada isu di atas?

Ide pokoknya adalah perihal banjir di Jakarta. Kalimat 1,2,4,5 menerangkan tentang pandangan baru pokok yg sama. Sedangkan kalimat 3 berbeda fokus pembahasan, yakni tentang monas. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kalimat 4 yakni kalimat sumbang.

Contoh 4

  • Banyak orang memelihara kucing sebab lucu & menggemaskan. (2) Merawatnya pula relatif mudah & mengasyikkan bagi pecinta binatang berbulu tersebut. (3) Kucing pula sudah menjadi salah satu binatang peliharaan terfavorit di dunia selain anjing & binatang lainnya. (4) jenis kucing pula sangat banyak, sehingga siapapun bisa menentukan mau memelihara kucing jenis apa. (5) kucing tak suka makan sayur & buah. (6) Saat ini, untuk menerima kucing sudah sungguh gampang karena petshop banyak memberikan kucing dgn harga terjangkau.

Kalimat sumbang pada paragraf di atas adalah kalimat 5 alasannya adalah tak berafiliasi dgn ide pokok perihal kucing selaku hewan peliharaan favorit. Sedangkan kalimat 1,2,3,4, & 6 saling bekerjasama & punya inspirasi pokok yg sama.

Contoh 5

  • Saya tak suka pelajaran matematika. (2) pelajaran bahasa Indonesia mudah dipahami. (3) Matematika mempunyai banyak rumus yg susah saya pahami. (4) Walaupun sudah les privat dgn guru yg handal, tetap saja nilai matematika saya tak pernah anggun.

Bagaimana dgn pola satu ini? Jika diketahui dengan-cara menyeluruh, kalimat 1,3,4 merupakan kalimat dgn pembahasan yg sama. Sedangkan kalimat 2 tak ada hubungannya dgn tiga kalimat tersebut.

Bisa disimpulkan bahwa kalimat sumbang yakni, kalimat nomor 2 yg justru membahas ihwal pelajaran bahasa Indonesia.

Apakah ananda sudah paham ihwal kalimat sumbang? Dengan klarifikasi yg lengkap di atas, setidaknya ananda bisa lebih cermat saat membuat sebuah tulisan supaya tak terdapat jenis kalimat tersebut di dalamnya alasannya akan menciptakan pembaca gundah.

  Penggunaan Tanda Koma Dipakai Dan Misalnya Dalam Kalimat