Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kami hadir lagi di sini untuk membicarakan tentang aturan Surat An-Nisa Ayat 6. Pembahasan tajwidnya akan kami lakukan secara lengkap. Ada klarifikasi yang membantu sahabat-sahabat pembaca mengetahui dengan baik maksudnya. Permasalahan analisis hukum tajwid pada suatu ayat amat penting untuk kita ketahui bareng . Alhasil, bila pengetahuan tajwid kita manis maka kita akan membaca sebuah ayat Al-Alquran dengan begitu baik. Oke, pribadi simak saja uraian dari aturan tajwid Surat An-Nisa ayat 6.
22. Mad jaiz munfasil sebab karena aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
23. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Idgham bighunnah alasannya karakter fa berharakat fathah tanwin berjumpa huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Idzhar karena karakter ra berharakat fathah tanwin berjumpa huruf hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
27. Idgham bighunnah alasannya adalah huruf nun sukun berjumpa abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
28. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Ikhfa sebab huruf nun sukun berjumpa aksara kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti suara “ng”.
30. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, aksara bersukun, abjad yang diwaqaf, dan aksara bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Ikhfa sebab huruf ya berharakat fathah tanwin berjumpa abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap pengecap dan bibir dipersiapkan menempati karakter fa.
32. Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu aksara kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
33. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, karakter bersukun, aksara yang diwaqaf, dan abjad bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara qaf berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Ikhfa sebab huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter fa.
36. Alif lam qamariyah karena karakter alif lam bertemu karakter mim. Dibaca secara terang.
37. Mad arid lissukun alasannya adalah huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Bila tidak berhenti sesudah aksara fa maka hukumnya menjadi mad thabi’i.
38. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Silakan baca juga : Doa Shalat Istikharah Lengkap Latin dan Artinya.
39. Idzhar syafawi alasannya aksara mim sukun bertemu dengan aksara hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
40. Mad lin alasannya adalah abjad ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
41. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun bertemu dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan terperinci.
42. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya dengan terperinci.
43. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan abjad fa. Cara membacanya dengan terperinci.
45. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
46. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
47. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf fa berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
48. Tarqiq alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
49. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad sin berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
50. Mad ‘iwadh karena ba berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Lengkap dan amat rincian penjelasanya. Kami berharap uraian analisis dari hukum tajwid di atas sedikit banyak membantu sahabat-teman pembaca. Sekian dahulu, kita akan berjumpa pada potensi yang mau tiba. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.