INDUSTRI KIMIA INDONESIA MENUJU KE ARAH INDUSTRI KIMIA HIJAU
Oleh: Andi Chan Shr Seng (@T21-Andi)
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Abstrak
Industri Kimia hijau ialah cabang industri kimia yang merekomendasikan rancangan produk dan proses kimia untuk meminimalisir atau menghilangkan penggunaan serta pembentukan senyawa-senyawa yang sangat berbahaya. Didalam industri kimia hijau utamanya di indonesia banyak sekali baik itu misalnya, peranannya, pentingnya indistri ini bagi manusia, masalah yang ditimbulkan oleh industri kimia serta solusi dari industri kimia hijau.
Kata Kunci: Kimia Hijau, Industri Kimia Hijau, Kimia.
Abstract
The green chemical industry is a branch of the chemical industry that advocates the design of chemical products and processes to reduce or eliminate the use and formation of highly hazardous compounds. In the green chemical industry, especially in Indonesia, there are so many good examples, its role, the importance of this industry for humans, problems caused by the chemical industry and solutions from the green chemical industry.
Keywords: Green Chemistry, Green Chemical Industry, Chemistry.
PENDAHULUAN
Menurut (Anwar, 2015). Green chemistry atau “kimia hijau” ialah bidang kimia yang berkonsentrasi pada pencegahan polusi. Pada permulaan 1990-an, green chemistry mulai diketahui secara global sehabis Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang ialah kebijakan nasional untuk menangkal atau menghemat polusi. Green chemistry ialah pendekatan untuk menangani dilema lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang dipakai. Konsep ini menegaskan ihwal suatu tata cara yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam rancangan green chemistry ini meliputi aneka macam bahaya terhadap kesehatan insan dan lingkungan, termasuk toksisitas, ancaman fisik, pergantian iklim global, dan penipisan sumber daya alam. Istilah kimia dipakai dalam “green chemistry” dimaksudkan sebab melibatkan struktur dan perubahan suatu materi. Perubahan tersebut niscaya melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh alasannya itu desain green chemistry ini juga dekat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang tidak pribadi seperti penggunaan sebuah material dalam hal pengerjaan, penyimpanan dan proses penyalurannya.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu indutri kimia hijau?
2. Apa saja acuan industri kimia hijau di indonesia?
3. Apa saja peranan industri kimia hijau di indonesia?
4. Bagaimana permasalahan yang timbul dan penyelesaian dari kimia hijau?
5. Apa pentingnya industri kimia hijau bagi kehidupan insan?
TUJUAN
Diharapkan sehabis membaca serta mempelajari postingan ini para pembaca bisa:
1. Menjelaskan industri kimia hijau dengan tepat
2. Mengetahui industri kimia hijau yang ada di indonesia
3. Mengenal peranan indutri kimia hijau di indonesia
4. Menyelesaikan persoalan yang muncul dan menerima solusi dari industri kimia hijau
5. Mengimplementasikan pentingnya industri kimia hijau bagi kehidupan insan
PEMBAHASAN
Industri Kimia hijau merupakan cabang industri kimia yang merekomendasikan desain produk dan proses kimia untuk meminimalkan atau menetralisir penggunaan serta pembentukan senyawa-senyawa yang sangat berbahaya.
Menurut (Irdhawati, 2016). Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat di Indonesia menyebabkan penggunaan bahan-bahan kimia kian meningkat untuk menunjang kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini menjadikan jumlah limbah yang dihasilkan juga meningkat. Kondisi ini membutuhkan perhatian yang serius dalam pengolahan limbah yang dihasilkan di pemukiman. Kota-kota besar di Indonesia menghasilkan limbah padat maupun cair sekitar 10 juta ton per tahun, dan berkembang2-4% per tahun, sementara kapasitas penampungan limbah kian menurun. Sumber limbah (organic) sebagian besar berasal dari rumah tangga dan pasar tradisional. Terdapat berbagai macam limbah lain mirip plastic, gelas, logam, dan lain-lain (Gambar). Pengolahan limbah dikerjakan oleh pemerintah maupun swasta. Walaupun demikian, masyarakat juga harus bertanggungjawab dalam mengurangi limbah, dengan menyeleksi dan memilih sampah yang dapat didaur ulang sebelum dibuang ke daerah pembuangan selesai.
Contoh–acuan industri kimia hijau ialah oksidasi cairan superkritis, reaksi pada cairan, dan reaksi media kering. Biorekayasa atau bioteknik juga dilihat sebagai suatu teknik yang prospektif untuk mencapai tujuan-tujuan kimia hijau.
Peranan industri kimia hijau menurut (Jehamun, 2019). Pertama, pencegahan (waste prevention) yakni lebih baik melakukan pencegahan timbulnya limbah bahan kimia dalam suatu reaksi/proses industri daripada melaksanakan pengolahan limbah. Kedua, atom economy adalah sistem sintetis harus didesain untuk memaksimalkan keikutsertaan atom-atom reaktan dalam menghasilkan produk. Ketiga, sintetis materi kimia rendah bahaya (less hazardous chemical synthesis). Jika memungkinkan, tata cara sintesis mesti didesain untuk memakai dan menghasilkan substansi yang rendah toksisitas atau tanpa toksisitas bagi manusia dan lingkungan.
Permasalahan-urusan yang timbul dari prinsip kimia hijau yang dapat diterapkan yaitu:
1. Masih banyak diproduksi plastik yang berbahan dasar petroleum. Solusi dari prinsip kimia hijau: menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan, yakni berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian yang terbarukan.
2. Masih terdapat bikinan cat dengan bau yang mengandung senyawa organik yang gampang menguap (VOC) dan berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan. Solusi dari prinsip kimia hijau: menggunakan pelarut yang kondusif, ialah pelarut dari tanaman yang tidak berbau, berdaya tutup baik, dan mudah dibersihkan.
3. Masih banyak diproduksi asbes yang terbukti berbahaya bagi kesehatan. Solusi dari prinsip kimia hijau: mendesaian produk materi kimia yang aman, adalah memanfaatkan materi bangunan yang rama lingkungan.
Solusi yang dapat dipraktekkan dalam prinsip industri kimia hijau yaitu selaku berikut:
1. Pencegahan kepada timbulnya limbah dalam proses.
2. Menggunakan rancangan produk materi kimia yang aman.
3. Menggunakan rancangan proses sintesis yang kondusif.
4. Penggunaan bahan baku yang mampu terbarukan.
5. Penggunaan katalis.
6. Menghindari derivatisasi dan adaptasi sementara dalam reaksi kimia.
7. Maksimalkan atom ekonomi.
8. Penggunaan pelarut yang aman.
9. Melakukan peningkatan terhadap efisiensi energi pada proses reaksi.
10. Menggunakan desain materi kimia yang gampang mengalami degradasi.
11. Menggunakan metode analisis eksklusif kepada penghematan polusi.
12. Meminimalisir kesempatankecelakaan yang mampu terjadi
Jadi tujuan utama dari industri kimia hijau yakni untuk membuat zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersama-sama dapat melatih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tergolong dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 (Diakses 30 Oktober 2021).
Irdhawati. 2016. Kimia Hijau Dalam Bidang Industri Dan Pengolahan Limbah. Dalam https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/150692202ce624f395662795e73f87ea.pdf (Diakses 30 Oktober 2021).
Jehamun, philipus. 2019. Kimia Hijau Berperan Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam https://bernasnews.com/kimia-hijau-berperan-mewujudkan-pembangunan-berkesinambungan/ (Diakses 30 Oktober 2021).