Hari-hari ini kita mengucapkan istirja’ jauh lebih sering dari kurun sebelumnya. Sebab berita duka itu bertebaran. Mulai meninggalnya saudara & tetangga. Hingga kabar meninggalnya teman & tokoh di grup-grup pertemanan kita.
Apa itu istirja’ kemudian apa arti & maknanya serta apa keutamaannya? Berikut ini penjelasannya.
Daftar Isi
Istirja’ & Artinya
Istirja’ yakni salah satu kalimat thayyibah. Yakni bacaan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun)
Artinya:
Sesungguhnya kita ini milik Allah & bantu-membantu kepada-Nyalah kita akan kembali
Waktu yg tepat mengucapkan Istirja’
Kapan waktu yg sempurna mengucapkan istirja’? Istirja’ diucapkan ketika mengalami bencana alam, mendengar kabar sedih atau ada seseorang yg meninggal dunia.
Karenanya saat ini dgn banyaknya berita duka tetangga, teman, & tokoh yg kita kenal meninggal di periode pandemi, istirja’ menjadi sangat sering kita ucapkan. Juga menjadi kalimat yg paling sering kita tulis di WhatsApp & media sosial.
Ucapan istirja’ tak hanya diucapkan saat ada muslim yg wafat. Ketika kita mendengar kabar sedih meninggalnya non muslim pun direkomendasikan membaca kalimat thayyibah ini.
Baca juga: Jawaban Shalat Istikharah
Keutamaan Membaca Istirja’:
Membaca istirja’ (inna lillaahi wa innaa ilaihi raji’un) memiliki keistimewaan yg banyak. Di antaranya yaitu selaku berikut:
1. Mendapat pahala
Karena istirja’ adalah kalimat thayyibah sekaligus dzikir mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, membacanya sudah pasti menerima pahala.
2. Ucapan istrija’ merupakan tanda ketabahan
Ucapan istirja’ merupakan tanda ketabahan. Saat mengalami bencana alam atau merasakan kehilangan, ia tetap tabah & sepenuh doktrin menyadari bahwa seluruhnya milik Allah & akan kembali kepada-Nya.
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
… Dan berikanlah info gembira terhadap orang-orang yg sabar. (yaitu) orang-orang yg kalau ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al Baqarah: 155-156)
3. Mendapatkan keberkahan & ganti atas petaka yg dialami
Seorang muslim yg tertimpa bencana alam lantas mengucapkan istirja’ lalu doa minta pahala & ganti, Allah akan memperlihatkan ganti atas bencana alam tersebut dgn sesuatu yg lebi baik. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا. إِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Apabila ada seorang muslim yg mengalami petaka, lalu dia mengucapkan kalimat seperti yg Allah perintahkan, “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku & gantikan untukku dgn sesuatu yg lebih baik darinya.” Maka Allah akan menunjukkan ganti untuknya dgn yg lebih baik. (HR. Muslim)
Baca juga: Doa Iftitah Pendek
4. Mendapatkan rahmat dari Allah
Allah berifman pada ayat berikutnya sehabis ayat istirja’:
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yg mendapat keberkatan yg sempurna & rahmat dari Tuhan mereka & mereka itulah orang-orang yg mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah: 157)
5. Mendapatkan petunjuk dari Allah
Sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 157 di atas, orang yg tabah & mengucapkan kalimat thayyibah ini ketika ditimpa bencana alam, ia akan mendapatkan rahmat & petunjuk.
Semoga kita semua tergolong orang-orang yg sabar & mendapatkan seluruh keistimewaan di atas. Aamiin. [Ratih BK/Wargamasyarakatorg]