Informasi Sosial Dan Budpekerti Dalam Tata Cara Isu

Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi
A. Memahami Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem Informasi
Permasalahan budbahasa dalam tata cara info telah memperlihatkan desakan baru dengan makin maraknya penggunaan internet dan perdagang elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital menciptakan makin mudah dari sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan isu, menawarkan perhatian gres perihal penggunaan info pelanggan yang tepat, derma privasi pribadi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Orang-orang yang hebat dalam bidang teknologi informasi (orang yan mempunyai kesanggupan khusus) dapat menyalahgunakan metode informasi dengan mengubah rekaman telpon, mengalihkan uang, dan sabotase.
Permasalahan akhlak yang mendesak lain yang disebabkan sistem informasi yakni menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi metode informasi, menetapkan patokan dan mutu sistem penjagaan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat.
I. Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis
Isu budbahasa, sosial, dan politis sangat terkait satu sama yang lain. Dilema adab yang dihadapi oleh seorang manajer tata cara info biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik, pengenalan teknologi berita yang baru memiliki imbas yang mirip gelombang, menyebabkan gosip adab, sosial, dan politis gres yang mesti dikerjakan ditingkat individu, sosial dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral ialah hak dan keharusan berita, hak dan keharusan kepemilikan, kualitas tata cara, mutu hidup,akuntabilitas dan pengendalian. 
II. Tren Teknologi Utama yang Memunculkan Isu Etika 
Isu budpekerti telah lama ada sebelum teknologi gosip ada. Meski demikian teknologi gosip sudah meningkatkanperhatian etika, mempersulit tatanan sosial yang ada, dan menciptakan beberapa undang-undang menjai lama atau bahkan timpang.
Kecepatan perhitungan yang menjadi dua kali lebih singkat setiap 18 bulan sudah membuat sebagian organisasi mampu menggunakan sistem isu pada proses bikinan intinya. Akibat dari ketergantungan pada tata cara dan rentannya kita terkena pengaruh dari kesalahan tata cara dan kualitas data yang jelek menjadi meningkat, selain itu sistem gosip dapat meningkatkan produktivitas dan memungkinkan meningkatkan penyalahgunaan.
Kemajuan teknik analis data untuk menggolongkan data dengan jumlah besar ialah teknologi lain yang menjadi perhatian etika sebab tubuh pemerintah dan perusahaan dengan mudah bisa menemukan berita eksklusif individu dengan lebih terperinci. 
B. ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu persoalan bagi manusia yang memiliki keleluasaan untuk menentukan.
I. Konsep Dasar : Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Dan Liabilitas
Pilihan adab yaitu keputusan yang dibentuk oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya, ialah :
Ø Tanggung jawab (responsibility) yakni sebuah bagian penting dari tindakan akhlak,
Ø Akuntabilitas (accountability) ialah ciri-ciri dari tata cara dan institusi sosial, ada mekanisme yang memilih siapa yang melakukan tindakan bertanggung jawab.
Ø Liabilitas (liability) ialah ciri-ciri tata cara politis dimana suatu tubuh aturan mengambil peranan yang memberi izin terhadap individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, tata cara, organisasi lain.
II. Analisis Etika 
Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada suasana yang menimbulkan nilai budpekerti, ialah sebagai berikut :
Ø Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan terperinci. 
Ø Definisikan pertentangan atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
Ø Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
Ø Identifikasi opsi yang mampu anda ambil dengan berdalih.
Ø Identifikasi peluangkonsekuensi dari opsi anda.
III. Prinsip Etika Kandidat
Beberapa prinsip adat di beberapa kebudayaan yang bertahan sepanjang sejarah, yaitu :
Ø Perlakukan orang lain seperti apa yang kita harapkan maka orang lain akan perlakukan kita sesuai dengan yang kita terapkan (Aturan Emas- Golden Rules).
Ø Jika sebuah langkah-langkah tidak baik untuk dilaksanakan oleh semua orang, langkah-langkah itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (imperatif Kategoris Immanuel Kant-Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
Ø Jika suatu langkah-langkah tidak dapat dijalankan berulang-ulang, langkah-langkah ini tidak tepat untuk diambil (Aturan Perubahan Descartes- Descartes Rules of Change).
Ø Ambil tindakan dapat mencapai suatu nilai yang lebih besar atau luhur (Prinsip Utilitarian-Ultilitarian Principle).
Ø Ambil sebuah langkah-langkah yang menghasilkan potensi biaya atau ongkos yang paling sedikit (Prinsip Menghindari Risiko-Risk Aversion Principle)
Ø Asumsikan bahwa sesungguhnya semua obyek positif dan tidak konkret dimiliki oleh seseorang kecuali kalau ada pernyataan khusus lain (disebut dengan Aturan Etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).
IV. Kode Perilaku Profesional
Beberapa kalangan insan mengklaim diri mereka profesional, mereka memiliki kewajiban dan hak khusus alasannya adalah klaim khusus mereka atas pendidikan, akal, dan kehormatan. Kode perilaku profesional disebarluaskan oleh sebuah perkumpulan profesional, seperti American Medical association (AMA), American Bar Association (ABA), Association in Information Tecnology Profesionals (AITP), dan association of Computting Machinery (ACM). Kelompo profesional ini memiliki tanggung jawab atas sebagian aturan dari profesi mereka dengan menentukan kualifikasi dan kopetensi yang diharapkan. Kode etik yakni komitmen profesi untuk menata diri mereka sendiri dalam penduduk .
V. Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Nyata
Sistem info telah menciptakan dilema budbahasa baru dimana satu golongan mempunyai kepentingan yang berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepon besar di Amerika Serikat memakai teknologi Informasi untuk mengurangi jumlah karyawan mereka.
C. DIMENSI MORAL DARI SISTEM INFORMASI
I. Hak Informasi : Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet
Privasi yaitu klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasan elektro dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan metode informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efisien.
II. Tantangan Internet Terhadap Privasi 
Teknologi internet menjadikan tantangan baru atas pinjaman privasi langsung. Karena isu yang dikirim lewat jaringan yang sungguh luas mungkin saja melalui banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum gosip mencapai tujuan akibatnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melalui metode tersebut.
Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk golongan informasi (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang sudah dikunjungi, dan barang apa saja yang sudah dilihata oleh orang-orang.
III. Solusi Teknis
Selain perundang-permintaan, teknologi gres telah bermunculan untuk melindungi privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang membantu pengguna memilih jenis data eksklusif yang dapat diambil oleh situs-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, memilih komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs perdagangan dan pengunjungnya. 
IV. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
Sistem isu yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual eksklusif.
V. Rahasia Dagang 
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, contoh, atau kompilasi data yang dipakai untuk suatu tujuan bisnis mampu diklasifikasikan sebagai diam-diam dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada isu di domain publik. Perlindungan untuk belakang layar dagang beraneka ragam di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang diam-diam jualan mengizinkan monopoli untuk pandangan baru-ilham dari suatu produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.
VI. Hak Cipta
Hak cipta yakni legalisasi oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, bantuan hak cipta akan berakhir 95 tahun sehabis penciptaan pertamanya.
VII. Hak Paten 
Hak paten menawarkan hak monopoli langsung terhadap pemilik pemikiran yang melatar belakangi sebuah inovasi selama 20 tahun.
VIII. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronika, tergolong internet, telah menciptakan dukungan kekayaan intelektual makin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilaksanakan oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)
D. Akuntabilitas, Liabilitas, dan Pengendalian
I. Masalah Liabilitas Yang Berkaitan Dengan Komputer
Selama tamat pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di California, Arizona, dan Nevada tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan sosial mereka yang sudah dimasukkan kedalam simpanan secara elektro . cek-cek ditolak. Penarikan diblok karena dananya tidak cukup. Karena adanya kesalahan operasional dikomputer pusat, sejumlah transaksi deposit pribadi tidak mampu diproses. Bank ini tidak mampu melacak uang yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan butuh waktu sehari untuk mengatasinya (Carr dan Gallagher,2002).
Kasus ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para direktur isu tata cara yang harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh tata cara yang dikembangkan oleh staf mereka.
E. Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Ada tiga sumber prinsip kinerja tata cara yang jelek yakni sebagai berikut :
Ø Bug dan kesalahan dari peranti lunak .
Ø Kegagalan kemudahan atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami atau yang lain.
Ø Kualitas input data yang buruk.
F. Kualitas Hidup : Ekuitas, Akses, dan Batasan 
Biaya sosial yang negatif mendatangkan teknologi dan metode gosip yang baru mulai meningkat bersamaan dengan makin majunya teknologi. komputer dan teknologi berita mungkin dapat menghancurkan unsur yang berharga dari kebudayaan dan masyarakat walaupun disisi lain juga menunjukkan manfaat.
I. Menyeimbangkan Kekuatan : Pusat Vs Tepian
Ketakutan di era komputer ialah mainframe komputer yang terpusat yang mau memusatkan kekuatan dikantor-kantor pusat perusahaan dan diibu kota negara, menciptakan penduduk Big Brother mirip yang sudah dikisahkan di novel George Orwell, 1984.
II. Kecepatan Perubahan : Berkuangnya Waktu Respons kepada Kompetisi
Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi buruk : perusahaan mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merepons para pesaing global dan mungkin sudah diambang kehancuran.
III. Ketergantungan dan Kerentanan
Banyak instansi-instansi pemerintah maupun perusahaan yang bergantung pada metode informasi, tanpa disadari para pengguna akan bergantung pada metode info padahal sistem berita yang digunakan sehari-hari itu sangat rentan terganggu.
IV. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer
Penyalahgunaan komputer (computer abuse) yakni tindakan menggunkan komputer yang mungkin legal namun dianggap tidak beretika. Popularitas internet dan e-mail membuat salah satu bentuk penyalahgunaan komputer spamming menjadi duduk perkara besar, baik bagi perusahan maupun individu.
G. Pekerjaan : Teknologi Trickle-Down dan Merekayasa Ulang Hilangnya Lapangan Kerja
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal biasa yang dianggap oleh komunitas tata cara isu sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi berita gres. Lebih sedikit dicatat bahwa merekayasa ulang proses bisnis dapat menimbulkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja manajemen akan kehilangan pekerjaan.
I. Ekuitas dan Akses : Jurang Ras dan Kelas Sosial yang Semakin Melebar
Jurang digital (digital divide) yang terjadi disekolah-sekolah di Amerika Serikat, dengan sekolah yang terletak diwilayah kemiskinan cukup tinggi akan lebih kecil kesempatannya memiliki komputer, program teknologi pendidikan bermutu tinggi, atau saluran internet bagi siswa. Jika tidak dikoreksi maka pemisahan digital akan menciptakan suatu masyarakat yang kaya dengan kemampuan dan keterampilan komputer.
II. Resiko Kesehatan : RSI, CVS, dan TECHNOSTRES
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling penting yaitu cedera depresi yang berulang (repetitive depresi injury-RSI). RSI terjadi saat sekelompok otot yang dipaksa melakukan langkah-langkah yang berulang-ulang dan dengan beban yang tinggi.
Penyebab dari RSI yaitu keyboard komputer . jenis RSI yang terkait dengan komputer paling lazim ialah sindrom carpal turnel (CTS). Yaitu adanya tekanan pada saraf tengah yang melewati pergelangan tangan ,