Jenis Klausa Dan Contohnya – Bahasa Indonesia

Klausa yaitu golongan kata yang cuma mengandung satu predikat atau suatu bentuk linguistik yang terdiri dari subjek dan predikat (Ramlan, 1976:56)

Klasifikasi Klausa

Berdasarkan distribusi unit yang, kalau saya mampu diklasifikasikan atas:
  • Klausa bebas
  • Klausa terikat

Klausa bebas

Klausa bebas yaitu Klausa yang mampu bangun sendiri sebagai kalimat tepat. Berdasarkan jenis kata predikatnya, Klausa bebas ini dapat dibedakan menjadi Klausa verbal dan klausa nonverbal.

Klausa mulut

Verbal adalah Kalimat yang berpredikat. Berdasarkan struktur internalnya Klausa lisan dapat dibagi menjadi dua jenis, adalah:

Klausa pasif

Klausa pasif adalah Klausa yang subjeknya berperan selaku penderita.
Di bawah ini ialah pola kalimat yang berbentukKlausa pasif.
  • Saya tahu surat itu dikirim oleh Nani.
  • Ayahnya melarang rumah itu disewakan oleh paman.
  • Mengapa kamu izin kan adikmu dibawa oleh orang itu?
  • Seingat aku buku itu telah dipulangkan ke perpustakaan.
  • Waktu mereka mudik, rumah mereka dimasuki pencuri.
  • Dia tidak yakin apakah surat ajakan itu telah diantarkan oleh panitia.
  • Mereka percaya penyakit tanaman dapat disembuhkan melalui pengobatan itu.
  • Rakyat kecil berharap biar penderitaan mereka diperhatikan oleh pemerintah.
  • Orang itu menyampaikan dirinya ditipu oleh temannya sendiri.
  • Pengadilan menetapkan penyelundup itu dihukum penjara selama 6 bulan.
  • Ayahnya belum tahu bahwa Hamidah disayangi oleh pamannya.
  • Aku berharap kesalahan Ani dimaafkan oleh suaminya.
  • Ibu selalu gembira kalau ada buah tangan yang dibawa oleh cucunya.
  • Semenjak dia meminta maaf, kehadirannya senantiasa diterima oleh teman-temannya.
  • Sejak tahun kemarin ia diangkat oleh pemerintah sebagai pegawai.
  Teks Biografi: Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Klausa Medial

Kalau sama beliau yaitu Klausa yang subjeknya berperan selaku pelaku maupun sebagai penderita.
Berikut ini teladan Klausa medial.
  • Sudah saatnya dia menghibur hatinya.
  • Dia mengusulkan supaya saya menenangkan diri.
  • Karena buru-buru orang gemuk itu menjatuhkan badannya sendiri.
  • Tanpa sengaja Andik menusuk jarinya sendiri.
  • Orang tidak mengira beliau menggantung.
  • Setelah insiden itu aku memilih sikapku.
  • Jangan biarkan orang tua merawat dirinya sendiri.
  • Setiap hari andrina merenungi nasibnya.
  • Tadi pagi Tantri mengamati parasnya di wajah cermin.
  • Karena gagal membuka usaha lelaki itu membunuh dirinya sendiri.

d. Klausa resiprokal

Kalau tamat brokat atau Klausa dan efektif yakni bila sayang subjek dan objek yang melakukan suatu tindakan yang berbalas-akibat.
Berikut ini teladan klausa resiprokal.
  • Aku tidak mengerti mengapa kalian baku hantam dengan mereka.
  • Ayah mengingatkan supaya kami saling mengasihi dengan saudara.
  • Aku menyaksikan para tamu bersalam-salaman sebelum duduk.
  • Semenjak tahun kemudian mereka saling berkunjung sesama kerabat.
  • Sampai sekarang pejuang Palestina dan tentara Israel saling serang.

2. Klausa intransitif

Klausa intransitif yaitu Klausa yang mengandung kata kerja intransitif, adalah kata kerja yang tidak membutuhkan suatu objek (Cook, 1971:69)
Dan di bawah ini ialah pola Klausa intransitif.
  • Ketika matahari gres timbul para petani pergi ke sawah.
  • Ibu tinggal di rumah sehari-hari.
  • Setiap pulang sekolah, adik bermain di lapangan. 
  • Aku tidak tahu nenek tidur di lantai.
  • Waktu aku tidur-tiduran di pondok, seekor ular masuk ke dalam.
  • Kami menyaksikan pencuri itu lari terbirit-birit keluar.
  • Hingga siang mereka belum tiba juga.
  • Bulan bersinar terang malam ini.
  • Angin bertiup dari arah maritim.
  • Matahari terbit di timur dan terbenam di barat.
  • Menjelang magrib kami pulang dari kota.
  • Dia bercerita ia berimajinasi setiap malam.
  • Waktu ayah bekerja di kebun, abang tiba dari luar kota.
  • Setiap pagi kami berlangsung kaki ke pasar.
  • Saya pergi mandi ke Pancoran.
  Dengan ini kami turut mengucapkan selamat kepada putra Bapak

B. Klausa nonverbal

Klausa nonverbal ialah kalau sayang berpredikat nominal, adjective, atau adverbia.
Clause and non lisan terbagi menjadi klausa statif dan klausa ekuasional.

Klausa statif

Klausa sedatif yakni Klausa yang berpredikat adjektiva atau yang mampu disamakan dengan adjective. (Elson dan Pickett, 1969:112)
Berikut ini contoh Klausa statis
  • Kepala sekolah menyampaikan bahwa anak itu pintar.
  • Semua orang tahu bahwa neneknya kaya.
  • Setelah sepanjang hari melakukan pekerjaan , mereka merasa letih.
  • Aku sungguh senang berkunjung ke tempat tinggal Rani alasannya keluarganya ramah-ramah.
  • Semua orang pun tidak akan menggemari bila kamu besar kepala.
  • Walaupun parasnya jelek, namun hatinya baik.
  • Kamu mesti berhati-hati, jalan ini.
  • Kami sangat lelah berjalan kaki karena kampungnya jauh dari sini.
  • Kota Bandung sangat padat sampaumur ini.
  • Kota Indramayu sangat panas setiap hari
  • Daerah ini sumur, tetapi pekerjanya malas-malas..
  • Setiap hari dia merasa kepalanya sakit.

Klausa ekuasional

Klausa ekuasional adalah Klausa yang berpredikat nomina (Elson dan Pickett, 1969:112)
Berikut ini merupakan kalimat dengan klausa ekuasional.
  • Semua orang kampung mengenali bahwa neneknya dukun.
  • Ayahnya petani dan ibunya pedagang.
  • Aku besar hati kakakku serdadu dan adikku pengusaha.
  • Siapa bilang kakakku insinyur?
  • Atap rumah itu tampan dan lantainya semen.
  • Adikku perawat dan kakakku tentara.
  • Dia tidak pernah aib menyampaikan bahwa ibunya petani dan ayahnya pegawai negeri.
  • Kakaknya seorang dokter dan adiknya guru.
  • Meskipun ayahnya pebisnis dan ibunya dokter, Rani tidak pernah merasa tinggi hati.
  • Pamanku nelayan di Indramayu.

Klausa terikat

Klausa terikat adalah jika sayang tidak dapat bangkit sendiri sebagai kalimat sempurna, cuma memiliki kesempatanselaku kalimat tak sempurna (Cook, 1971:73)
Berdasarkan fungsinya, Klausa terikat dapat pula dibedakan menjadi Klausa nominal, Klausa adjektiva, dan klausa adverbial.

Klausa nominal

Klausa nominal adalah Klausa yang terikat yang bertindak selaku nomina (Cook, 1971:64)
Berikut ini teladan Klausa nominal
  • Mereka berlatih memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  • Kami telah menyampaikan hal itu.
  • Setiap orang yang tiba ke tempat tinggal itu akan diberi bingkisan.
  • Dia kena racun. 
  • Saya mencintai orang yang bagus akal bahasanya.
  Paragraf Deduktif dan Induktif

Klausa adjektival

Klausa adjektival yaitu Klausa terikat yang bertindak sebagai adjective. (Cook, 1971:64)
Berikut ini ialah contoh Klausa adjektival.
  • Orang kaya itu nenek si Rani.
  • Orang yang tiba tadi pagi kakek amin.
  • Lelaki renta itu ialah pamanku.
  • Guru yang mengajarkan kimia itu saudara temanku.
  • Gadis elok itu kekasihku.
  • Kebun subur ini milik ayahku.

Klausa adverbial

Klausa adverbial yakni Klausa terikat yang bertindak sebagai adverbia (Cook, 1971:64)
Contoh klausa adverbial.
Dia pergi ke sana
Dia pergi ke kawasan yang disukainya.
Saya akan datang nanti.
Saya akan tiba kalau peran saya telah akhir.
Mereka pasti datang kemudian.
Mereka niscaya datang jikalau mereka mempunyai duit.
Mampirlah ke rumahku kapan-kapan.
Nanti lah ke rumahku bila engkau telah menyelesaikan kuliah mu.
Kelak jangan lupakan kampung halaman.
Kalau kamu telah sukses, jangan lupakan kampung halaman.
Itulah jenis-jenis Klausa dalam bahasa Indonesia beserta  contohnya.