Visiuniversal—-Memancing selain sebagai hobbi juga merupakan salah satu perjuangan dalam mencari nafkah dengan mendapatkan ikan dan menjualnya atau diolah sendiri. Kita sering mendengar istilah yang mancing mania yang populer dewasa ini, terutama yang para generasi milenial yang mencintai dan hobbi aktivitas memancing ini.
Mincing mania yakni suatu program dokumenter mengenai dunia memancing, terutama sport fishing. Artinya, sport fishing lebih menitik beratkan pada aktifitas fisik, yang diperoleh dikala strike (umpan disambar ikan) dengan ikan-ikan monster. Tujuan utama dari sport fishing adalah berolahraga dan refresing kesenangan, bukan mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya, mirip yang dijalankan oleh para pemancing nelayan.
Nah untuk yang hobbi memancing tidak ada salahnya untuk mengenal istilah2 yang lain dalam program dan acara memancing ini. Berikut Istilah-ungkapan yang sering dipakai dalam kegiatan memancing ikan:
Angler = Pemancing.
Strike = Umpan disambar ikan.
Ngetrik = Pelampung bergoyang seperti mesin jahit ketika umpan di makan ikan.
Backlash = Kusutnya line pada reel akibat salah casting (melempar) bait.
Casting = melempar atau bait dengan teknik tertentu pada joran.
Chumming; chunking = Memberikan perangsang pada ikan dengan cara melempar-lempar umpan supaya ikan kepincut untuk mendekat.
Drifting = Drifting (berhanyut) intinya yaitu “slow trolling”. Drifting menciptakan kita mampu memancing diarea yang lebih luas dari pada dengan kapal berjangkar. Kapal akan berhanyut disebabkan oleh arus & angin. Kalau arus & angin searah, kapal akan drift cukup cepat, sedangkan bila berlawanan arah kapal mungkin tidak akan bergerak.
Mancing Dasaran (Bottom Fishing) = Mengapa disebut “Mancing Dasaran”, alasannya apa yang dikerjakan adalah menempatkan kail yang berisi umpan di dasar laut atau sedikit di atasnya supaya tidak tersangkut karang.
Ngoncer = Ngoncer yakni mancing dengan memakai ikan hidup selaku umpan (Live Bait). Teknik ini sedikit unik dan tanpa memakai timah/ pemberat.
Trolling (Tonda) = Teknik memancing yang disebut ”trolling” ini mesti menggunakan reel khusus (Open Reel) yang cukup kuat dan joran khusus yang umumnya cuma berisikan 1 batang dan harus ditarik kapal dengan kecepatan 5-7 knot. Trolling biasanya menggunakan umpan bikinan yang dibuat dari fiber glass, kayu atau plastik.
Casting = Biasanya dilakukan dari pinggiran bahari, seperti dermaga, batuan, pantai, bahkan di atas kapal yang sedang berhenti/ jalan dengan pelan. Joran yang digunakan yakni joran khusus yang bersifat elastis (tidak kaku) dan panjangnya antara 150 sampai 172 cm cm alasannya adalah berlainan dengan Popping, lontaran umpan lazimnya tidak perlu terlalu jauh (antara 20 sampai 30 m). Reel yang dipakai mampu spinning mampu juga reel khusus (baitcasting). Umpan yang digunakan yakni umpan tiruan
Surf Casting = Teknik mancing ini dikerjakan dari pantai dengan menggunakan joran yang panjangnya kira-kira 4m dan umumnya berisikan 3 pieces (potong) yang mesti disambung jadi satu. Jorannya nyaris seperti joran spinning atau popping biasa hanya jauh lebih panjang. Pemancing juga mesti menggunakan reel yang berukuran cukup besar (biasanya versi spinning kelas 4000 keatas). di kawasan Yogya teknik mancing ini disebut PASIRAN.
Rock Casting = Teknik mancing ini nyaris sama dengan teknik Surf Casting dan menggunakan peralatan yang nyaris sama tetapi dilaksanakan dari atas batu karang (rock) atau pinggir laut yang curam.
Popping = Teknik Popping pada dasarnya tergolong dalam kelompok Casting. Tetapi teknik Popping memakai joran (rod) yang cukup panjang, antara 180 sampai 210 cm dan berisikan 2 pieces yang disambung. Teknik popping khusus menggunakan ”lure” (umpan buatan) yang disebut Popper yang umumnya berukuran besar dengan berat antara 80 hingga 100 gram. Umpan produksi yang dipakai terdiri dari 2 jenis. Yang pertama disebut ”Chugger” yang kepalanya rata dan mempunyai cekukan mirip mangkok. Chugger ini kalau disentak ketika mengapung akan mengakibatkan suara ”pop, pop, pop” karena kepalanya menabrak air laut. Itulah sebabnya dia disebut ”popper”. Jenis yang satu lagi disebut ”Pencil” karena kepalanya ”tajam” dan pensil ini tidak disentak sentak namun cuma ditarik terus.
Jigging = Menurut para mahir, Jigging sebagai salah satu teknik mancing bukanlah sesuatu teknik yang baru muncul. Nelayan dari beberapa negara sejak ribuan tahun kemudian sudah menjajal ”menipu” ikan dengan menggunakan umpan artifisial yang dibuat dari timah atau logam lain berbentuk ikan kecil (metal jig lure) yang dicemplungkan ke dasar bahari kemudian lalu ditarik dengan segera keatas.
Mancing Garong = Cara mancing ini secara popular diplesetkan dengan istilah “ngegarong” alasannya memakai sejenis mincing yang bermata 6 (enam) berupa seperti matahari yang disebut pancing “Garong”! Uniknya, kadang-kadang (atau lebih sering) ikan yang digarong tertangkap bukan sebab pancing nyangkut di mulutnya namun nyangkut di insang, di pipi, bahu, perut, buntut, dsb. Mancing garong ini lazimnya menggunakan joran tegek ialah joran tanpa kolong-kolong (cincin/guide) yang panjangnya antara 4 m sampai 6 meter. Mancing cara “garong” ini harus memakai pelampung kecil yang dibuat dari kayu ringan dan biasanya berbentuk seperti “piring terbang”. Jarak antara pelampung dengan pancing garongnya cuma berkisar sekitar 50 cm sampai 100 cm sedangkan seluruh panjang kenur dari ujung joran hingga mata pancing cuma 2 hingga 3 m.
Fly Fishing = Ini yakni salah satu teknik unik mancing. Dikembangkan oleh seorang bangsawan dari Inggris. Namun ada yang menyebutkan bahwa fly fishing itu telah ada semenjak masa ke 2 masehi. Pada jaman Romawi kuno Claudius Aelinus, yang menyatakan memancing dengan menggunakan artificial fly. Secara umum fly fishing yaitu seni memancing dengan memakai artificial bait berupa fly (serangga). Artificial flies ini mampu terbuat dari tying hair, fur, feathers, atau material yang lain baik yang natural ataupun synthetic. Perangkat memancingnyapun memakai joran khusus fly dan fly line khusus terbuat dari line yang di coated plastik. Fly fishing dapat dimainkan di freshwater maupun saltwater.
Galatama = Istilah Galatama di ambil dari Sepakbola, yang pada dasarnya yakni Lomba yang memperebutkan Juara Peringkat. Makara Mancing Galatama ialah mancing dengan sasaran menjadi Juara dalam pertarungan mancing. Biasanya memperebutkan : Juara induk terberat 1, Juara induk terberat 2, Juara induk terberat 3, dan Juara Prestasi (Total tangkapan terbanyak). Ikan perolehan mancing biasanya tidak dibawa pulang.
Mancing Harian = Mancing satu harian sarat dengan mebayar duit sewa kolam/tiket.
Lomba Mancing Harian = Mancing ini lazimdisebut mancing Lomba dan juga memperebutkan Juara Peringkat namun di adakan 1 hari sarat dari pagi hingga sore hari biasanya antara pukul 09.00 s/d 16.00. Biasanya memperebutkan : Juara induk terberat 1, Juara induk terberat 2, Juara induk terberat 3, dan Juara Prestasi (Total tangkapan terbanyak). Ikan perolehan mancing lazimnya dibawa pulang.
Mancing Kiloan = Mancing dengan metode memancing terlebih dulu lalu menimbang perolehan ikan yang terpancing dan mengeluarkan uang sebesar apa yang diperoleh berdasarkan satuan kilogram. Hasil pancingna dibawa pulang.
Kilo Gebrus = Mancing ini khas Jawa Barat mulai dari Depok, Bogor, Cianjur, Sukabumi hingga Subang, Garut, dan Tasik. Sistemnya adalah pemancing menurunkan beberapa kilo ikan kedalam kolam gres dijalankan memancing. Ikan dibawa pulang.
Gaplean = Mirip mirip Kilo Gebrus hanya disini ada persoalan taruhannya. Biasanya berupa duit untuk hasil pancingan tertentu.
Mancing Borongan = Memancing dengan tata cara memborong satu kolam. Biasanya dilakukan negosiasi terlebih dulu antara pemancing dan pemilik bak. Ikan bisa di pancing sepuasnya satu harian. Atau bahkan jikalau perlu di kuras airnya (dibedah).
Hand line = Memancing tanpa menggunakan joran dan reel alias pribadi pake tangan. Namun tetap pake line dan mata pancing.
Ngotrek = Adalah mencari ikan untuk umpan mancing itu sendiri. Biasanya rangkaian ngotrek itu berisikan beberapa matakail kecil yang berderet (renceng). Target ikan: selar, tembang, layang, como, kembung, sangir.
Jeblug = Adalah teknik mancing dasaran dengan rangkaian glosor. Dilakukkan di tengah danau, embung, setu, kali dll.
Neger = Adalah teknik mancing dasaran dengan rangkaian glosor. Dilakukkan di pinggir danau, embung, setu, kali dll.
Mancing Lobang = Teknik khusus untuk mancing Nila/Mujair babon. Dengan mencari sarang dari ikan Nila/Mujair babon yg berbetuk cekungan wajan. Caranya memakai rangkaian tata cara glosor tetapi menggunakan pelampung sungguh kecil. Umpannya pun cukup pakai steroform (gabus putih). Fungsinya sebagai pengganggu sarang alasannya adalah ikan Nila/Mujair sering membersihkan sarang.
Ngoyor = Mancing dengan setengah badan berendam air, pemancing nyebur langsung sampai sebagian badannya untuk meraih titik spot yang pas.
Nyengked = Mancing dengan cara menggaet ikan mampu di badan, di ekor, di sirip atau pun di insang, yang terperinci mancingnya tidak hook-up.
Ngurek = Cara mancing belut dengan memakai handline. Mancing pribadi ke dalam lubang yang diperkirakan ada belutnya. Cilakanya sering malah mampu ular.
Mancing Rawe/Rawai = Cara memancing dengan rangkaian mata pancing yang sungguh banyak, lazimnya puluhan hingga ratusan mata mancing. Biasanya ini dilakulkan oleh nelayan.
Mancing Layang-layang = Mancing tonda/trolling dengan memakai alat bantu layang-layang.
Mancing Huhate = Mancing dengan joran bambu/kayu yg di kerjakan dengan perlindungan siraman umpan hidup dan siraman air. Matakail tidak diberi umpan tapi diberi kertas timah (rokok) cara memancingnya hanya menggaet ikan yang sedang dichumming. Biasanya pemancing duduk berkelompok deret di buritan kapal. Mancing ini lazimnya dijalankan untuk mancing ikan cakalang, tuna kecil, tongkol.
Big Game Fishing Tournament = Turnamen ikan-ikan besar, dikerjakan di bahari dalam dan umumnya ikan utama yang menjadi sasaran yaitu jenis marlin atau layaran.
Billfish = Jenis ikan berparuh, tergolong marlin hitam, marlin biru, marlin loreng, ikan tondak, dan ikan layaran.
Tackle = Peralatan mancing.
Rod = Joran atau gagang pancing. Bahannya mulai dari yang tradisional seperti dari bambu hingga yang grafit.
Tegeg/Negeg = Joran panjang dan ramping tanpa memakai reel. Tegeg ada yang 1 piece atau yang berupa antena.
Reel = Ril, alat penggulung, bisa berbentuk spinning, spincast, baitcasting atau trolling.
Drag = Rem pada ril penggulung.
Baitcaster = Perangkat memancing (reel) khusus untuk casting.
Kenur = Benang pancing, mampu berupa monofilamen (senar berserat tunggal) atau Braided (berserat banyak).
Leader = Kenur berkekuatan besar yang disambungkan ke kenur utama, gunanya agar lebih tahan kepada gigi dan perlawanan ikan. Bahan yang digunakan bisa berbentuk kawat atau monofilamen.
Hook = Mata kail.
Hook Up = Kail menancap di ekspresi ikan.
Rigging = Rangkaian kail pada umpan.
Jighead = Mata kail yang dilengkapi bandul timah di ujung kepalanya. Matakail ini khusus untuk lure soft plastik dan worm.
Konahead = Umpan tiruan mirip cumi-cumi, umumnya dipakai untuk memancing dengan cara menonda (trolling) untuk jenis ikan marlin atau layaran.
Rapala = Sejenis merek umpan tiruan mirip ikan. Biasanya digunakan untuk umpan ikan tuna, tenggiri, atau kuwe. Memancing bisa dengan cara trolling, mampu juga dengan cara casting.
Fishing Boat = Kapal mancing.
Outrigger = Tiang penghela yang dipasang di sisi kapal, gunanya untuk merentangkan kenur semoga tidak berimpitan.
Wireman = Orang yang memegang tali pandu, bertugas menawan ikan yang sudah naik ke permukaan dan mendekatkan ke pinggir kapal.
Spot = Titik dimana sasaran ikan terlihat atau terdapat.
Fish finder/ Depth sounder = Alat berupa monitor untuk mencari lokasi ikan. Depth sounder ini berisikan tranducer yang berfungsi sebagai sensor dan monitor yang berkhasiat untuk memperlihatkan hasil gambar dasar bahari.
GPS = Ground Positioning System, peralatan elektronik untuk mencari atau menandai koordinat sebuah kawasan tertentu. Biasa digunakan pemancing untuk mencari tandes ikan atau lokasi ikannya.
Hotspot = Tandes atau lokasi yang lazimnya merupakan daerah berkumpulnya ikan, umumnya berbentuk karang mencolokdi dasar maritim.
Tag = Label yang ditancapkan pada ikan berisi gosip nomor tag dan alamat forum resmi yang mengeluarkannya. Setiap nomor tag nantinya akan diikuti info mengenai keterangan perihal spesies ikan, asumsi panjang dan berat ikan, tanggal dan tempat ikan terpancing, nama dan alamat pemancing, serta nama kapal dan kaptennya. Informasi ini dikirim ke forum yang mengeluarkan tag tersebut. Program tag ini pertama kali dikerjakan pada tahun 1963. Organisasi yang khusus mengurus isu labeling ikan berparuh ialah The Billfish Foundation.
Tag & Release = Label lalu Lepas, ikan yang tertangkap cuma diberi label, lalu dilepaskan kembali. Istilah ini umumnya dipakai pada jenis-jenis ikan berparuh (billfish), walaupun tidak tertutup kemungkinan penggunaannya pada jenis ikan lain. Hal ini dijalankan untuk melindungi jenis-jenis ikan tertentu dari kemusnahan.
Demikianlah ungkapan dan kata-kata istilah yang sering digunakan dalam aktivitas memancing oleh para hobbis maupun pemancing mania yang admint visiuniversal rangkum dari banyak sekali sumber. Semoga bermanfaat, berhasil selalu.