Surat An Nisa (النساء) yaitu surat ke-4
dlm Al Quran. Ia merupakan surat Ma&iyah. Apa saja isi kandungan surat An Nisa
ayat 59, berikut ini penjelasannya.
Daftar Isi
Terjemahan Surat An Nisa Ayat 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ
تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلًا
“Hai orang-orang yg beriman, taatilah Allah &
taatilah Rasul (Nya), & ulil amri di antara kau. Kemudian bila kau
berlawanan pendapat wacana sesuatu, maka kembalikanlah beliau terhadap Allah (Al
Alquran) & Rasul (sunnahnya), jikalau kamu sungguh-sungguh beriman kepada Allah &
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) & lebih baik alhasil.”
(QS. An Nisa: 59)
Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48
Intisari Tafsir Surat An Nisa Ayat 59
Surat An Nisa ayat 59 menyuruh orang-orang yg
beriman untuk taat kepada Allah & Rasul-Nya. Ketaatan di sini yaitu ketaatan
mutlak yg tak bisa ditawar-tawar. Ketaatan harga mati.
Sayyid Qutb dlm Tafsir Fi Zilalil Alquran menerangkan,
Allah wajib ditaati. Di antara hak prerogratif uluhiyah yakni menciptakan syariat.
Maka, syariat-Nya wajib dikerjakan. Orang-orang yg beriman wajib taat
terhadap Allah & wajib taat pula terhadap Rasulullah.
Ibnu Katsir menerangkan, taat terhadap Allah adalah
mengikuti fatwa Al Quran. Se&gkan taat terhadap Rasulullah ialah dgn mengamalkan
sunnah-sunnahnya.
Orang-orang yg beriman juga diperintahkan taat kepada ulil
amri. Yaitu para pemimpin kaum muslimin & para ulama. Ketaatan terhadap ulil
amri harus dibingkai dgn ketaatan terhadap Allah & Rasul-Nya. Tidak
boleh bertentangan. Tidak boleh taat jika diperintah untuk bermaksiat.
Surat An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Alquran
& Hadits sebagai sumber aturan Islam. Jika ada yg diperselisihkan di antara
insan mengenai persoalan pokok-pokok agama & cabang-cabangnya, maka harus dikembalikan
kepada Al Quran & Hadits.
Perintah mengembalikan pertengkaran kepada Al Alquran &
hadits ini ditujukan kepada orang yg beriman terhadap Allah & hari tamat. Menunjukkan
bahwa siapa yg tak menyerahkan keputusan aturan kepada Kitabullah & Sunnah
rasul-Nya di saat bertikai usulan, dia bukan orang yg beriman terhadap Allah
& hari final.
Menjadikan Al Quran & Hadits selaku sumber hukum serta
kembali terhadap keduanya akan menenteng kebaikan. Yakni lebih baik hasilnya &
penyelesaiannya.
Baca juga: Asmaul Husna
Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59
Berikut ini isi kandungan Surat An Nisa ayat 59 yg kami
sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu
Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi
Zilalil Alquran karya Sayyid Qutb & Tafsir Al Azhar karya Buya
Hamka.
- Orang-orang yg beriman wajib taat kepada Allah & Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran & Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Wajib taat terhadap ulil amri selama tak bertentangan dgn
ketaatan kepada Allah & Rasul-Nya. Jika ulil amri menyuruh sesuatu yg
bertentangan dgn Al Quran & Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat terhadap
Allah, maka tak ada kewajiban taat kepa&ya.
- Al Alquran & hadits ialah sumber aturan Islam. Ketika ada
hal-hal yg diperselisihkan, mesti dikembalikan terhadap keduanya.
- Menjadikan Al Alquran & hadits selaku sumber hukum & mengembalikan
terhadap evaluasi keduanya dikala terjadi pertengkaran adalah bukti keimanan.
Orang yg tak mau menimbulkan Al Quran & hadits selaku hakimnya, keimanannya
dipertanyakan.
- Kembali terhadap Al Alquran & hadits akan menghasilkan
penyelesaian yg lebih baik & membawa keberkahan.
Demikian isi kandungan Surat An Nisa ayat 59. Semoga berguna & mengokohkan kita akad kita mengamalkan Al Quran & Sunnah. Wallahu a’lam bish shawab. [Ratih BK/Wargamasyarakatorg]
*Untuk tafsir lengkap, mampu dibaca di artikel Surat An Nisa ayat 59