Jenis Dan Pengertian Interaksi Sosial

pelajarancg.blogspot.com – Ketika berguru jenis dan pemahaman interaksi sosial dalam kurikulum ppkn di sekolah tentu memiliki tujuan semoga peserta latih mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Nah bagi kamu yang lupa dengan bahan ilmu pengetahuan sosial (IPS) maupun sosiologi tentang apa itu interaksi sosial baik dari segi jenis-jenis, pemahaman dan contohnya, jangan cemas. Mari mengulang kembali faktor pelajarancg sosiologi tersebut.

PENGERTIAN DAN CONTOH INTERAKSI SOSIAL

PENGERTIAN MENURUT AHLI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interaksi artinya “saling melakukan agresi, berafiliasi, mempengaruhi, terikat sesuatu antar korelasi.” Sedangkan Sosial artinya adalah penduduk . Secara sederhana, interaksi sosial yakni hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih. Timbal balik dalam hal ini yaitu adanya relasi dua arah, yang mana masing-masing pihak melakukan tindakan atau aksi antara satu dengan lainnya.

Menurut Walgito (2007), mengemukakan interaksi sosial yakni relasi antara individu satu dengan individu lain, individu satu mampu mensugesti individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat korelasi yang saling timbal balik. Hubungan tersebut mampu terjadi antara individu dengan individu, individu dengan golongan atau kelompok dengan kalangan.

Menurut Basrowi (2015), mengemukakan interaksi sosial yakni kekerabatan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan golongan, maupun orang dengan kelompok insan. Bentuknya tidak hanya bersifat kerjasama, namun juga berupa langkah-langkah, kompetisi, pertengkaran dan sejenisnya.

  Dina memiliki banyak teman yang memiliki latar belakang agama yang berbeda dengannya

Menurut Partowisastro (2003), interaksi sosial ialah hubungan sosial yang berfungsi menjalin banyak sekali jenis korelasi sosial yang dinamis, baik relasi itu berupa antar individu, kelompok dengan golongan, atau individu dengan kelompok.

Menurut Soekanto (2002), mengemukakan bahwa interaksi sosial ialah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang mencakup relasi antara orang perorangan, antara kelompok-golongan insan, maupun antara perorangan dengan golongan manusia.

Menurut Sarwono dan Meinarno (2009), interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mensugesti antara individu dengan individu lain, individu dengan kalangan, dan golongan dengan kalangan lain.

Menurut Gerungan (2006), secara lebih mendalam menyatakan interaksi sosial yaitu proses individu satu dapat beradaptasi secara autoplastis terhadap individu lainnya, dimana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain. Individu yang satu dapat juga menyesuaikan diri secara aloplastis dengan individu lain, dimana individu lainnya itulah yang dipengaruhi oleh dirinya yang pertama.

PENGERTIAN MENURUT UMUM

Berdasarkan berdasarkan beberapa pakar dari uraian pelajarancg.blogspot.com di atas mampu diambil kesimpulan bahwa interaksi sosial yaitu korelasi timbal balik yang saling mempengaruhi, mengganti, atau memperbaiki perilaku yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kalangan, atau kelompok dengan kalangan.

Interaksi sosial bergotong-royong terjadi di lingkungan sosial (masyarakat), mengapa? Hal ini terjadi alasannya adalah beberapa alasan diantaranya:

  • Sudah kodratnya manusia yaitu makhluk sosial, yang artinya makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan tidak mampu hidup tanpa perlindungan orang lain.
  • Interaksi sosial ialah ciri khas kehidupan bermasyarakat/sosial, yang artinya kehidupan bermasyarakat/sosial akan kelihatan faktual dalam aneka macam bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Contohnya : keramaian di pasar, pelajar menimba ilmu di kelas, dan teladan lainnya di kehidupan sehari-hari.

 Ketika belajar jenis dan pengertian interaksi sosial dalam kurikulum ppkn di sekolah tent JENIS DAN PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

ASPEK-ASPEK INTERAKSI SOSIAL

Menurut pendapat Louis (Toneka, 2000), mengemukakan interaksi sosial mampu berjalan bila mempunyai beberapa faktor berikut :

  • adanya sebuah dimensi waktu yang mencakup masa lampau, sekarang dan akan datang, yang menentukan sifat dan aksi yang sedang berjalan;
  • adanya jumlah perilaku lebih dari seseorang;
  • adanya tujuan tertentu, tujuan ini harus sama dengan yang dipikirkan oleh pengamat.
  Sebutkan 4 dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi!

Menurut usulan Soekanto (2002), mengemukakan aspek interaksi sosial yakni :

  • Aspek kontak sosial, merupakan kejadian terjadinya kekerabatan sosial antara individu satu dengan lain. Kontak yang terjadi tidak cuma fisik tetapi juga secara simbolik mirip senyum, jabat tangan. Kontak sosial mampu aktual atau negatif. Kontak sosial negatif mengarah pada sebuah pertentangan sedangkan kontak sosial aktual mengarah pada kolaborasi.
  • Aspek komunikasi. Komunikasi adalah memberikan berita, ilham, konsepsi, pengetahuan dan tindakan kepada sesamanya secara timbal balik sebagai penyampai atau komunikator maupun peserta atau komunikan. Tujuan utama komunikasi yakni menciptakan pemahaman bareng dengan maksud untuk menghipnotis anggapan atau tingkah laku seseorang menuju ke arah nyata.

Berdasarkan uraian di atas, mampu disimpulkan bahwa aspek-faktor interaksi sosial yang dipakai sebagai skala interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi, dengan alasan kedua aspek sudah meliputi bagian-komponen dalam interaksi sosial serta dianggap dapat mewakili teori-teori yang lain.

JENIS-JENIS INTERAKSI SOSIAL

Jenis interaksi sosial dibagi menjadi 3 macam, yaitu interaksi antar individu, interaksi individu dengan kalangan, dan interaksi kalangan dengan kalangan. berikut penjelasan pelajarancg atau uraiannya.

1. Interaksi Individu dengan Individu

Jenis interaksi yang pertama yaitu interaksi individu atau interaksi individu dengan individu. Jenis interaksi ini terjadi kalau terdapat interaksi antara satu orang dengan orang yang lain. Adapun contoh dari jenis interaksi antar individu bahu-membahu mampu kita lihat di sekeliling kehidupan sehari kita. Beberapa contohnya:

  • Ada suami istri yang sedang ngobrol,
  • Ibu yang sedang menasehati anaknya,
  • Seseorang yang sedang curhat dengan sahabatnya,
  • Tukang ojek yang berkomunikasi dengan pelanggannya,
  • Teller yang sedang melayani nasabahnya,
  • dan contoh-teladan yang lain.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Jenis interaksi yang kedua yaitu interaksi individu dengan kalangan. Jika interaksi sosial antar individu itu satu orang dengan satu orang, sekarang untuk interaksi yang pelajarancg.blogspot.com diskusikan ini yaitu interaksi satu orang dengan dua orang atau lebih. Adapun teladan dari jenis interaksi antar individu dengan kelompok bantu-membantu mampu kita lihat di sekeliling kehidupan sehari kita. Beberapa misalnya:

  • Seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas,
  • Seorang siswa yang sedang berpidato di depan kelas,
  • Seorang ustadz atau kyai yang sedang berceramah,
  • Seorang sales yang sedang mempresentasikan produknya,
  • seorang polisi yang mengendalikan banyak pengendara sepeda motor,
  • seorang pilot yang sedang memberikan pengarahannya,
  • dan pola-acuan lain.
  Sebutkan Peran Indonesia Di Asean Di Bidang Pendidikan!

3. Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok

Jenis interaksi yang terakhir ialah interaksi golongan dengan kelompok. Interaksi ini terjadi kalau terdapat korelasi timbal balik antara dua golongan yang berbeda. Dalam jenis interaksi ini, tiap-tiap anggota golongan tidak melakukan interaksi secara individu, namun secara kelompok. Adapun teladan faktor jenis interaksi ini adalah; adanya debat antar golongan di dalam kelas, perkelahian pelajar antar sekolah, perkelahian antar suporter sepak bola, dan sebagainya.

KESIMPULAN PENGERTIAN, JENIS DAN ASPEK INTERAKSI SOSIAL

Proses interaksi sosial seseorang dengan banyak sekali bentuknya sangat diputuskan oleh sejauh mana desain diri seseorang tersebut. Konsep diri yang aktual bisa berkontribusi dalam memajukan harga diri seseorang. Dalam hal ini, dikala berinteraksi sosial dengan orang lain maka akan meningkatkan rasa akidah dirinya dihadapan orang lain, sehingga jauh dari rasa pesimistis dan minder. Akan namun, harga diri yang rendah cenderung khawatir dengan apa yang orang lain katakan tentang dirinya. Ketakutan dengan evaluasi negatif dari orang lain dan kecenderungan terlalu menimbang-nimbang pertimbangan orang lain lebih besar ketimbang menghargai kesanggupan dan bisnisnya sendiri. Hal inilah yang mampu mengacaukan dan memunculkan keengganan seseorang dalam proses interaksi sosialnya. demikian dari pelajarancg.blogspot.com supaya berguna!!