Paham konvensional sekolompok umat Islam, bahwa Islam adalah agama privat, tidak ada urusannya dengan dilema publik, negara dan kehidupan sosial yang lain. Islam berdasarkan kalangan ini yakni prosedur kekerabatan antara seseorang dengan ilahi, bukan agama yang mengatur mekanisme korelasi insan dengan publik, negara dan dunia. Agama ialah duduk perkara kekerabatan bathin insan dengan sang pencipta bukan hubungan fisik dan manajerial insan dengan kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan yang lain.
Agama berdasarkan mereka cuma berada di Masjid-masjid, majelis taklim atau pesantren, bukan di dunia bisnis, dewan perwakilan rakyat, istana dan digedung-gedung konstitusi dan sebagainya.
Paradigma inilah yang dicoba disosialisasikan keseluruh memori dan nalar manusia di dunia, jikalau cara berpikir umat Islam berlainan dengan paradigma ini, maka mampu dinilai selaku paham fundamentalis, radikal dan teroris yang sudah keluar dari anutan dan ruh keislaman yang benar.
Apakah paradigma ini benar?..paradigma keislaman seperti ini adalah paradigma parsial (juz’iy) yang tidak dikenal dalam Islam dari zaman nabi Muhammad sampai kurun ke 19 Masehi. Paradigma ini timbul berbarengan dengan munculnya paham materialisme, pragmatisme dan borjuisme di barat akibat kegagalan rezim gereja di kala pertengahan. Akibat kegagalan gereja pada masa kegelapan ini, melahirkan kritik dan bahkan gerakan anti agama dan pengaruhnya dalam kehidupan publik, negara dan kehidupan sosial lainnya. Agama dihentikan digiring keranah publik dan negara, agama yakni masalah privat antara hamba dan yang kuasa.
Kelompok ini tidak memahami karakteristik Islam, Islam tidak sama dengan agama kristen dan agama lainnya, Islam bukan agama parsial yang memasung nalar dan akal berfikir insan, Islam ialah agama yang mengakomodir “wahyu” yang bersumber dari tuhan/rasul dan “logika” yang dimiliki manusia. Islam ialah agama universal dan integral yang menertibkan kehidupan manusia secara privat dan publik. Islam tidak mengenal pemisahan dan dikotomi antara kehidupan dunia dan alam baka, bahkan berhasil di dunia adalah barometer sukses di alam baka. Bahwa tuhan yang disembah yaitu dewa dilangit, di bumi dan di akhirat.
Firman Allah:
وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَٰهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَٰهٌ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
“Dan Dia (Allah) yakni di langit selaku ilahi dan di bumi selaku tuhan dan Dia ialah Maha bijaksana dan Maha mengetahui”(QS. Az-Zukhruf: 84)
Islam ialah agama sempurna dan lengkap bukan agama yang kurang dan temporal. Allah berfirman:
ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ
“Hari ini sudah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan sudah Aku sempurnakan untuk kalian nikmatKu dan Aku sudah ridhoi Islam menjadi agama kalian” (QS. Al-Ma’idah 3).
Islam adalah agama komprehensif dan paripurna bukan agama yang parsial dan lokal, tidak ada yang dilupakan dalam Islam dari semua dimensi hidup insan Allah berfirman:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
“Dan tiadalah hewan-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang melayang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) mirip kamu. Tiadalah Kami alpakan (tinggalkan) sesuatupun dalam Al-Kitab, lalu kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan” (QS. Al-An’am: 3)
Islam ialah agama rabbaniy, yang meyakini bahwa semua ranah kehidupan muslim mesti berorientasi Allah swt, dari acara masuk WC hingga problem negara dikelola dalam Islam, akibatnya semua aktifitas sehari-hari manusia kecil maupun besar senantiasa dimuali dengan do’a terhadap Allah swt, bahkan setiap detik hidup muslim adalah untuk Allah dan berorientasi Allah swt.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakan hai Muhammad sesuangguhnya shalatku, hajiku dan seluruh hidup dan matiku yaitu untuk Allah”(QS. Al-An’am: 162)
Oleh karena itu Islam yakni agama seluruh dunia bahkan seluruh alam, bukan agama kalangan, ras dan bangsa tertentu, tapi Islam yakni agama seluruh dunia dan seluruh dimensi kehidupannya, agama universal dan seluruh keperluan insan.