Hukum Tajwid Surat Al-Fatihah Lengkap Penjelasan Latin Dan Artinya

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada kesempatan yang mulia ini kami akan bahas analisis hukum tajwid Al-Alquran Surat Al-Fatihah lengkap dengan klarifikasi latin dan artinya. Surat Al-Fatihah ini ialah surat ke-1 di dalam Al-Quran. Ketika kita membuka Al-Quran maka yang pertama kali yang kita jumpai adalah surat ini. Al-Fatihah artinya pembuka. Dalam kehidupan sehari-hari pun Surat Al-Fatihah amat sering dibaca. Utamanya dalam mengerjakan ibadah shalat. Baik itu shalat wajib maupun sunah. Di setiap rakaat pasti dibaca Surat Al-Fatihah ini. Jadi dalam sehari semalam kita setidaknya membaca Surat Al-Fatihah paling tidak ada tujuh belas kali. Sesuai dengan jumlah rakaat shalat wajib selama sehari semalam. Bila mengerjakan shalat-shalat sunah juga maka akan lebih banyak lagi frekuensi kita membaca surat ini.
Begitu seringnya kita membaca Surat Al-Fatihah ini dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa kami perlu menyuguhkan analisis aturan tajwid dari Surat Al-Fatihah di blog poskajian.blogspot ini. Untuk menganalisis secara mendalam berkenaan tentang hukum tajwid dari surat yang wajib dibaca di dalam tiap shalat ini maka seharusnya kita simak berikut ini.

Untuk klarifikasi dari nomor-nomor di atas ialah :
1. Tarqiq sebabnya lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah mim berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
2. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra ).
3. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
4. Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam bertemu karakter syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke karakter ra ).
5. Mad arid lissukun sebab karakter mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
6. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam berjumpa abjad ha’. Dibaca secara terperinci.
7. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan huruf dal. Cara membacanya dengan terperinci.
8. Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah lam berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
9. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu karakter ‘ain. Dibaca secara terang.
10. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf ‘ain berharakat fathah tegak dan sesudahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Baca juga : Doa Berlindung Dari Malas Lengkap Arab Latin dan Artinya.

11. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
12. Alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke abjad ra ).
13. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra ).
15. Mad arid lissukun alasannya adalah huruf mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad lin sebab aksara wau sukun didahului oleh karakter ya’ berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
18. Alif lam syamsiyah karena abjad alif lam bertemu aksara syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke abjad dal ).
19. Mad arid lissukun alasannya adalah karakter mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
20. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter ya’ berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Baca juga : Doa Keluar Rumah Lengkap Arab Latin dan Artinya.

21. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ya’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
23. Alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam bertemu aksara syamsiyah shad. Dibaca idgham (masuk ke abjad shad ).
24. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam bertemu aksara mim. Dibaca secara jelas.
26. Mad arid lissukun alasannya adalah huruf mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam bertemu karakter syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke abjad lam ).
29. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Idzhar alasannya karakter nun sukun berjumpa abjad ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.

Baca juga : Bacaan Doa Sesudah Makan Lengkap Arab Latin dan Artinya.

31. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan abjad ta. Cara membacanya dengan jelas.
32. Mad lin alasannya adalah aksara ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
33. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan huruf ghain. Cara membacanya dengan jelas.
34. Mad lin sebab karakter ya’ sukun didahului oleh aksara ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
35. Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam bertemu aksara mim. Dibaca secara jelas.
36. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter dha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad lin alasannya adalah karakter ya’ sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
38. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun berjumpa dengan abjad wau. Cara membacanya dengan terang.
39. Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa karakter syamsiyah dhad. Dibaca idgham (masuk ke abjad dhad ).

Baca pula : Bagaimana cara menjawab salam yang benar ?

40. Mad biasa kilmi mutsaqqal alasannya huruf mad berjumpa dengan karakter bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 harakat. 
41. Mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Sebagai pelengkap info bahwa Surat Al-Fatihah ini terdiri dari tujuh ayat. Dari klarifikasi tajwid di atas maka kita bisa mengenali bahwa di dalam surat Al-Fatihah terdapat hukum-hukum tajwid yang bila dirinci sebagai berikut.
  • Alif lam qamariyah terdapat 4 
  • Alif lam syamsiyah ada 8
  • Idzhar ada 1
  • Idzhar syafawi ada 4
  • Mad arid lissukun ada 7
  • Mad asli atau mad thabi’i ada 11
  • Mad umum kilmi mutsaqqal ada 1
  • Mad lin ada 4
  • dan tarqiq ada 2.
  Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-An'am Ayat 6 Lengkap Dengan Penjelasannya
Kemudian untuk latin dari Surat Al-Fatihah yakni : 
1. BISMILLAA HIRRAHMAA NIRRAHIIM.
2. ALHAMDU LILLAAHI RABBIL’AALAMIIN.
3. ARRAHMAA NIRRAHIIM.
4. MAALIKI YAUMIDDIIN.
5. IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN.
6. IHDINASHSHIRAA THALMUSTAQIIM.
7. SHIRAA THALLADZIINA AN ’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LADHDHAALLIIN.
Sedangkan untuk terjemah dari surat Al-Fatihah adalah :
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya terhadap Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (ialah) jalan orang-orang yang sudah Engkau beri lezat terhadap mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]
Keterangan :
[1] Maksudnya: saya mengawali membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah yaitu nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak memerlukan makhluk-Nya, tapi makhluk yang memerlukan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pemahaman bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pemahaman bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menimbulkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang yakni karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya sebab perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang memiliki arti: mengakui keistimewaan seseorang kepada nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah yaitu alasannya adalah Allah sumber dari segala kebaikan yang pantas dipuji.

Baca juga : Doa Shalat Dhuha Lengkap Arab Latin dan Artinya.

[3] Rabb (dewa) memiliki arti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak mampu digunakan selain untuk Tuhan, kecuali jika ada sambungannya, mirip rabbul bait (tuan rumah). ‘Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang berisikan banyak sekali jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam binatang, alam berkembang-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,dia memiliki arti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing insan mendapatkan pembalasan amalannya yang bagus maupun yang jelek. Yaumiddin disebut juga yaumul qiyaamah, yaumul hisaab, yaumul jazaa’ dan sebagainya.
[6] Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan kepada kebesaran Allah, selaku Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta’iin (minta tunjangan), terambil dari kata isti’aanah: menghendaki pemberian untuk dapat menuntaskan sebuah pekerjaan yang tidak sanggup dijalankan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi isyarat ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, namun juga memberi taufik.
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua kelompok yang menyimpang dari pedoman Islam.
Dengan mengenali analisis tajwid dari surat Al-Fatihah maka kita akan lebih bisa tartil dalam membacanya. Apalagi surat ini dibaca terus dalam shalat wajib maupun sunah. Sangat penting untuk bisa membacanya dengan elok. Ibadah yang kita jalani pun akan lebih bermutu. Mempelajari artinya juga penting sebab mampu menimbulkan kita paham maknanya. Dengan mengerti makna tiap ayat maka kita akan mudah khusyu dalam membacanya. Demikian supaya berguna buat para pembaca seluruhnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga : Doa Panjang Umur Lengkap Arab Latin dan Artinya.