Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-A’raf Ayat 180 Lengkap Dengan Penjelasannya

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Seringkali kami temui dari sahabat-sobat yang merasa kesusahan belajar membaca Al-Quran maka pada pagi hari yang hambar ini kami akan mencoba menuliskan analisis aturan tajwid Surat Al-A’raf ayat 180 lengkap dengan penjelasannya. Memang untuk mampu membaca Al-Alquran itu perlu mengenali ilmunya adalah ilmu tajwid. Perlu mulai saat ini mengenal ungkapan-ungkapan dalam ilmu tajwid. Belajar sebuah ilmu memang tidak mampu eksklusif mampu atau instan saja. Perlu waktu yang tidak singkat. Bersabar menjadi pakaiannya orang yang ingin berhasil dalam menjangkau suatu ilmu. Kita bisa saksikan saat ada seseorang yang mencar ilmu di sekolah dasar hingga bangku perkuliahan. Bertahun-tahun orang tersebut menghabiskan waktunya serta berikut pula dengan ongkosnya. Ilmu tajwid tentunya tidaklah terlalu susah. Untuk dikala ini, kita eksklusif saja mendengarkanuraian aturan tajwid di bawah ini :
 Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-A'raf Ayat 180 Lengkap Dengan Penjelasannya
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah lam berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
2. Alif lam qamariyah sebab aksara alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara terang.
3. Mad wajib muttashil alasannya sebab karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
4. Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam bertemu aksara ha’. Dibaca secara terang.
5. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Huruf nun berharakat fathah tegak sama artinya saat karakter nun berharakat fathah bertemu huruf alif.
6. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
7. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ‘ain berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Alif lam syamsiyah alasannya abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke karakter lam ).
Baca juga : Doa Sesudah Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya.
10. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
13. Mad wajib muttashil karena alasannya huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
14. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
15. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh karakter jim berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter mim berharakat  fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad arid lissukun alasannya adalah aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Mendengarkan bacaan Al-Alquran mengakibatkan hati menjadi lebih damai dan tentram. Apalagi, kalau kita membacanya. Maka, sebaiknya kita menjadwalkan dalam dua puluh empat jam itu mesti ada waktu untuk membaca Al-Quran. Mungkin kita mampu pilih waktu-waktu seperti tatkala hendak membaca doa sebelum tidur di waktu malam, sehabis shalat maghrib, dan sesudah shalat subuh. Amalan yang berkala meski pun sedikit akan lebih elok. Akan kian menggembirakan jika kita bisa membaca Al-Alquran itu bareng seluruh anggota keluarga. Kita mampu mengajak mereka semua untuk melakukan amalan kebaikan ini. Demikian kajian ini biar memberi faedah bagi semua pembaca. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Shalat Dhuha Lengkap Arab Latin dan Artinya.