Hukum tajwid Al-Quran Surat An-Nur ayat 2 akan dibahas lengkap dengan penjelasanya, alasannya adalah, cara membacanya dan terjemahnya di blog poskajian ini. Mempelajari ilmu tidak ada habis-habisnya. An-Nur artinya cahaya. Surat ini ke 24. Makara jika ada goresan pena surat An-Nur/24:2 maka cara memahaminya ialah surat An-Nur nomor ke-24 dan ayat yang ke-2. Setiap ketika dan tiap waktu bisa kita lakukan. Tidak mengenal berhenti meski usia sudah kepala 6. Apalagi bagi kita yang masih cukup umur dan belia. Seharusnya lebih bergairahdalam mencar ilmu. Khususnya wacana Al-Alquran. Surat An-Nur ini di dalamnya banyak terdapat aturan tajwid yang beragam. Inilah pentingnya bila kita menganalisis tajwid. Pelajaran agama Islam tidak lepas dari problem hukum bacaan ini.
Sebab, dengan itu kita akan bisa membaca secara tartil dan benar. Ada sebagagian para pelajar dan santri yang sering mengalami kesusahan dalam menganalisa tajwidnya. Tetapi dengan semangat pantang menyerah, sekaligus ada kesabaran, kami percaya usang kelamaan akan menjadi gampang. Permasalahan menganalisis aturan tajwid dari Surat An-Nur ayat 2 tidaklah sebuah persoalan sukar pada kesudahannya nanti. Baiklah, eksklusif saja kita simak uraian lengkapnya berikut.
Penjelasan lengkap tentang aturan bacaan pada nomor-nomor di atas yakni
1. اَلزَّا = Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke aksara zai).
2. وَالزَّا = Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke aksara zai).
3. نِيْ = Mad orisinil atau mad thobi’i sebab abjad nun berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. فَا جْلِدُوْا = Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah jim disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
5. فَا جْلِدُوْا = Mad asli atau mad thobi’i alasannya adalah aksara dal berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. وَا = Mad orisinil atau mad thobi’i sebab aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. حِدٍمِّنْهُمَا = Idgham bighunnah karena abjad dal berharakat kasrah tanwin berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
8. حِدٍمِّنْهُمَا = Idzhar sebab karakter nun sukun bertemu aksara ha. Dibaca terperinci.
9. حِدٍمِّنْهُمَا = Mad asli atau mad thobi’i alasannya aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Turun Hujan Lengkap Arab Latin Dan Artinya.
10. جَلْدَةٍ ۖ وَّ = Idgham bighunnah alasannya huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu aksara wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
11. لَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. كُمْ بِهِمَا = Ikhfa syafawi alasannya adalah abjad mim sukun bertemu abjad ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
13. كُمْ بِهِمَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. رَأْفَةٌفِيْ = Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa aksara fa. Cara membacanya kurang jelas dengan dengung dan ditahan 3 harakat.
15. فِيْ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. دِيْنِ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf dal berharakat kasrah berjumpa ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. دِيْنِ اللّٰهِ = Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
18. اِنْ كُنْتُمْ = Ikhfa sebab karakter nun sukun berjumpa abjad kaf. Cara membacanya kurang jelas dengan dengung dan ditahan 3 harakat. Suaranya seperti “ng”.
19. كُنْتُمْ = Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa karakter ta. Cara membacanya samar-samar dengan dengung dan ditahan 3 harakat.
20. كُنْتُمْ تُؤْ = Idhzar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu aksara ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Baca juga : Perbedaan Haji dan Umrah Lengkap.
21. مِنُوْ = Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat dhammah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. بِا للّٰهِ = Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah ba’berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
23. وَالْيَوْ = Alif lam qamariyah alasannya karakter alif lam berjumpa abjad ya’. Dibaca terang.
24. وَالْيَوْ = Mad layn alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh abjad ya berharakat fathah.
25. الْاٰخِرِ = Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca terang.
26. الْاٰخِرِ = Mad badal sebab abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. وَلْيَشْهَدْ = Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah dal disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
28. عَذَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. بَهُمَا = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. طَآئِفَةٌ = Mad wajib muttashil alasannya sebab huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
31. طَآئِفَةٌ مِّنَ = Idgham bighunnah alasannya adalah aksara ta berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
32. الْمُؤْ = Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam bertemu abjad mim. Dibaca terperinci.
33. مِنِيْنَ = Mad arid lissukun alasannya huruf mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat.
Kemudian tentang terjemah atau arti dari surat An-Nur ayat 2 adalah
” wanita yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan terhadap keduanya menghalangi kau untuk (melakukan) agama Allah, kalau kau beriman terhadap Allah, dan hari darul baka, dan hendaklah (pelaksanaan) eksekusi mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”
Dengan mencar ilmu terus menerus, kita akan menjadi bakir. Termasuk dalam hal mempelajari aturan tajwid dari Surat An-Nur ayat 2 ini. Setelah bisa menganalisis tajwidnya, kita praktekkan di dalam membaca ayat Al-Quran. Semoga berfaedah untuk sahabat-sobat semuanya.
Baca juga : Doa Keluar Rumah Lengkap Arab Latin dan Artinya.