Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk Indonesia

Perkembangan peradaban dan perkembangan penduduk di dunia mendorong lahirnya mobilitas penduduk. 

Setiap insan saat ini bermobilitas untuk mencari penghidupan di permukaan bumi. Tanpa mobilitas tidak akan ada pembangunan.

Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke tempat lain atau dari sebuah daerah ke tempat lain, contohnya perpindahan penduduk dari desa ke kota dan sebaliknya, perpindahan penduduk dari provinsi satu ke provinsi lain, dari pulau satu ke pulau lain, dan dari negara satu ke negara lain. 

Faktor yang mengakibatkan seseorang melaksanakan mobilitas antara lain adalah : ekonomi, politik, sosial dan budaya, keamanan, agama, dan petaka. Baca juga: Teori perkembangan ekonomi klasik

Pola mobilitas masyarakatsecara garis besar terbagi dua:


Mobilitas Penduduk Tidak Permanen

Mobilitas masyarakattidak permanen adalah perpindahan masyarakatdari sebuah kawasan ke daerah lain yang tidak bertujuan untuk menetap, cuma bersifat sementara. 

Perpindahan masyarakatyang bersifat sementara disebut mobilitas sirkuler. Macam-macam mobilitas sirkuler adalah sebagai berikut :

1. Mobilitas ulang-alik atau mobilitas harian, Perpindahan masyarakatyang bersifat berkala setiap hari, contohnya masyarakatdesa atau pinggiran kota yang pada pagi hari pergi ke kota untuk melakukan pekerjaan dan sore hari pulang ke desa.

2. Mobilitas musiman, Perpindahan masyarakatsecara bermusim dan bersifat sementara, contohnya para buruh tani yang selama ada aktivitas pertanian di pedesaan mereka tinggal desa dan ketika tidak ada aktivitas pertanian di desa mereka pergi ke kota untuk mencani nafkah pelengkap.


Pola Penduduk Permanen (Migrasi)

Migrasi yakni perpindahan penduduk dari sebuah kawasan ke kawasan lain melampaui batas negara atau batas manajemen (batas bab) suatu negara dengan tujuan menetap. Migrasi dapat dibedakan menjadi dua.

1.Migrasi Internasional (migrasi antar negara)

Migrasi internasional adalah perpindahan masyarakatdari satu negara ke negara lain. Migrasi internasional mencakup tiga hal.

  • Imigrasi yakni masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dihadiri. Orang yang melakukan Imigrasi disebut imigran, contohnya orang Malaysia tiba di Indonesia.
  • Emigrasi ialah keluarnya penduduk dari sebuah negara ke negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju. Orang yang  melakukan emigrasi disebut emigran, contohnya orang Indonesia pindah ke Mesir.
  • Remigrasi atau repatriasi yaitu perpindahan penduduk yang kembali ke tanah airya (negara asalnya).
2.Migrasi Nasional (migrasi intern)

Migrasi nasional atau migrasi lokal yakni perpindahan masyarakatdari sebuah tempat ke tempat lain dalam satu wilayah negara. Pola migrasi nasional ialah sebagai berikut.

  • Urbanisasi adalah perpindahan masyarakatdari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
  • Transmigrasi yakni perpindahan masyarakatdari provinsi atau pulau yang padat penduduknya ke provinsi atau pulau lain yang jarang penduduknya dalam satu daerah negara.
  • Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa. Biasanya dijalankan oleh masyarakatkota yang pulang kembali ke desanya.
  Aspek Kerusakan Dan Kepunahan Flora Fauna

Perkembangan peradaban dan pertumbuhan penduduk di dunia mendorong lahirnya mobilitas pend Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk Indonesia
Pola Migrasi Nasional dan Internasional

Kecuali perpindahan masyarakatdi atas masih ada lagi perpindahan penduduk dari suatu kawasan ke tempat lain, baik bersifat nasional maupun internasional, yakni evakuasi. Evakuasi yakni perpindahan masyarakatuntuk menghindari bahaya yang mengancam, misalnya musibah dan perang. Contoh evakuasi yang bersifat nasional yaitu perpindahan masyarakatdi daerah Gunung Sinabung Sumatera Utara. Contoh evakuasi yang bersifat internasional ialah perpindahan masyarakatPalestina ke Saudi Arabia dan penduduk Suriah ke Eropa alasannya adalah perang. Kaprikornus, pola mobilitas penduduk yang ada di Indonesia mampu dibedakan menjadi dua, mobilitas permanen (migrasi) yang meliputi urbanisasi, transmigrasi, ruralisasi, dan mobilitas tidak permanen atau mobilitas sirkuler yang meliputi mobilitas ulang-alik (harian) dan mobilitas bermusim.


Istilah-ungkapan Transmigrasi

  • Ketransmigrasian ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan transmigrasi.
  • Transmigrasi ialah perpindahan masyarakatsecara sukarela untuk mengembangkan kemakmuran dan menetap di Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi.
  • Transmigran ialah warga negara Republik Indonesia yang berpindah secara sukarela ke Wilayah Pengembangan Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi melalui pengaturan dan pelayanan pemerintah.
  • Wilayah pengembangan transmigrasi adalah wilayah memiliki peluang yang ditetapkan selaku pengembangan permukiman transmigrasi untuk merealisasikan sentra kemajuan wilayah yang gres sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
  • Lokasi Permukiman Transmigrasi ialah lokasi memiliki peluang yang ditetapkan selaku permukiman transmigrasi untuk mendukung pusat perkembangan kawasan yang telah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
  • Satuan Kawasan Pengembangan yaitu sebuah daerah yang terdiri atas beberapa Satuan Permukiman yang salah satu diantaranya ialah permukiman yang disiarkan menjadi desa utama.
  • Permukiman transmigrasi adalah satu kesatuan permukiman atau bab dari satuan permukiman yang didedikasikan bagi daerah tinggal dan daerah usaha transmigran.
  Ekosistem - 5 Tahapan Sikus Nitrogen
Asas, Tujuan, Sasaran dan Arah

  • Penyelenggaraan Transmigrasi berasaskan : Kepeloporan, Kesukarelaan, Kemandirian, Kekeluargaan, Keterpaduan dan Wawasan Lingkungan.
  • Penyelenggaraan transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan kawasan serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Sasaran penyelenggaraan transmigrasi adalah mengembangkan kemampuan dan produktivitas penduduk transmigrasi, membangun kemandirian dan merealisasikan integrasi di permukiman transmigrasi sehingga ekonomi dan sosial budaya bisa berkembang dan berkembang secara berkesinambungan.
  • Penyelenggaraan transmigrasi diarahkan pada penataan persebaran masyarakatyang harmonis dan seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, kenaikan mutu sumber daya insan dan perwujudan integrasi masyarakat.
Istilah-ungkapan Padat Karya

  • Padat Karya yaitu suatu aktivitas produktif yang mempekerjakan atau menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang lumayan banyak.
  • Padat Karya Pertanian bidang pengelolaan Lahan dan Air yakni suatu acara padat karya yang melibatkan atau mepekerjakan petani, buruh tani atau warga perdesaan miskin lainnya pada aktivitas  pembangunan  infrastruktur pengelolaan lahan dan air untuk tujuan produktif di sektor pertanian.
  • Penanggung Jawab Kegiatan Padat Karya (PKP) ialah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab untuk wilayah kerjanya masing- masing.
  • Koordinator Lapangan Padat Karya (Korlap) adalah petugas/staf teknis Dinas Pertanian Kabupaten yang ditunjuk oleh PKP, yang berfungsi sebagai sekretaris dengan tugas mengendalikan, mengkoordinasikan dan memberi arahan teknis  terhadap petugas lapangan padat karya.
  • Bendaharawan adalah petugas adminsitrasi sebagai pemegang duit acara yang diangkat oleh PKP dan berasal atau merupakan staf pada Satuan Kerja (Satker) pada Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota.
  • Juru Bayar/Pembantu Bendaharawan yaitu staf bendaharawan pada Satuan Kerja (Satker) pada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau petugas  yang ditunjuk yang bertugas mengeluarkan uang upah kerja padat karya.
  • Petugas Lapangan Padat Karya (PLP) ialah Mantri Tani/Petugas Pertanian Kecamatan/KCD yang diperintahkan oleh PKP untuk melaksanakan pelaksanaan kegiatan seperti CP/CL, pembagian kalangan kerja, jadwal pelaksanaan, pengawasan aktivitas fisik di  lapangan, pengerahan tenaga kerja dll.
  • Pengawas Padat Karya ialah Pengawas Padat Karya adah petugas yang bertugas memantau pelaksanaan padat karya biar tidak terjadi penyimpangan. Pengawas padat karya dapat dilakukan oleh perangkat desa, LSM, atau lembaga yang lain.
  • Petani/ Buruh Tani/ Pekerja yaitu Tenaga kerja yang direkrut dari petani pemilik, petani penggarap, petani pemilik dan penggarap lahan, buruh tani, atau warga miskin lokal yang alasannya keadaan sosial dan ekonominya layak untuk diproiritaskan mengikuti padat karya.
  • Kelompok Padat Karya (PK) ialah Kelompok penerima padat karya yang terdiri dari petani/buruh tani/warga miskin dengan jumlah anggota sebanyak 20  orang.
  • Infrastruktur pengelolaan lahan dan air adalah bangunan di tingkat desa/tingkat perjuangan tani baik berupa jalan usaha tani, jalan bikinan, Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani/Desa, sumur resapan, bangunan konservasi tanah dll yang memiliki kegunaan untuk mendukung pembangunan pertanian baik subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan.
  • Hari Orang Kerja (HOK) adalahl jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan infrastruktur yang besarnyabervariasi tergantung macam bangunannya.
  • Jam Kerja ialah jumlah jam kerja per orang per hari (per HOK) yang besar  atau jumlah jam kerjanya diadaptasi dengan upah tenaga kerja harian pada umumnya atau berlaku di lokasi padat karya yang bersangkutan. Baca juga: Faktor Urbanisasi
  Soal Cobaan Tengah Semester Geografi Kelas Xi Semester 3