Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bahagia sekali hari ini. Bisa bangkit dari tidur dengan sehat dan tidak kurang sebuah apa pun. Kemudian bisa pergi ke masjid melaksanakan shalat subuh secara berjamaah. Suatu nikmat yang luar biasa. Hal ini mungkin sering dipandang remeh namun bergotong-royong suatu lezat yang besar. Kesehatan saat bangkit dari tidur di pagi hari kadang mampu dicicipi selaku suatu hal yang penting mana periode sudah mencicipi sakit. Itu biasanya. Namun, aku yakin sobat-sobat tidaklah demikian. Tetap menyaksikan sehat selaku nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala yang harus disyukuri. Salah satu bentuk syukur itu ialah menggunakan waktu yang ada untuk kemanfaatan. Untuk kebaikan dunia dan akhirat. Seperti halnya kita mau berguru ihwal aturan tajwid Surat Al-Baqarah Ayat 23 lengkap dengan penjelasannya ini. Berikut silakan sobat-teman mampu mendengarkananalisisnya.
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :
1. Ikhfa alasannya adalah aksara nun sukun bertemu karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
2. Ikhfa alasannya adalah karakter nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
3. Idzhar syafawi karena karakter mim sukun bertemu dengan aksara fa. Cara membacanya dengan terperinci.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara fa berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad lin karena karakter ya sukun didahului oleh karakter ra berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
6. Idgham bighunnah alasannya huruf ba berharakat kasrah tanwin bertemu abjad mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
7. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ta berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara sin berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Idgham bighunnah karena aksara ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
15. Idgham bighunnah sebab huruf nun sukun berjumpa abjad mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
16. Mad shilah qashirah sebab aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan karakter selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca pula : Doa Melihat Bencana Lengkap Arab Latin dan Artinya.
17. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ‘ain berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad wajib muttashil karena karena huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
20. Idgham mislain alasannya adalah aksara mim bersukun berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
21. Ikhfa karena aksara nun sukun bertemu abjad dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
22. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Tarqiq alasannya lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
24. Ikhfa alasannya huruf nun sukun berjumpa huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti suara “ng”.
25. Ikhfa alasannya adalah aksara nun sukun bertemu aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
26. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun bertemu dengan aksara shad. Cara membacanya dengan jelas.
27. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara shad berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad arid lissukun sebab karakter mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Semoga artikel seperti ini memperbesar ilmu yang berguna. Semakin kita banyak mencar ilmu maka akan banyak pula ilmu yang diperoleh. Sampai berjumpa di dalam potensi yang yang lain. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Sesudah Makan Lengkap Arab Latin dan Artinya.