Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kabar baik buat sahabat-sahabat semuanya. Kini dan yang mau datang kita berdoa semoga senantiasa dalam bantuan dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Perkenankan kami pada kesempatan yang baik ini untuk menuliskan hasil analisis hukum tajwid Surat An-Naml ayat 40 lengkap dengan penjelasannya. Perlu sekali untuk kami tuliskan di blog ini duduk perkara pembahasan tajwid itu alasannya adalah kita selaku kaum muslim yang bagus tentu sebaiknya bisa membaca Al-Quran dengan tartil. Adalah suatu kenikmatan tersendiri buat kami mampu membuatkan kebaikan untuk sahabat-sobat semuanya. Baiklah, akan lebih baik kalau kita eksklusif simak uraiannya berikut ini:
Keterangan secara rinci dari nomor-nomor di atas ialah :
1. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara qaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke abjad lam ).
3. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa aksara dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
5. Mad shilah qashirah alasannya huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
7. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa karakter mim. Dibaca secara jelas.
8. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ta berharakat fathah tegak atau berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga postingan ihwal Doa Berlindung Dari Malas Lengkap Latin dan Artinya.
9. Tanda sifrul mustathil yaitu tanda bulatan kecil lonjong di atas abjad alif. Cara membaca abjad nun dengan panjang bila diwaqaf atau dibaca pendek kalau washal atau terus.
10. Mad badal sebabnya abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad shilah qashirah alasannya adalah abjad ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Qalqalah sughra karena abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
14. Idgham bighunnah karena abjad nun sukun bertemu karakter ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
15. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
16. Terdapat dua aturan di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad badal sebabnya aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Idzhar alasannya adalah karakter ra berharakat fathah tanwin bertemu karakter ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
19. Ikhfa sebab karakter nun sukun bertemu huruf dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
Baca juga artikel tentang Doa Iftitah Lengkap Latin dan Artinya.
20. Mad shilah qashirah sebab abjad ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya dengan panjang 2 harakat.
21. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ha berharakat fathah tegak atau fathah bangun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati huruf fa.
25. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
27. Mad jaiz munfasil alasannya sebab abjad mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
28. Idzhar syafawi alasannya huruf mim sukun berjumpa dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan terang.
29. Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu aksara syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap pengecap dan bibir disediakan menempati karakter syin.
30. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
31. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Ikhfa alasannya adalah karakter nun sukun berjumpa huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip bunyi “ng”.
34. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
35. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Ikhfa sebab karakter ya berharakat dhamah tanwin bertemu karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
37. Mad arid lissukun karena aksara mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Sampai di sini dulu ya teman-sahabat. Semoga kita bisa mendapatkan banyak keuntungannya dari pembahasan tajwid di atas. Akan sangat elok bila mana kita membaca dengan berulang-ulang sehingga akan lebih paham. Sehingga kita pun menjadi terbantu untuk mampu membaca ayat Al-Quran dengan benar. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga artikel tentang Doa Ziarah Kubur Lengkap Latin dan Artinya.