Jenis-Jenis Utama Analisis Bisnis

Jenis-Jenis Utama Analisis Bisnis 
1. Analisis Kredit 
Kreditor meminjamkan dana terhadap suatu perusahaan dan menerima komitmen pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. 
Kreditor dagang (operating creditor) mengantarkan barang atau jasa terhadap perusahaan dan menginginkan pembayaran dalam waktu yang masuk nalar, yang sering kali didasarkan pada norma industri.
Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menawarkan pendanaan terhadap perusahaan dan menerima janji, umumnya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di abad depan. 
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.
Kelayakan kredit (credit worthiness) yakni kemampuan perusahaan untuk menyanggupi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. 
Analisis kredit berfokus pada segi jelek risiko, bukan segi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas. 
  • Likuiditas (liquidity) ialah kesanggupan perusahaan untuk menciptakan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan unsur aktiva tanpa gangguan dan keharusan lancarnya. 
  • Solvabilitas (solvency) ialah kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang. 
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo), jenis, dan tujuan perjanjian utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas keadaan keuangan sekarang, arus kas, dan likuiditas aktiva tanpa kendala. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor membutuhkan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang mencakup proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power). Analisis kredit dikerjakan dalam banyak sekali konteks keputusan.
Analisis Ekuitas 
Investor ekuitas (equity penanam modal) menawarkan dana terhadap perusahaan selaku akibat atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas ialah penyedia paling besar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menunjukkan pengamanan atau pengawalan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini bermakna penanam modal ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan cuma setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, tergolong bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, penanam modal ekuitas menerima bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa penanam modal ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, walaupun kerugian mereka ekuitas menerima keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berlawanan dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana mesti menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
  • Individu yang menerapkan strategi investasi aktif memakai khususnya analisis teknis, analisis mendasar, atau variasi keduanya. 
  • Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari teladan dalam sejarah harga atau volume suatu memprediksi pergerakan harga saham di kala depan. 
  • Analisis mendasar (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses memilih nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis mendasar yakni menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value). 
  Imbas Penetapan Harga Transfer Kepada Divisi Dan Perusahaan Secara Keseluruhan
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai suatu perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis mendasar, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)
KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS
Analisis bisnis dan analisis pembukuan keuangan dibutuhkan dalam beberapa hal lain selaku berikut.
· Manajer 
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di periode depan, manajer berkepentingan atas keadaan keuangan, profitabilitas, dan harapan perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan penanam modal memandangnya. Analisis pembukuan keuangan memperlihatkan isyarat terhadap manajer pergeseran strategis dalam aktivitas operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan pembukuan keuangan perusahaan pesaing untuk mengecek profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kekurangan relatif kepada kompetitor, maupun sebagai standar (benchmark) kinerja. 
· Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilaksanakan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, lewat merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target peluangdan memilih nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada aksesori nilai, dan kalau ada berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan sasaran. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, meskipun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan sasaran tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas. 
· Manajemen keuangan
Manajer mesti menganalisa efek keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis menolong manajer untuk menganggap pengaruh keputusan keuangan kepada profitabilitas di kurun mendatang maupun resikonya. Manajer juga mesti menentukan nilai intrinsik sebelum melaksanakan program pembelian kembali saham. Suatu pertimbangan biasa bahwa perusahaan berbelanja kembali sahamnya alasannya adalah saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk memilih hal tersebut, manajer mesti mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.
· Auditor eksternal
Hasil sebuah audit yakni opini atas keharusan laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis pembukuan keuangan dapat menjadi alat pengecekan simpulan atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga mampu memakai analisis kredit untuk menganalisa kesanggupan klien mereka untuk melanjutkan perjuangan (going concern). 
· Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, administrator bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan memantau secara hati-hati acara perusahaan. Hal ini memerlukan pengertian dan apresiasi atas acara pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan menolong eksekutif untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.
· Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan menilik kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya memakai teknik analisis dalam peran mereka selaku pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan pembukuan keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jikalau tidak ada, untuk menciptakan peraturan yang membuah industri mengandung pajak pelengkap, sementara profitabilitas yang rendah mampu berakibat pada dispensasi dan subsidi pajak.
· Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berkhasiat bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.
· Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk memilih profitabilitas penyedia serentak dengan perhitungan laba pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.