Majas sendiri merupakan bagian dari gaya bahasa.
Lalu apa yang dimaksud dengan majas perbandingan?
Majas jenis ini ialah salah satu majas yang paling banyak digunakan.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Majas Perbandingan
Berikut ini beberapa acuan majas perbandingan.
- Alegori
- Metafora
- Alusio
- Simile
- Antropomorfisme
- Sinestesia
- Antonomasia
- Aptronim
- Metonomia
- Hipokorisme
- Litotes
- Hiperbola
- Personifikasi
- Depersonifikasi
- Pars pro toto
- Totem pro toto
- Eufimisme
- Disfimisme
- Fabel
- Parabel
- Perifrasa
- Eponim
- Simbolik
- Asosiasi
Itulah beberapa macam majas perbandingan.
Sebagian yang sudah kita pelajari dan sebagiannya jarang dipelajari.
Contoh Kalimat Dengan Majas Perbandingan
1. Alegori
Alegori merupakan dongeng yang dipakai sebagai lambang (mirip atau kias) perikehidupan insan yang bahwasanya untuk mendidik (utamanya tabiat) atau menandakan sesuatu.
- Kehidupan ini laksana sungai yang mengalir. Kita akan meninggalkan kurun lalu menuju kala depan. Dan kita tidak mampu kembali mata yang sudah silam.
- Rumah tangga yaitu perahu di lautan. Seorang suami ialah nahkoda yang mengarahkan ke mana bahtera itu berjalan.
- Dunia ini menyerupai ladang. Tempat kita bekerja menanam amal-amal. Dan kita akan memetiknya di darul baka nanti.
- Bekerja ibarat menanam benih. Kita harus menebarkannya pada lahan yang subur. Merawatnya dengan teliti dan rajin. Membersihkan dari gulma. Menghilangkan hama hama. Lalu pada saatnya kita pun akan memanen apa yang kita tanam itu.
- Mendidik anak yaitu menanam suatu pohon. Mereka akan tumbuh dengan sangat perlahan. Perlu dididik dengan pelan. Menanamkan kebiasaan. Anak seperti tangkai jika telah keras maka ia tidak bisa lagi dibengkokkan.
- Masa muda yaitu pagi hari yang sangat cerah. Di sanalah cahaya surya menyebar ke seantero dunia. Pesonanya akan membuat orang terkesima.
- Dunia ini yaitu ladang alam baka. Tempat kita bekerja dan berupaya. Bukan daerah untuk memanen. Persiapkan diri kita untuk senantiasa bekerja jangan pernah sedikit pun merasa lelah. Dan jangan pula buru-buru menerima karenanya. Sebab alhasil ada di darul baka kelak.
- Seorang ibu yakni Telaga yang sangat jernih dan tentram bagi anak-anaknya. Tempat kembali bagi anak ketika mereka merasa lebih dengan kehidupan ini. Tempat anak-anak bermain dan bermanja dengan hati yang dipenuhi dengan rasa besar hati.
- Akhlak seorang beriman bagaikan lebah. Dia tidak hinggap kecuali ke tempat-kawasan yang bersih. Dia tidak hinggap untuk menghancurkan. Dan tidak pula mengeluarkan sesuatu kecuali sesuatu yang berfaedah. Itulah budpekerti seorang yang beriman.
- Pecinta dunia adalah orang yang meminum air lautan. Sebanyak apapun air itu dia akan tetap kehausan.
- Hidup ini bagaikan sungai yang mengalir. Turun dari pegunungan ke muara sampai lautan. Dan kita niscaya melalui jalan yang berbatu, jalan yang kotor, dan kadang-kadang jalan yang penuh sampah.
- Pendidikan yaitu jembatan menuju cerahnya masa depan. Maka barangsiapa yang melewati jembatan tersebut, beliau memiliki kemungkinan untuk sampai ke periode depan. Tetapi bagi mereka yang tidak mau melewati jembatan tersebut, maka ia akan mendapati masa depannya begitu suram.
- Dosa manusia adalah hutang. Suatu hari dia mesti membayarnya. Dengan kesengsaraan dan siksaan.
2. Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan istilah secara pribadi berbentukperbandingan analogis.
Contoh Majas Metafora:
- Kau ialah rembulanku. Menerangi hari-hari yang kulewati. Mencerahkan langitku yang kegelapan.
- Si andal merah mengamuk tadi malam menghabiskan bangunan pasar.
- Kau ialah puisiku yang paling indah. Tak mampu kubandingkan indahnya dengan syair syair para pujangga. Yang selalu kurindukan lagi dan lagi.
- Kamu yakni rembulanku. Aku senantiasa tenteram berada di bawah cahaya yang teduh darimu. Dan senantiasa aku rindukan ketika malam-malam gelap itu tiba.
- Engkau yaitu cuilan jiwaku. Yang bila jauh maka aku akan merindukannya. Jika kau erat mana ke saya merasa hidup ini sangat sempurna.
- Seorang ibu sedang memeluk buah hatinya. Air matanya jatuh berderai. Dan hatinya dipenuhi dengan keharuan yang mendalam.
- Rani yakni Bintang Kejora untuk malam-malamku yang indah. Cahayanya begitu kecil namun dipenuhi dengan pesona. Dari jauh aku tak bisa melepaskan tatapanku padanya.
- Wajahnya tampan dan hatinya begitu darmawan. Dia mempunyai sifat murah hati yang disenangi oleh setiap orang.
- Aku tak lagi mendengar kabar angin yang beredar. Bagiku kabar-kabar itu tak ada keuntungannya. Lebih baik kita mempelajari Quran dan sunnah Nabi sebab didalamnya terdapat kabar yang pasti benar.
- Kau tak boleh berat sebelah kepada salah seorang dari istrimu. Karena jikalau kau beristri lebih dari satu engkau dituntut untuk berlaku adil.
- Anak yang bagus itu adalah Permata Hati ibunya. Maka perlakukanlah ia dengan penuh kasih sayang sebagaimana dia diperlakukan oleh ibunya.
- Hatinya berduka cita setelah ditinggalkan oleh bagian jiwanya.
3. Alusio
Majas alusio yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kiasan dengan membandingkan sesuatu yang merujuk dengannya baik tokoh maupun kejadian yang sama dengannya.
- Udin terus berlatih sepak bola agar beliau suatu hari menjadi Ronaldo di lapangan hijau.
- Aku tidak yakin sebuah hari kamu menjadi Judika.
4. Simile
Simile yaitu majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang yang lain dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding.
- Otaknya pintar seperti otak Einstein.
- Rumah yang luas bagaikan istana.
- Rambutnya halus kolam sutra yang lembut.
- Tatapannya tajam bagaikan mata rajawali .
- Dia tidur mirip kerbau, sulit sekali untuk dibangunkan.
- Anak kecil itu berlari sungguh cepat seperti rusa.
- Guru kami tampak berwibawa bagaikan seorang raja di hadapan rakyatnya.
- Wajahnya sungguh putih dan mulus bagaikan porselen dari Cina.
- Wajahnya tampaklelah seperti orang yang berhari-hari tidak tidur.
- Dia berjalan sungguh lambat mirip kura-kura.
- Senyumnya bagus bagaikan madu.
- Cuaca di gunung itu sangat cuek laksana berada di ekspresi dominan hambar Eropa.
- Dia makan mirip orang yang kelaparan.
- Senyumannya bagaikan embun yang sungguh meneduhkan.
- Dia melakukan pekerjaan siang dan malam seperti robot yang tak pernah merasa keletihan.
5. Antropomorfisme
Antropomorfisme yakni atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia.
Contoh:
- Perahu itu membelah lautan.
- Kesunyian memeluk para makhluk yang sedang tidur.
- Langit murka dengan mengeluarkan suara yang menggelegar.
- Si kancil terkejut dikala kakinya digigit oleh buaya.
- Angin mengelus-ngelus rambutnya yang hitam dan halus.
- Rembulan terpekur di balik awan yang kelabu.
- Di sana berkembang sebatang pohon dalam kesepian.
- Buku di sudut meja itu menggoda. Mungkin dia ingin disentuh dan dibaca olehku.
6. Sinestesia
Sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang berafiliasi dengan sebuah indra untuk dikenakan pada indra lain.
Contoh Majas Sinestesia:
- Senyumannya begitu manis.
- Namanya sungguh harum karena kebaikannya.
- Dia mempunyai tabiat yang sungguh lembut.
- Pengalamannya begitu pahit sehingga ia jarang sekali tersenyum.
- Mengapa ia berbicara garang? Padahal saya cuma membisu dan tak membalas.
- Air mataku jatuh manakala teringat pada ingatan yang sungguh bagus itu.
- Ibuku yang renta itu telah kenyang dengan asam garam kehidupan.
- Jangan dibiasakan berbicara dengan kata-kata yang pedas. Karena bisa menyakiti orang lain.
- Akhirnya diam-membisu ia mendapatkan kenyataan pahit itu.
- Tak ada gadis yang memiliki senyuman semanis kau.
- Kupingnya terasa panas saat orang itu menghina dirinya.
- Bahkan saya tak memahami kenapa sikapmu sangat acuh taacuh tamat-selesai ini.
- Kadang-kadang orang yang berkata cantik justru menimbulkan kepahitan.
7. Antonomasia
Majas ini tergolong ke dalam majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.
- Si gemuk itu masih saja makan meskipun tidak menghabiskan 5 piring nasi.
- Si Lincah cendekia sekali menari.
- Aku tak ingin berurusan dengan si Keras kepala itu.
- Percuma saja kamu menasehati si kepala batu. Dia mustahil berubah.
- Aku baru saja bertemu dengan si pincang tadi pagi.
- Si mulut comberan itu sangat dilindungi oleh pemerintah.
- Lebih baik menghindar dari tukang mengeluh itu daripada engkau terpengaruh olehnya.
- Sebetulnya gembrot itu sangat bagus hati.
- Bagaimana kamu mampu menaklukkan si kutu buku itu? Sifat kalian betul-betul berlawanan.
- Apa gunanya berteman dengan si tukang molor itu? Nanti mampu-bisa kau ketularan sifatnya.
- Banyak orang membenci kepada si genit. Dia terlalu berlebih-lebihan.
- Di tukang pamer itu terlihat begitu angkuh. Tapi balasannya tidak punya teman.
- Pemilik tendangan gledek itu mengganti skor menjadi imbang di simpulan babak pertama.
- Suara cempreng itu mampu terdengar hingga ratusan meter.
8. Aptronim
Majas Aptronim merupakan istilah untuk perbandingan penggunaan nama seseorang yang kebetulan cocok dengan sifat atau pekerjaannya.
Contoh Majas Aptronim:
- Irama merdu itu dibawakan oleh Rhoma Irama.
- Arie Untung benar-benar untung mendapatkan proyek itu.
- Si Ayu ialah gadis tercantik di desa ini.
9. Metonomia
Metonimia ialah sebuah majas yang memakai sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari suatu kata.
Contoh Majas Metonomia:
- Budi meminta sebatang Djarum Coklat.
- Kami memiliki Kijang hijau yang telah berumur bau tanah.
- Aku kehabisan Odol.
10. Hipokorisme
Hipokorisme yaitu penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk memberikan kekerabatan karib.
Contoh:
- Si Bebeb belum juga pulang!
- Kemarin aku dibantu si bungsu membereskan rumah ini.
- Eh kamu mau ke mana Dodol? Kok cepat sekali pergi?
11. Litotes
Litotes yaitu majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut.
Maaf jika gubukku kurang begitu nyaman.
- Silakan makan dengan lauk ala kadarnya.
- Jangan terlalu memuji saya cuma lulusan sd saja.
- Mohon maaf jika sambutan dari kami kurang berkenan.
- Kami bersyukur telah bisa membuka usaha meskipun skala kecil.
- Beginilah nasib seorang pemuda desa. Hidup dari sepetak dua petak sawah saja.
- Mampirlah ke gubuk ku bila ada waktu!
- Di kampung itu kami membangun suatu rumah yang sederhana.
- Mohon jangan lihat kado yang sederhana ini.
- Aku cuma mampu memberi pakaian murahan.
- Kami hanya makan dengan lauk tahu tempe.
- Maafkan kami yang gres bisa membantu jangan perlindungan yang tak seberapa ini.
- Apakah kamu tidak salah alamat bertanya pada orang yang tidak memahami apa-apa?
12. Hiperbola
Hiperbola ialah salah satu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya yaitu litotes.
- Demi cintaku padamu, akan kutelan lautan api.
- Aku akan ikut denganmu meskipun ke ujung dunia.
- Air matanya jatuh berderai.
- Tentu saja hatinya teriris iris melihat peristiwa yang menyakitkan itu.
- Rasanya terik matahari telah memperabukan kulitku.
- Tekadnya mampu meluluhlantakkan kerikil karang di pantai.
13. Personifikasi
Majas personifikasi yaitu majas yang memberikan sifat kemanusiaan atau insani terhadap benda mati yang sejatinya tidak mempunyai sifat kemanusiaan.
- Nyiur di pantai memanggil perahu nelayan.
- Burung pun ikut bernyanyi.
- Pagi hari telah bangkit dari kepulasan tidurnya.
- Cahaya itu memeluk hangat diriku.
- Pohon-pohon bangun di segi kanan dan di sisi kiri.
- Gubuk itu berada di kaki gunung Tangkuban Perahu.
- Matahari telah letih di senja ini.
14. Depersonifikasi
Majas Depersonifikasi ialah majas yang berbentukperbandingan manusia dengan bukan manusia ataupun benda.
- Jika kamu langit, Aku adalah bumi.
- Bila engkau yaitu puisi maka saya yaitu kata-kata.
- Jika engkau adalah pantai maka saya yaitu ombak.
- Kau tidak bisa menghalanginya karena tekadnya sudah membaja.
- Dia hanya bangun mematung tanpa sedikit pun mengatakan.
15. Pars pro toto
Pars pro toto yaitu suatu majas yang dipakai sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh Majas Pars pro toto:
- Sudah siang mirip ini belum juga belum terlihat batang hidungnya.
- Dia tak mau angkat kaki dari daerah itu meskipun apa yang terjadi.
- Ia telah buta hati, tidak mau menyimak anjuran siapapun.
16. Totem pro toto
Totem pro parte ialah suatu majas yang digunakan untuk mengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud cuma sebagian.
Contoh majas Totem pro toto :
- Indonesia mengalahkan Thailand dalam pertandingan yang diadakan tadi malam.
- RT 17 akan menghadapi RT15 dalam akhir kejuaraan bulutangkis.
- Indonesia akan memilih pemimpin barunya dalam Pemilu tahun depan.
17. Eufimisme
Eufemisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti perumpamaan yang dinikmati bergairah.
- Bolehkah saya ke kamar kecil sebentar?
- Mohon maaf anak ibu udik dalam memahami pelajaran tersebut.
- Tahun depan akan ada adaptasi harga BBM.
18. Disfimisme
Disfemisme yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk mengasarkan kata, frase, klausa atau kalimat dengan tujuan tertentu.
Contoh majas Disfimisme:
- Kontingen Suriname berhasil mencuri satu medali emas dari bak renang.
- Maling HP, dimassa sampai nyonyor.
19. Fabel
Fabel (bahasa Inggris: fable) ialah dongeng yang menceritakan kehidupan hewan yang bertingkah ibarat insan.
- Fabel Si Kancil dan Buaya
- Fabel Si Kancil Mencuri Timun
- Kisah Monyet Yang Serakah
- Kisah Kancil dan Kura-Kura
20. Parabel
Parabel yaitu kisah rekaan untuk menyampaikan fatwa agama, susila, atau kebenaran umum dengan memakai perbandingan atau mirip.
21. Perifrasa
Perifrasa adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang selaku pengganti pengungkapan yang lebih pendek.
Contoh majas Perifrasa:
- Aku selalu rindu pulang ke kota yang selalu diguyur hujan itu. (Bogor)
- Aku tidak memiliki cita-cita untuk pindah ke Ibukota yang penuh sampah dan sering banjir itu? (Jakarta)
- Kami datang ke kajian Ustadz muda yang sedang naik daun dengan paras gagah tersebut. (Khalid Basalamah)
22. Eponim
Eponim ialah nama orang (bisa konkret atau fiksi) yang dipakai untuk menamai sebuah daerah, inovasi atau benda tertentu dikarenakan donasi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada objek yang dinamai tersebut.
- Kami akan berada di Bandara King Abdul Aziz pukul 8 waktu setempat.
- Dia sangat kepincut dengan konstanta Planck. (Max Planck)
- Komet Halley sangat jarang terlihat. (Edmond Halley)
23. Simbolik
Majas simbolik ialah klasifikasi majas perbandingan yang berisi ihwal ungkapan hal yang satu dengan hal yang lain dengan menggunakan lambang, benda, simbol, binatang, ataupun tokoh.
Contoh majas Simbolik:
- Pertikaian itu tidak kunjung final juga meskipun telah dibawa ke meja hijau. (meja hijau = pengadilan).
- Di desa itu banyak sekali kupu-kupu malam yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.
- Selama pandemi covid 19 banyak perusahaan yang bangkrut.
24. Asosiasi
Asosiasi yakni sebuah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlainan tetapi secara sengaja dianggap sama atau seperti.
- Tatap matamu bagai bintang kejora
- Senyummu laksana matahari bersinar
- Wajahmu bak mawar merekah
- Otak yang pandai bagaikan bunga yang merekah indah.
- Fitria adalah gadis anggun yang sama dengan bunga terindah di taman.
- Kata-katanya laksana sihir yang mampu membuat orang terpana.
- Bila kalian tidak hadir di dalam acara itu maka itu sama saja dengan sayur tanpa garam.
- Bila mengenangnya maka aku teringat pada puisi yang digubah oleh para penyair.Maka ia ialah puisi yang indah itu.
- Kemaksiatan akan menciptakan hati seseorang laksana batu bahkan lebih keras lagi dari batu.
- Jika melihat kakak beradik itu bak Pinang dibelah dua. Sangat mirip dan susah sekali untuk dibedakan.
- Aku tidak inginmendengarkan kata-katanya. Karena apabila menyimak kata-katanya laksana memasukkan racun yang sangat mematikan ke dalam diri.
- Raut wajahnya bagaikan setitik embun yang sangat bening di antara kelopak bunga bunga yang begitu harum.
- Perbedaan antara diriku dengan dirinya bagaikan bumi dengan langit.
Itulah acuan dari majas perbandingan. Sebelum akhir, coba ketahui jenis majas lainnya.
Ref:
https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel
https://id.wikipedia.org/wiki/Parabel
https://www.maxmanroe.com/vid/lazim/majas-asosiasi.html