Oleh sebab itu, kami ingin berpanjang lebar tentang hal ini. Langkah ini mesti ditapaki oleh peminum khamr asmara semoga mereka siuman dan terjaga.
1. Ikhlas kepada Allah.
Hanya keikhlasan yang membuahkan sumbangan.
2. Berdoa
alasannya doa bisa merubah takdir. Merendahkan diri terhadap Allah, secara lapang dada menyerahkan diri kepada-Nya, tulus, dan memohon terhadap-Nya dengan segala kerendahan biar disembuhkan dari penyakit
3. Menahan persepsi
Jika mampu, menahan pandangan semua yang berafiliasi dengan pujaan hati. Rumahnya, kendaraan, barang dukungan dan lain-lain
4. Banyak berpikir dan berdzikir
Berpikir dan merenungi bahwa ini yaitu penyakit. Berdzikir agar menguatkan hati dan menenangkan jiwa
Allah berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi nyaman dengan berzikir (mengenang) Allah. Ingatlah, cuma dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” [Ar-Ra’du:28]
5. Menjauh dari orang yang dicintainya.
bersabarlah menanggung beban perpisahan sementara waktu walaupun sukar pada awalnya. Jauhilah handphone yang mengarah kepadanya, hapus memori telpon dari nomornya. Ganti nomor anda. Jauhilah orang-orang [comblang] yang mendukung cinta buah khuldi yang artifisial.
6. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang berfaedah
Kita sudah tahu karena mabuk cinta yaitu karena aktivitas hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Bayang-bayang itu akan memudar lalu pecah bareng kesibukan ketaatan yang berujung dengan melupakannya.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak direpotkan dengan hal-hal yang baik, niscaya akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” [Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah].