Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, dan Contoh

interaksi sosial

Interaksi sosial merupakan salah satu tanda khas manusia yaitu senantiasa hidup bareng dgn insan lain. Sejak lahir hingga akhir hayat, insan terlibat dlm interaksi sosial. Melalui pergaulan dlm penduduk , insan menjadi makhluk sosial. Manusia disebut selaku makhluk sosial alasannya mempunyai sifat gregariousness, yaitu kecenderungan untuk selalu hidup bersama dgn orang lain.

Manusia mesti berinteraksi dgn anggota penduduk yang lain. Tatkala seseorang bertemu dgn orang lain atau kelompok lainnya, mereka berbicara, bekerja sama, & melakukan hal lainnya untuk meraih tujuan bareng .

Baca juga: Keberagaman Budaya Bangsa & Negara Indonesia

Table of Contents

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial yaitu korelasi yg terjadi antara insan dgn insan yang lain, baik dlm bentuk individu maupun kelompok, mampu terjadi antara individu-individu, antara golongan manusia, atau antara individu dgn kalangan.

Dalam interaksi, hubungan yg terjalin harus dikerjakan dengan-cara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya, kedua belah pihak mesti saling memberikan respons. Seandainya seseorang meminta sesuatu, maka ia akan menemukan tanggapan. Jika seseorang memerlukan dukungan, maka ia akan dibantu.

Jika diajak bermain, maka ia akan ikut bermain. Manusia melakukan interaksi sosial dlm kehidupannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar mirip makanan, sandang, & daerah tinggal, keperluan akan ketertiban, pendidikan, kesehatan, & kasih sayang.

Baca juga: Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Ahlinya

Lima andal berikut memberikan pengertian interaksi sosial:

Gillin

Gillin menjelaskan sebagai hubungan dinamis antara individu dgn individu lain atau kelompok, serta hubungan antar kalangan Terjadi karena manusia tak mampu hidup tanpa orang lain.

Bonner

Menurut Bonner, interaksi sosial yakni hubungan antara dua orang atau lebih yg aksinya mampu mempengaruhi atau mengganti kehidupan individu lain.

Walgito

Walgito beropini bahwa dlm interaksi sosial terdapat hubungan timbal balik yg mampu menunjukkan imbas pada individu atau golongan lain. Selain itu, pula mensugesti hubungan antara kelompok dgn golongan lainnya.

Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa interaksi sosial ialah proses sosial yg berkaitan dgn cara berhubungan antara individu & golongan untuk membangun sistem dlm hubungan sosial.

Murdiyatmo & Handayani

Murdiyatmo & Handayani menjelaskan interaksi sosial sebagai hubungan yg dibangun seseorang dgn orang lain, & dlm proses tersebut terbangun struktur sosial. Struktur sosial ini pula menghipnotis hubungan antar individu & kalangan.

Baca juga: Motif Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Sifat & Macamnya

Syarat Interaksi Sosial

Untuk menciptakan interaksi sosial, terdapat dua syarat yg mesti dipenuhi, yakni kontak sosial & komunikasi. Berikut penjelasannya:

Kontak Sosial

Kontak sosial ialah hubungan antara dua pihak yg saling bereaksi & menjadi permulaan terjadinya interaksi sosial, mampu terjadi dengan-cara eksklusif atau tak pribadi.

Contohnya, kontak sosial dengan-cara pribadi yaitu dua orang yg saling menyapa atau tersenyum satu sama lain. Sedangkan, kontak sosial tak eksklusif adalah dua pihak yg berinteraksi lewat mediator, seperti surat, telepon, atau media umum.

Komunikasi

Komunikasi yakni proses penyampaian & penerimaan pesan berupa ide atau ide dr satu pihak ke pihak lain sebagai upaya saling mensugesti. Dalam proses komunikasi, pesan mesti disampaikan dgn bahasa atau simbol yg dikenali oleh kedua belah pihak.

Untuk berlangsung dgn baik, komunikasi memerlukan beberapa unsur, seperti:

  • Pengirim atau komunikator sebagai pihak yg mengirim pesan pada pihak lain
  • Penerima atau komunikan selaku pihak yg menerima pesan dr pengirim
  • Pesan, yaitu wangsit atau pemikiran yg ingin disampaikan
  • Umpan balik (feedback), yakni tanggapan dr peserta pesan kepada pesan yg disampaikan
  • Media atau alat yg dipakai untuk menyampaikan pesan, mirip tulisan, mulut, gambar, atau film.

Baca juga: Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat Beserta Doanya

Ciri Interaksi Sosial

Sosiologi Charles P. Loomis menerangkan bahwa terdapat tiga ciri, yakni:

Terlibat lebih dr satu pelaku

Melibatkan lebih dr satu orang bahkan lebih, sehingga terdapat hubungan timbal balik antara mereka.

Komunikasi lewat simbol-simbol

Komunikasi yg terjadi memakai simbol-simbol yg dipahami oleh kedua belah pihak. Simbol-simbol ini dapat berbentukbahasa, aba-aba, atau langkah-langkah.

Adanya tujuan yg dikehendaki

Interaksi sosial mempunyai tujuan tertentu, baik itu sama atau berlawanan dgn yg diperlukan oleh pengamat. Para pelaku bermaksud untuk meraih kepentingan bareng atau memenuhi kebutuhan individu.

Contoh Interaksi Sosial

Setelah mengerti pengertian, ciri, & syarat interaksi sosial, kita mengetahui bahwa interaksi memiliki beberapa bentuk. Berikut adalah beberapa bentuk interaksi sosial yg ada:

Proses Asosiatif

Bentuk interaksi sosial asosiatif dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni:

Kerjasama

Bentuk interaksi sosial yg memiliki tujuan yg sama. Terdapat beberapa bentuk koordinasi, seperti bargaining, kooptasi, koalisi, gotong royong, & joint venture.

  • Gotong royong, bentuk interaksi sosial yg dilakukan oleh satu individu atau golongan untuk menyelesaikan duduk perkara dengan-cara gotong royong dgn landasan dasar saling membantu satu sama lain.
  • Bargaining, sering digunakan dlm bentuk perjanjian wacana pertukaran jasa atau barang-barang yg dijalankan oleh organisasi besar.
  • Kooptasi, upaya menjaga stabilitas organisasi dgn cara menerima unsur baru dlm pelaksanaan politik atau penyeleksian kepemimpinan.
  • Koalisi, persatuan dua organisasi lain yg mempunyai tujuan yg sama untuk menciptakan situasi yg stabil untuk waktu tertentu.
  • Joint venture, kerjasama antara perusahaan dlm proyek tertentu dgn tujuan mencapai tujuan bareng .

Baca juga: Tema & Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Akomodasi

Bentuk interaksi sosial yg dijalankan untuk meredakan kontradiksi atau pertikaian yg terjadi agar meraih keseimbangan atau equilibrium. Berikut adalah beberapa bentuk kemudahan:

  • Coercion (proses peleraian dijalankan atas dasar paksaan)
  • Compromise (orang yg terlibat pertentangan saling merenggangkan permintaan)
  • Arbitration (upaya meraih compromise)
  • Mediation (mendatangkan orang ketiga selaku penetralan)
  • Conciliation (upaya mempertahankan harapan yg bertikai demi mencapai tujuan)
  • Toleration (fasilitas tanpa kesepakatan yg formal)
  • Stalemate (orang yg berlawanan memiliki kekuatan yg sama & sebanding)
  • Adjudication (menuntaskan kontradiksi di pengadilan)

Asimilasi

Bentuk interaksi sosial yg dilakukan untuk mengurangi perbedaan yg terjadi antar kelompok penduduk alasannya faktor kebudayaan & pergaulan.

Proses Disosiatif

Proses disosiatif yakni suatu bentuk kerja sama yg mampu didapatkan dlm masyarakat dgn aneka macam macam bentuk & arah, tergantung pada lokasi & budaya lokal, proses disosiatif pula dikenal selaku proses oppositional, di mana interaksi sosial dipengaruhi oleh kekurangan & kesamaan pengalaman yg membentuk suatu kolaborasi.

Secara sederhana, proses ini dapat dipahami selaku usaha untuk tetap hidup, di mana setiap individu saling membutuhkan & bergantung satu sama lain untuk melengkapi dirinya. Proses disosiatif mempunyai tiga bentuk, yakni persaingan, kontravensi, & pertentangan.

Persaingan

Persaingan yakni proses sosial di mana individu atau kalangan berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu atau memperoleh laba, kompetisi dapat terjadi dgn membuat perhatian publik untuk mempertajam persepsi & dugaan, tanpa menggunakan bahaya kekerasan.

Kontravensi

Kontravensi adalah proses sosial yg melibatkan penolakan, perlawanan, protes, & kekerasan yg ditujukan pada individu atau golongan tertentu. Kategori kontravensi terbagi menjadi kontravensi antara penduduk , antagonisme keagamaan, kontravensi intelektual, & oposisi adab.

Pertentangan

Pertentangan adalah bentuk yg paling kerap terjadi dlm penduduk , pertentangan merupakan upaya individu atau golongan dlm menyanggupi maksudnya dgn cara menentang pihak musuh, baik dgn bahaya maupun kekerasan.

Biasanya, pertentangan terjadi sebab perbedaan individu, perbedaan kepentingan, perbedaan sosial, & perbedaan budaya. Bentuk-bentuk pertentangan antara lain

  • Pertentangan pribadi
  • Rasial,
  • Politik
  • kelas sosial

Baca juga: Dampak Resesi Dunia 2023 Terhadap Pemerintah & Masyarakat

Kesimpulan

Interaksi sosial yaitu hubungan dinamis antara individu atau kelompok dgn individu atau kalangan lain yg saling mempengaruhi dlm membangun tata cara dlm hubungan sosial, memiliki beragam bentuk mirip kerjasama, konflik, & kompetisi yg terjadi alasannya adalah adanya perbedaan kepentingan, perbedaan sosial, perbedaan budaya, & perbedaan perorangan.

Interaksi sangat penting dlm kehidupan manusia, alasannya pada dasarnya manusia tak bisa hidup tanpa orang lain. Melalui interaksi, insan mampu saling membangun & saling bergantung satu sama lain untuk meraih tujuan yg dikehendaki. Oleh karena itu, perlu adanya pengertian yg baik ihwal interaksi sosial biar mampu meminimalisir pertentangan & memaksimalkan koordinasi serta persaingan yg sehat untuk mencapai tujuan bersama.

Referensi

  1. Soekanto, S. (2014). Sosiologi suatu pengirim . Jakarta: Rajawali Press.
  2. Walgito, B. (2015). Pengantar sosiologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Giddens, A. (2013). Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.
  4. Turner, J. H. (2017). Theoretical principles of sociology: Volume 3: Mesodynamics. Cham: Springer.
  5. Homans, G. C. (2013). Social behavior: Its elementary forms. New York: Routledge.
  6. Bonner, J. T. (1980). The evolution of culture in animals. Princeton: Princeton University Press.
  7. Murdiyatmo, Y. & Handayani, N. (2014). Sosiologi 2. Jakarta: Erlangga.

  Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, dan Kedudukan