Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Hujan di siang hari setelah waktu shalat dhuhur menciptakan suhu udara menjadi lumayan acuh taacuh di tempat tinggal kami. Sebelumnya memang agak panas dirasakan. Sehingga saat di dalam ruangan mesti harus menyalakan kipas angin secara non stop. Bila ruangan itu ada AC pun harus dinyalakan untuk kenyamanannya. Berbeda keadaanya jikalau sudah turun hujan. Meskipun di saat hujan mirip ini, tetap kami manfaatkan untuk menuliskan hasil analisis hukum tajwid Al-Alquran Surat Al-Baqarah ayat 102 lengkap dengan penjelasannya. Dengan goresan pena tersebut kami berharap mampu berguna bagi teman-teman pembaca blog poskajian.blogspot.com ini. Langsung saja kita simak.
Keterangan lengkap dan rinci dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ‘ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam bertemu abjad syamsiyah syin. Dibaca idgham (masuk ke karakter syin ).
4. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ya berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad tha berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad lin sebab huruf ya sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
8. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad lin sebab karakter ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
11. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
14. Alif lam syamsiyah alasannya abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah syin. Dibaca idgham (masuk ke karakter syin ).
15. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ya berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad tha berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Terdapat tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Alif lam syamsiyah karena aksara alif lam bertemu abjad syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke aksara sin ).
21. Mad jaiz munfasil alasannya sebab huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
22. Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu karakter zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap pengecap dan bibir disediakan menempati huruf zai.
23. Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam berjumpa karakter mim. Dibaca secara terang.
24. Mad lin sebab aksara ya sukun didahului oleh abjad kaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Selamat Lengkap Arab Latin dan Artinya.
25. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad arid lissukun alasannya adalah aksara mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
30. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Idzhar alasannya adalah huruf nun sukun berjumpa abjad hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
33. Idzhar alasannya adalah aksara dal berharakat kasrah tanwin bertemu karakter ha’. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
34. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
37. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
38. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Ikhfa alasannya adalah aksara ta berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati aksara fa.
40. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
41. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
42. Idzhar alasannya abjad nun sukun bertemu aksara ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
43. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Mad orisinil atau mad thabi’i disebabkan huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
46. Mad shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
47. Mad lin sebab aksara ya sukun didahului oleh aksara ba berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
48. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu abjad mim. Dibaca secara terang.
49. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh abjad zai berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Untuk lanjutan ayatnya adalah:
Untuk keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu:
50. Mad asli atau mad thabi’i disebabkan huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
51. Ikhfa syafawi alasannya karakter mim sukun bertemu karakter ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
52. Mad wajib muttashil karena karena karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
53. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
54. Mad shilah qashirah alasannya adalah huruf ha (kata ganti) bertemu dengan karakter selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
55. Idzhar alasannya huruf nun sukun berjumpa aksara hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
56. Idzhar alasannya karakter dal berharakat kasrah tanwin berjumpa huruf hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
57. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
58. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
59. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
60. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Keluar Rumah Lengkap Arab Latin dan Artinya.
61. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya dengan jelas.
62. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
63. Ikhfa alasannya abjad nun sukun berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap pengecap dan bibir dipersiapkan menempati aksara fa.
64. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
65. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
66. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
67. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
68. Mad shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
69. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah sebab huruf alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara terang. Kedua, mad badal sebab abjad mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
70. Idzhar karena abjad nun sukun berjumpa huruf kha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
71. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
72. Qalqalah kubra alasannya karakter qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
73. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
74. Mad lin alasannya adalah huruf wau sukun didahului oleh aksara ra berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
75. Mad shilah thawilah alasannya adalah aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan huruf hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
76. Ikhfa sebab aksara nun sukun bertemu karakter fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati aksara fa.
77. Mad lin alasannya aksara wau sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
78. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
79. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
80. Mad arid lissukun alasannya adalah karakter mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Dengan teman-teman membacanya satu per satu maka akan gampang memahaminya. Tentu saja dengan menyaksikan pula ayatnya di atas. Setelahnya kita mampu eksklusif praktekkan atau amalkan sehingga bacaan Al-Alquran kita elok dan benar. Selamat bersedekah. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.