Inilah Persoalan Utama Yang Merepotkan Dihadapi Oleh Galileo

Inilah Masalah Utama yang Sulit Dihadapi oleh Galileo Inilah Masalah Utama yang Sulit Dihadapi oleh Galileo
Inilah Masalah Utama yang Sulit Dihadapi oleh Galileo – Masalah utama yang dihadapi oleh Galileo yaitu merumuskan percepatan. Sebetulnya kasus ini sudah dipecahkan 50 tahun sebelumnya oleh seorang pastor Spanyol berjulukan Dominico Soto. Soto melihat dengan jelas bahwa untuk untuk gerakan yang dipercepat beraturan, kecepatan akan berbanding lurus dengan waktu. Dirumuskan lain, percepatan yaitu pergantian kecepatan kepada waktu. Namun Soto pun tak mampu membuktikannya.
Dalam buku yang membahas gerakan, Galileo masih belum memahami definisi percepatan, karena menyatakan bahwa jikalau sebutir watu jatuh bebas maka kecepatannya tetap dengan nilai nilai yang hanya diputuskan oleh berat alami benda saja. Pada 1604 dia berhasil menurunkan rumus yang sempurna untuk korelasi antara jarak dan waktu dalam masalah ini. Ia menurunkannya dari grafik Oresme, dengan hasil s t². Galileo kesannya dapat melengkapi persamaan tersebut menjadi: s=1/2at². Kendati demikian beliau membuat kekeliruan fatal dalam perkiraan yang mendasari rumus ini.
Ia menyampaikan bahwa kecepatan sesaat berbanding lurus dengan jarak tempuh-suatu hal yang serupa sekali tidak ada artinya. Ia menyatakan bahwa sumbu horizontal grafik Oresme yaitu jarak. Hasil yang diperoleh tepat justru alasannya adalah Galileo melanggar asumsinya sendiri-yaitu dengan menganggap sumbu itu ialah waktu.
Baru pada 1609 Galileo menyadari “adanya kekerabatan dekat antara kecepatan dan waktu”. Pada waktu itu ia berani menurunkan sejumlah persamaan kinematika sekalipun ada beberapa kelemahan pada bab konsep.
Dengan bantuan persamaan ini balasannya dia berhasil menuntaskan soal lintasan sebongkah peluru meriam. Sebelum itu, teman-sahabat tentaranya sudah tahu dari pengalaman bahwa jangkauan sebongkah peluru akan meraih nilai maksimum pada sudut laras 45º. Tapi kini Galileo mampu mengetahui alasannya adalah secara matematis, dan beliau merasa bangga.
Sumber: Klinken, Gerri van. 2004. Revolusi Fisika: Dari Alam Gaib ke Alam Nyata. Jakarta : Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).