Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Belajar tentang ilmu memang tidak ada habis-habisnya. Mencari ilmu bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Banyak media yang mampu dimanfaatkan untuk mencari ilmu yang berfaedah. Sebagai teladan kita mempergunakan ponsel yang ada di tangan kita. Satu jenis ilmu yang amat besar manfaatnya yakni tajwid. Bagaimana cara membaca Al-Alquran dengan benar mampu kita temukan caranya di sini. Dalam kesempatan yang bagus ini kami akan tuliskan analisis hukum tajwid Surat An-Nisa ayat 11 lengkap dengan penjelasannya. Ini sungguh dinantikan-tunggu oleh mereka yang ingin mencar ilmu tajwid utamanya pada ayat tersebut. Baiklah, langsung saja kita simak berikut ini.
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas ialah :
1. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf shad berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah mim berharakat dhamah. Cara membacanya tebal.
4. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya adalah aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Mad lin alasannya abjad wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Idzhar syafawi karena karakter mim sukun berjumpa dengan abjad lam. Cara membacanya dengan terperinci.
8. Ikhfa karena karakter nun sukun berjumpa huruf tsa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku pengecap dan bibir dipersiapkan menempati abjad tsa.
9. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh aksara ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
10. Ikhfa alasannya karakter nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip bunyi “ng”.
11. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
12. Mad wajib muttashil sebab alasannya adalah abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
13. Ikhfa alasannya abjad hamzah berharakat fathah tanwin berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati huruf fa.
14. Mad lin sebab aksara wau sukun didahului oleh karakter fa berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
15. Mad lin karena aksara ya sukun didahului oleh aksara ta berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
16. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara tsa berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti suara “ng”.
20. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Ikhfa alasannya adalah aksara ta berharakat fathah tanwin berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.
23. Terdapat dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
24. Mad lin alasannya aksara ya sukun didahului oleh karakter wau berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
25. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Idgham bighunnah alasannya karakter dal berharakat kasrah tanwin bertemu karakter mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
27. Idzhar sebab abjad nun sukun berjumpa aksara ha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
28. Alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam berjumpa karakter syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin ).
29. Terdapat dua aturan di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca pula isi kandungan Surat Luqman ayat 13-14 dengan lengkap.
30. Ikhfa alasannya adalah aksara nun sukun berjumpa aksara kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
31. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad shilah qashirah sebab aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Ikhfa alasannya adalah abjad dal berharakat dhamah tanwin bertemu abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati huruf fa.
34. Idgham bilaghunnah karena aksara nun sukun berjumpa aksara lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
35. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun berjumpa dengan abjad ya. Cara membacanya dengan jelas.
36. Idgham bilaghunnah alasannya adalah abjad nun sukun bertemu aksara lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
37. Mad shilah qashirah sebab karakter ha (kata ganti) bertemu dengan karakter selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. Idgham bighunnah karena abjad dal berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
39. Mad shilah thawilah alasannya adalah huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan huruf hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
40. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Untuk ayat lanjutan ayatnya :
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu :
41. Ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
42. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah tsa. Dibaca idgham (masuk ke abjad tsa ).
43. Ikhfa alasannya adalah karakter nun sukun bertemu karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip suara “ng”.
44. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Mad shilah thawilah alasannya adalah karakter ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
46. Ikhfa alasannya abjad ta berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter fa.
47. Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
48. Alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam bertemu karakter syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke aksara sin ).
49. Iqlab alasannya abjad nun sukun berjumpa aksara ba. Cara membacanya dengan tanwin menjelma mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
50. Idgham bighunnah alasannya adalah aksara ta berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
51. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ya berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
52. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter sin berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
53. Mad jaiz munfasil alasannya adalah karena abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
54. Mad lin karena aksara wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Baca juga pembahasan lengkap doa bercermin yang dilengkapi artinya.
55. Mad lin sebab karakter ya sukun didahului oleh huruf dal berharakat fathah. Dibaca panjang 6 harakat alasannya posisinya jatuh sebelum huruf yang diwaqaf.
56. Mad badal alasannya adalah karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
57. Mad wajib muttashil alasannya alasannya adalah karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
58. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan karakter wau. Cara membacanya dengan terperinci.
59. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
60. Mad wajib muttashil alasannya alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
61. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun berjumpa dengan aksara lam. Cara membacanya dengan terperinci.
62. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
63. Qalqalah sughra alasannya adalah karakter qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
64. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
65. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan terperinci.
66. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
67. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun berjumpa dengan hurufnun. Cara membacanya dengan jelas.
68. Mad ‘iwadh alasannya adalah ‘ain berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
69. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ra berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
70. Idgham bighunnah sebab huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
71. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
72. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
73. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
74. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
75. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
76. Idzhar alasannya karakter mim berharakat fathah tanwin bertemu karakter ha’. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
77. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf kaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
78. Mad ‘iwadh sebab mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan dibaca panjang 2 harakat.
Begitulah analisis tajwidnya. Dengan mengetahui hukum tajwid dari ayat tersebut kita akan lebih gampang dalam membacanya. Terutama semoga bisa membaca dengan benar dan sesuai kaidah. Inilah pentingnya kita mengenali hukum tajwid dari setiap ayat Al-Quran. Wasalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.