Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pagi hari ini akan sangat berarti jikalau kami berbagi. Iya membagikan suatu yang berguna tentunya. Kami akan menuliskan analisis hukum tajwid Surat Al-Maidah Ayat 44 lengkap dengan penjelasannya. Tidak sedikit dari para pembaca blog ini yang ingin lebih mengerti dan mengenali wacana aturan tajwid dari ayat tersebut. Maka alangkah baiknya bila kita eksklusif saja simak secara lengkapnya berikut ini.
Keterangan secara lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :
1. Mad jaiz munfasil karena karena huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Ikhfa sebab aksara nun sukun berjumpa abjad zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati aksara zai.
3. Alif lam syamsiyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu aksara syamsiyah ta. Dibaca idgham (masuk ke abjad ta ).
4. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh aksara ta berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
5. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Idgham bighunnah karena karakter dal berharakat fathah tanwin berjumpa aksara wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Idgham bighunnah alasannya aksara ra berharakat dhamah tanwin berjumpa abjad ya. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
11. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam bertemu aksara syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Alif lam syamsiyah karena aksara alif lam bertemu abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
14. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke aksara ra ).
20. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Alif lam qamariyah alasannya adalah karakter alif lam bertemu karakter hamzah. Dibaca secara jelas.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara zha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Silakan baca juga : Doa Selamat Lengkap Latin dan Artinya.
26. Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip suara “ng”.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
29. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Mad lin sebab abjad ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
32. Mad wajib muttashil alasannya adalah sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
33. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Ada tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
36. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. Mad badal alasannya aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ya berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
40. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
41. Ikhfa alasannya adalah huruf nun berharakat fathah tanwin bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip bunyi “ng”.
42. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
43. Mad ‘iwadh sebab lam berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
44. Idgham bilaghunnah karena huruf nun sukun bertemu aksara lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
45. Idzhar syafawi sebab karakter mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya dengan terperinci.
46. Ikhfa syafawi karena aksara mim sukun berjumpa huruf ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
47. Mad jaiz munfasil karena alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
48. Ikhfa alasannya adalah huruf nun sukun bertemu abjad zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap pengecap dan bibir disediakan menempati huruf zai.
49. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
50. Mad wajib muttashil alasannya alasannya huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
51. Alif lam qamariyah alasannya adalah karakter alif lam berjumpa abjad kaf. Dibaca secara jelas.
52. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara kaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
53. Mad arid lissukun alasannya huruf mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Begitulah analisis tajwidnya. Sangat bermanfaat untuk kita baca. Setelah membacanya maka tinggal kita praktekkan atau amalkan. Semoga berfaedah artikel ini untuk teman-teman seluruhnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Silakan baca juga : Doa Setelah Adzan Lengkap Latin dan Artinya.