Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat Simpleks & Kompleks – Pada aktivitas insan niscaya selalu ada yg namanya interaksi sosial dgn sesama makhluk yang lain. Dalam interaksi tersebut pasti ada percakapan yg akan dilaksanakan dgn lawan bicara anda.

Kamu harus dapat menyusun kalimat – kalimat yg baik tatkala ananda berinteraksi dgn orang lain. Tatkala ananda berada di bangku sekolah niscaya sering diajari wacana pembuatan kalimat yg baik tersebut.

Kalimat Simpleks & Kompleks
Kalimat Simpleks & Kompleks

Setelah mengenali berbagai jenis kalimat pada postingan sebelumnya, pada potensi ini akan dibahas khusus 2 jenis saja, yaitu kalimat simpleks & kompleks. Umumnya pembelajaran masing – masing jenis kalimat berada pada pelajaran bahasa indonesia.

Untuk itu marilah kita simak penjelasan mengenai kalimat simpleks & kompleks dibawah ini

Pengertian Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks yakni suatu kalimat dimana cuma terdiri dr satu verba utama. Hal ini dikarenakan pada kalimat simpleks cuma mempunyai satu peristiwa, aksi, maupun langkah-langkah.

Kalimat ini umumnya mempunyai pola :

S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel

Contoh :

  • Pina membersihkan meja di ruang tamu
    Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O-K
  • Nisa menyiram bunga 
    Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O

Ciri – Ciri Kalimat Simpleks

Setelah mengenali apa itu kalimat simpleks, berikut merupakan ciri – ciri pada kalimat ini :

  1. Struktur pada kalimatnya begitu sederhana.
  2. Pada kalimat simpleks tak ada kata penghubung.
  3. Merupakan suatu kalimat yg tunggal.
  4. Mempunyai satu proses utama,
  5. Memiliki satu peristiwa / kejadian,
  6. Atau mempunyai satu aksi.

Contoh Kalimat Simpleks

Nah untuk lebih jelasnya kalian bisa amati beberapa pola yg telah dijabarkan dibawah ini :

Bagian 1 :

  1. Elfina bermain bola voli
  2. Pina terjatuh dr pohon ceri
  3. Harimau itu terjepit di pintu sangkar 
  4. Buaya itu menerkam mangsanya dgn lahap 
  5. Angkot itu menabrak pohon sebab rem blong
  6. Pemanah itu memanah mati buruannya
  7. Pelukis itu memasarkan lukisannya pada orang kaya 
  8. Guru mengajari muridnya menulis
  9. Tawon itu menyantap madu yg berserakan 
  10. Artis itu memyanyikan lagu Indonesia Raya
  11. Perampok itu ditembak kakinya oleh polisi.
  12. Penjahat itu terjebak di jalan buntu.
  13. Supir bus itu tertabrak kereta tadi sore.
  14. Saya menangis di kamar.
  15. Ibu menyapu di halaman.
  16. Dhea mencuci piring di dapur.
  17. Ibu mengolah masakan di dapur.
  18. Kemarin ayah mendapat penghargaan.
  19. Besok gue pergi ke Maldives.
  20. Motor itu terbenam ke dlm sungai.

Bagian 2 :

  1. Elfina & bella menggambar rumah.
  2. Tugas ini begitu banyak.
  3. Aku mesti mengerjakan peran ini.
  4. Pina akan berlibur ke Malaysia.
  5. Sifa akan mengikuti lomba lari.
  6. Di rumah Pak Wan, kami akan berkumpul.
  7. Nisamembaca SMS dr Ipin.
  8. Ibu Pina yakni seorang guru di SMAN 2 Bandar Lampung.
  9. Ayah membelikan Adik mainan.
  10. Bayi itu menangis dgn begitu keras.
  11. Pemburu menembak buruannya sesuai sempurna target.
  12. Buku bahasa Indonesia saya di pinjam Nisut.
  13. Kakaku menikah dgn Mba Uli.
  14. Pak Dodi akan membawakan gue suatu kaset film.
  15. Aku menunggu kalian dr tadi.
  16. Paman dr Jakarta mebawa oleh – oleh.
  17. Nurwanto menendang bola itu.
  18. Bola itu ditangkap oleh kiper.
  19. Adik tertawa di kamar.
  20. Saya mendapat kado dr abi.

Pengertian Kalimat Kompleks

Kalimat Kompleks ialah suatu kalimat dimana mempunyai lebih dr satu verba utama ataupun predikat alasannya adalah disini terdapat dua aksi, peristiwa, ataupun kejadian.

Kedua struktur ini lazimnya mampu dipisahkan dgn tanda koma, konjungsi, maupun sebaliknya tak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.

Contoh :

  • Pina berbelanja berlian baru alasannya adalah ia mempunyai banyak uang.
    Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-O-C-S-P-O
  • Sifa menyanyi di kebun, burung pun berkicauan dgn begitu merdunya.
    Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-K-S-P-K

Ciri – Ciri Kalimat Kompleks

Setelah mengetahui pengertian yg telah dijelaskan diatas, ananda perlu mengetahu beberapa ciri pada kalimat ini untuk membedakannya :

  1. Terdapat 2 ( dua ) peristiwan atau peristiwa didalam kalimat kompleks.
  2. Kedua struktur didalam kalimat kompleks dipisahkan menggunakan tanda koma maupun konjungsi ( kata penghubung ).
  3. Mempunyai 2 ( dua ) subjek & predikat didalam kalimat kompleks.

Jenis – Jenis Kalimat Kompleks

Berbeda dgn kalimat simpleks, alasannya adalah kalimat kompleks terdapat 2 jenis didalamnya, berikut dibawah ini telah dijabarkan dengan-cara rinci :

1. Kalimat Kompleks Paratatik

Kalimat Kompleks Paratatik yaitu kalimat kompleks dimana terdiri dr dua struktur namun mempunyai makna setara maupun sejajar. Menggunakan kata penghubung ( konjungsi ) “ & ”, “ tetapi ”, “ atau ”, “ sedangkan ” pada jenis kalimat kompleks ini.

Contoh :

  1. Elfina menanam bunga tulip & ia begitu rajin menyiramnya.
  2. Alam akan begitu indah kalau kita rawat & senantiasa kita jaga dgn baik.
  3. Pakailah busana yg ananda punyai tetapi wajib sopan.
  4. Hanya kita sebagai generasi yg mampu mempertahankan atau memelihara kemerdekaan ini.
  5. Semua orang panik sebab ada longsor.
  6. Dhea sudah belajar menabung sedangkan Nisa sudah pandai mencuci.
  7. Aku bekerja dgn ulet & ibu selalu mendoakanku.
  8. Nurwanto senantiasa semangat dlm menolong ayahnya sedangkan adiknya selalu pergi bermain.
  9. Ibu belanja di indomaret pagi tadi namun ibu tak dgn ayah.
  10. Saya sudah berusaha dgn begitu gigih, sedangkan ia hanya diam ditempat.
  11. Pina mengajak indah untuk pergi ke sekolah tetapi indah tak ingin pergi dengannya.
  12. Jangan pernah menegur maupun berbicara pada orang ajaib.
  13. Pengusaha itu sudah lihai mengalami kegagalan, jadi ia tak mungkin frustasi secepat itu.
  14. Bibi berbelanja daging sapi & daging kambing di pasar kagetan.
  15. Redo tak mempunyai apapun tetapi gayanya sungguh sombong.

2. Kalimat Kompleks Hipotatik

Kalimat Kompleks Hipotatik adalah kalimat kompleks dimana mempunyai dua struktur namun maknanya bersifat tak setara ataupun tak sejajar yg digabungkan menjadi satu kalimat dibarengi memakai kata penghubung ( konjungsi ) seperti : “ jikalau, sebab, sewaktu, sehingga ” pada kalimatnya.

Contoh :

  1. Jika ananda mengikuti nasehat orang tuamu maka hidupmu akan lebih baik.
  2. Jangan mencampakkan sampah asal-asalan semoga tak mengakibatkan banjir di musim hujan.
  3. Saya ingin pergi ke Saudi Arabia jikalau mempunyai cukup uang.
  4. Pina tak masuk sekolah hari ini sebab ia sedang dirawat di rumah sakit.
  5. Hari ini saya begitu senang alasannya adalah saya bertemu dgn orang yg saya sayangi.
  6. Semua penjualmengoptimalkan harga barang dagangannya alasannya adalah harga bahan bakar minyak dinaikkan oleh pemerintah.
  7. Saya masih ingat peristiwa itu tatkala saya masih kuliah dulu.
  8. Saya sedang pergi berbelanja bersama Nisa tatkala paman berkunjung kerumah saya.
  9. Burung hantu yg aktif mencari mangsa tatkala malah hari sudah datang.
  10. Nisa tak dirumah tatkala gempa itu sedang berjalan.
  11. Ibu guru mengambarkan pelajaran tatkala murid sedang tertidur di kelas.
  12. Saya akan menjadi presiden tatkala saya sudah berumur 37 tahun.
  13. Polisi mengamankan bom di rumah itu kalau polisi tak mengamankannya dgn cepat niscaya bom tersebut sudah meledak.
  14. Ria dikala ini sudah dewasa sehingga ia sudah lebih lihai.
  15. Bunga mawar harum mewarnai kebun sehingga kumbang banyak yg mendekati.

Jelaskan perbedaan kalimat simpleks & kompleks !

Kalimat simpleks mempunyai 1 struktur & 1 verba utama didalam kalimat sedangkan kalimat kompleks mempunyai 2 struktur & 2 verba utama didalam kalimat

Dibagi kedalam berapa jenis kalimat kompleks ?

Menjadi 2 jenis yaitu kalimat kompleks paratatik & kalimat kompleks hipotatik

Mengapa didalam kalimat simpleks hanya mempunyai 1 struktur & verba utama ?

Karena didalam kalimat ini terdapat satu kejadian, insiden ataupun agresi yg terjadi.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, gampang-mudahan berfaedah & menjadi ilmu wawasan baru bagi para pembaca.

Baca pula postingan yang lain :

  Majas Tautologi