Islam Di Indonesia Kurun Xx-Xi

Islam di Indonesia Abad XX-XI, data

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T tuhan semesta alam, yang telah menawarkan fasilitas kepada penulis sehingga mampu menuntaskan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata tepat dan masih banyak kesalahan serta kelemahan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta nasehat dari para pembaca utamanya Bapak Dosen untuk makalah ini, agar nantinya mampu menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian kalau terdapat kesalahan pada makalah ini, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang telah menolong dalam penyusunan makalah ini. Harapan penulis, agar makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para pembaca. Terimakasih.
Yogyakarta, April 2019
Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang di lintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia yakni negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Populasi penduduk Indonesia nyaris 270.054.853 jiwa. Indonesia yaitu negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia dan negara yang berpenduduk muslim paling besar di dunia dengan lebih dari 230 juta jiwa.[1]
Islam masuk di negara Indonesia di perkirakan pada era ke 13 lewat para penjualIndia muslim. Hingga kemudian berkembang dan menjadi agama yang di anut oleh sebagian besar masyarakatIndonesia. Agama islam juga sering di sebut-sebut sebagai agama yang berada di balik kemerdekaan Indonesia. Banyak sekali peran orang-orang islam dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia sendiri.
Perkembangan islam di Indonesia abad 20 sangatlah pesat. Sebab keadaan ini terjadi setelah Indonesia merdeka. Memasuki masa 20 di Indonesia mulai banyak terbentuk organisasi-organisasi islam yang saling menguatkan maupun menjatuhkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tugas islam terhadap kemerdekaan Indonesia?
2. Bagaimana pertumbuhan umat Islam pasca kemerdekaan?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan bagaimana peran Indonesia kepada kemerdekaan                      Indonesia.
2. Untuk menjelaskan bagaimana pertumbuhan umat islam pasca kemerdekaan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Islam kepada kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan yang sukses di raih oleh Indonesia tidaklah timbul begitu saja, namun melalui proses usaha dan perjalanan yang panjang. Dalam perlawannanya Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu peranan para ulama dan masyarakat muslim sangatlah penting. Banyak sekali gerakan perlawanan yang di pimpin sekaligus beranggotakan orang-orang islam.
Dalam islam sendiri mengajarkan bahwa kekuasaan tertinggi hanya terletak di tangan ALLAH, tidak ada kekuasaan lain yang melebihi kekuasaan-NYA. Dari akidah ini, kaum muslimin bertekad untuk mempertahankan keberaniannya dalam memperjuangkan kedaulatan masyarakat dalam pertempuran melawan penjajah. Perjuangan kemerdekaan di berbagai daerah seperti peperangan di Banten, Perang Padri, Perang Aceh, Perang Diponegoro dan sebagainya. Kesemuanya itu di dasarkan atas semangat pada api islam.[2] Tertanamnya Ruhul islam dalam hati masyarakat muslim pada semangat perjuangan kemerdekaan antara lain :[3]
a. Jihad fi sabilillah
Memperkuat semangat umat islam dalam memperjuangkan kemerdekaan melawan penjajah. Dengan semangat dan jihad, umat islam yang mau melawan penjajah yang dholim tergolong dalam perang suci, jikalau dia gugur maka nirwana imbalannya.
b. Ijin berperang dari Allah
“telah di ijinkan berperang bagi orang-orang yang di perangi. Sesungguhnya mereka itu di jajah/di tindas. Maka Allah akan membela mereka. (Q.S Al-Haj).
c. Hubbul wathon minal iktikad
Mereka yakin bahwa cinta kepada negara ialah sebagian dari iman.
Perjuangan umat islam indonesia bekerjsama telah di mulai semenjak zaman kerajaan dan kemudian di lanjut hingga detik-detik menuju kemerdekaan. Saat kaum kolonial sungguh-sungguh sukses menguasai kerajaan-kerajaan di indonesia, dan rakyat indonesia mulai melakukan perlawanan, dikala itulah mulai terbentuk golongan yang di pimpin oleh para ulama. Kelompok-kelompok ini melakukan perlawanan kepada kolonial yang menjajal memisahkan hal-hal dengan agama islam dan hal ini pasti sungguh merugikan bagi perkembangan islam dikala itu, sebab:
l  Memecah umat islam menjadi dua adalah Abangan dan Putihan.[4]
l  Membenturkan ulama dengan pemuka budbahasa.
l  Memperbanyak sekolah untuk mendidik anak-anak islam agar terpisah dari doktrin pada agamanya.
l  Menindas semua gerakan politik yang berdasar islam.
Kesemuanya tersebut ialah balasan dari gerakan politik yang di gagas oleh bangsa kolonial yang menjadikan kelompok perlawanan dari indonesia menjadi terpecah, adalah golongan nasionalis islami dan nasionalis sekuler. Kondisi inilah yang sampai sekarang pun masih sering kita temui di negara kita ini.
Umat islam menjadi salah satu pelopor pergerakan nasional di indonesia hingga terbentuk aneka macam organisasi : dalam kategori Nasionalis Islami,
a)        Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1905 dan kemudian berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912.
b)        Muhammadiyah pada tahun 1912.
c)        Persatuan Islam (PERSIS) tahun 1920.
d)       Jami’atul khair, Al Irsyad, Jong Islamieten Bond pada tahun 1911.
e)        Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926.
Sedangkan dalam klasifikasi nasionalis sekuler,
a)                  Jong Java
b)                  PKI
c)                  Perhimpunan Indonesia (PI)
d)                 PNI
Pada tahun 1937 organisasi-organisasi islam bersatu membentuk MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia), dan pada masa penjajahan Jepang bermetamorfosis MASJUMI (Majelis Syurau Muslimin Indonesia) yang mempunyai pasukan Hizbullah dan Sabilillah, Yang akan di jadikan pejuang bersenjata di lalu hari.
Dalam perjuangan untuk menjaga kedaulatan Indonesia Laskar Hisbullah dan Sabilillah di lanjutkan dengan Asykar Perang Sabil (APS) dan laskar islam yang lain yang berada di berbagai daerah untuk membantu Tentara Nasional Indonesia dalam melawan sekutu.
Kehancuran umat islam makin faktual saat terjadi pemberontakan PKI yang membantai banyak Ulama, Santri dan kaum Nasionalis serta Pamong Praja. Namun tindakan ini berhasil di hentikan dengan adanya kerjasama antara kelasykaran Umat Islam, kaum nasionalis serta Tentara Nasional Indonesia.
Agama Islam yakni agama yang mencintai kemerdekaan dan tidak suka perbudakan. Agama Islam juga tidak cuma mengajarkan jihad, tetapi juga mengajarkan bagaimana mengusahakan kemerdekaan dengan cara paling hening. Pada tahun 1937 MIAI menyatukan beberapa organisasi terkemuka yang berada di Indonesia menjadi satu dan di pimpin oleh KH Hasyim Asy’ari. Gerakan ini mengkoordinasikan aneka macam aktivitas dan menyatukan seluruh umat islam untuk melawan politik sekutu.
Karena jepang berpendapat bahwa MIAI ini membahayakan bagi pemerintahan mereka, dan bahkan menurut mereka MIAI juga menyebarkan benih-benih  pemberontakan, kemudian balasannya di bubarkan. Karena jepang tak inginkehilangan simpati dari kalangan umat muslim sebab MIAI di bubarkan, maka jepang membentuk MASJUMI selaku pengganti.. MASJUMI menjadi federasi yang kuat sebab nyatanya dia merupakan adonan antara NU dan Muhammadiyah. Hingga mengakibatkan kebencian pada kaum nasionalis serta serikat yang lain.
Perjuangan orang-orang islam membuahkan hasil alasannya pada tanggal 7 september 1945 sekutu prospektif kemerdekaan. Dan kian terlihat positif saat jepang menyerah ke sekutu pada insiden Hiroshima-Nagasaki yang menjadikan Vacum Of Power yang secara tidak pribadi menjinjing Indonesia untuk menyuarakan kemerdekaannya.
B. Perkembangan Umat Islam di Indonesia periode 20-21
Di masa Indonesia Modern, Islam tumbuh dan berkembang menjadi bab yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, selain sebagai agama paling besar yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, Islam juga menjadi bagian dari identitas politik dan perjuangan. Selain sebagai identitas politik, Islam pun terutama di Jawa terbagi menjadi beberapa kalangan kelas sosial, berdasarkan Clifford Geertz dalam Agama Jawa: abangan, santri, bangsawan dalam kebudayaan Jawa, mengungkapkan ihwal adanya trikotom golongan-golongan Islam di Jawa yang terbagi atas abangan, santri dan priyayi. Pengelompokan ini ternyata telah menghipnotis banyak orang dalam melakukan analisis baik ihwal hubungan antara agama dan budaya, ataupun relasi antara agama dan politik.
Pada kala ke 20, perlawanan bangsa Indonesia tidak cuma dalam bentuk perlawanan militer dan politik, namun meluas ke dalam nyaris semua bidang kehidupan mirip politik, ekonomi dan sosial. Pada abad ini timbul sejumlah organisasi Islam moderen yang menerapkan prinsip wawasan rasional dan mempergunakan kemajuan teknologi. Organisasi tersebut diantaranya ialah:
1. Muhammadiyah
Organisasi Muhammadiyah diresmikan pada tahun 1901 oleh  K.H. Ahmad Dahlan. Organisasi tetsebut didirikan tanpa kesepakatan atau izin dari Pemerintah Kolonial.  Para Pemimpin Muhammadiyah memiliki kekerabatan dengan luar negeri, mirip Mesir dan Turki, sehingga korelasi tersebut dijadikan kesempatan oleh Pemimpin Muhammadiyah dalam membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia ialah dengan menghadirkan majalah dan surat kabar yang bisa membangkitkan rasa kenasionalan bangsa Indonesia. Pemerintah Kolonial tidak bahagia kepada apa yang dikerjakan organisasi Muhammadiyah tersebut sebab didalamnya banyak orang-orang aneh dengan pengaruhnya dalam menghidupkan semangat gres Indonesia sehingga pemerintah belanda menolak adanya organisasi ini.
2. Nahdhatul Ulama
Organisasi ini lahir sebagai penganut Imam Syafi’i. Nahdhatul Ulama mempunyai arti “Kebangkita para Ulama”. Organisasi ini kemudian menjadi suatu kelompook yang mengikuti paham Syafi’i. Di dirikan pada tanggal 31 januari 1926. NU berpraktek ibadah menurut pemikiran Imam Syafi’i dan dalam dasar sehari-hari sebagai ajaran yang berpegangan terhadap mazhab Ahlussunnah wal Jamaah. Pembentuk isi NU sendiri ialah KH Hasyim Asy’ari sedang KH Abdul Wahab Hasbullah beliau merupakan pembentuk NU menjadi organisasi.[5]


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemerdekaan yang telah di raih oleh Indonesia tidaklah mudah, Indonesia harus berjuang hingga mengorbankan banyak jiwa dalam pencapaian kemerdekaannya. Indonesia ialah negara yang mayoritas orangnya beragama Islam, jadi peran agama Islam sendiri mustahil lepas dari kemerdekaan Negeri ini. Dalam melaksanakan perlawanan, penduduk Muslim dan juga para Ulama banyak membentuk kelompok untuk melakukan perlawanan terhadap sekutu. Perlawanan yang di gagas oleh kaum Muslim dan di ketuai oleh para ulama semakin membara alasannya adalah tertanam dalam hati mereka Ruhul Islam salah satunya Hubbul Wathan Minal Iman. Mereka merasa bahwa kecintaan mereka terhadap tanah air yakni sebagian dari iman. Detik-detik Indonesia menyuarakan kemerdekaannya banyak tokoh-tokoh Islam yang ikut andil dalam merumuskan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kemerdekaan Indonesia.
Dalam perkembangannya, umat islam banyak mengalami pergantian. Pasca kemerdekaan Indonesia, umat islam mulai berkembang dari yang tidak terlampau mengejar peradaban pada ranah dunia menuju jalur kompetisi antara negara-negara yang lainnya. Perkembangan umat islam juga di tandai dengan berkembangnya organisasi-organisasi islam yang sudah ada semenjak dahulu. Dua organisasi yang kian hari makin meluas di negara Indonesia ini adalah NU dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini menjadi dua organisasi yang besar di Indonesia. Tidak jarang perdebatan tentang hukum agama antara kedua organisasi ini yang juga kadang menyebabkan saling menyalahkan dan merendahkan. Padahal jikalau kita lihat kedua organisasi ini memiliki tujuan yang sama, cuma saja jalannya yang berlawanan.
DAFTAR ISI
Stoddard, Lothrop. The New World of Islam. Di terjemahkan oleh
Federspiel, Howard M. Islamic reform in Twentieth Century Indonesia. Di terjemahkan oleh Yudian W. Asmin dan Afandi Mochtar dengan judul Persatuan            Islam pembaruan islam Indonesia periode XX. Yogyakarta : Gajah Mada University           Press, 1966
Karim, M. Abdul. Islam Nusantara. Cetakan 3, Yogyakarta : Gramasurya, 2014.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Baca Juga: Islam Idonesia Abad 20

  Kelompok utama bakteri yang terdapat pada lumpur aktif adalah: 1. Bakteri nitrifikasi 2. Bakteri pengoksida karbon pembentuk flok 3. Bakteri pengoksidasi karbon pembentuk filamen

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

[2] Abdul Karim, Islam Nusantara, hlm 61

[3]

[4] Di kutip dari wikipedia, Islam Abangan merupakan sebutan untuk kalangan masyarakatjawa Muslim yang mempraktikkan islam dalam versi sinkretis. Sedangkan Islam Putihan ialah islam yang tidak mencampurkan antara agama dan budpekerti istiadat.

[5] Lothrop Stoddard, The new World of Islam, di terjemahkan oleh Panitia Menko Kesejahteraan dengan judul Duni Baru Islam. Hlm 323.