Peta ialah citra permukaan bumi dalam bentuk datar dan diperkecil dengan skala tertentu. Jenis peta terkait dengan info pokok yang diangkut pada peta tersebut.
Berdasarkan pada jenisnya peta mampu dibagi menjadi peta biasa dan peta tematik. Peta lazim sering disebut sebagai peta dasar dan memuat isu biasa .
Contoh peta jenis ini ialah peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan atlas. Peta rupa bumi pada beberapa bidang juga disebut selaku peta topografi.
Selain merepresentasikan obyek pada muka bumi, peta ini juga muat gosip bentuk dari muka bumi (NRC, 2014).
Bentuk paras bumi diwujudkan sebagai garis-garis kontur dan titik tinggi pada peta topografi ini. Garis kontur adalah garis imajiner yang menghubungkan daerah-kawasan yang memiliki ketinggian yang serupa.
Beda tinggi yang digambarkan oleh dua garis kontur disebut selaku interval kontur (countour interval / CI).
Garis kontur ini memungkinkan pengguna peta untuk melaksanakan pengukuran ketinggian sebuah tempat, kemiringan lereng, dan volume dari sebuah cembungan atau cekungan. Kemiringan lereng dapat diputuskan dengan mengkalkulasikan kerapatan garis konturnya.
Peta kontur |
Bidang miring yang terjal direpresentasikan dengan garis kontur yang rapat, sebaliknya garis kontur yang jarang merepresentasikan lereng yang landai.
Peta topografi juga memuat informasi lain mirip pada peta tumpuan mirip obyek jalan, sungai, nama daerah dan beberapa obyek budaya seperti jembatan, menara, atau gedung.
Obyek tersebut bermanfaat selaku pola geografis dalam pemanfaatan peta tersebut.Keberadaan obyek-obyek tersebut membantu dalam mengerti lokasi sebuah daerah pada peta.
Jenis kedua adalah peta tematik. Peta ini menampung isu khusus yang mencakup tema-tema tertentu (Gulij, 2010). Satu peta tematik menyajikan satu tema tertentu. Tema tersebut dituangkan menjadi simbol piktorial grafik ataupun gradasi warna.
Contoh dari peta tematik ini yakni peta kepadatan penduduk, peta jenis tanah, peta iklim, peta bahasa, dan lain-lain.
Informasi tematik dijelaskan pada legenda peta yang menampung informasi kuantitatif ataupun kualitatif dari simbol piktorial yang digunakan pada peta tematik tersebut.
Disamping dua jenis peta yang telah disebutkan di wajah, ada satu jenis peta yang bersifat abstrak yaitu peta mental (mental map).
Peta ini tidak kasatmata alasannya hanya ada pada kenangan masing-masing individu. Namun demikian peta ini sungguh penting peranannya bagi individu tersebut.
Kelengkapan dan akurasi peta sangat tergantung pada pengalaman tiap orang ihwal lokasi tersebut. Peta ini tidak menjadi pembahasan dalam kaidah kartografis.
Gambar: disini