Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kebahagiaan biar selalu menyertai kehidupan sahabat-sahabat semua. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami akan menyuguhkan analisis aturan tajwid surat Adh-Dhuha ayat 1-11 lengkap dengan penjelasannya. Dengan kita mengetahui dan memahami tajwidnya maka akan sungguh mudah untuk bisa tartil dalam membacanya. Surat ini sering pula digunakan saat melakukan shalat dhuha di setiap hari. Baiklah, kita langsung saja menyimak aturan-aturan tajwid dari surat Adh-Dhuha berikut ini :
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :
1. Alif lam syamsiyah alasannya karakter alif lam berjumpa abjad syamsiyah dhad. Dibaca idgham (masuk ke karakter dhad ).
2. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad ha’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, aksara bersukun, abjad yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad lin alasannya karakter ya’ sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter jim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad lin sebab abjad ya sukun didahului oleh aksara kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Baca pula : Doa Berbuka Puasa Lengkap Arab Latin dan Artinya.
11. Idgham bilaghunnah sebab aksara ra berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
12. Mad badal alasannya abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari abjad mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Mad lin sebab karakter wau sukun didahului oleh karakter sin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter tha berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter dhad berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berjumpa dengan aksara jim. Cara membacanya dengan terang.
18. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
19. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Ikhfa karena huruf mim berharakat fathah tanwin berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.
Baca pula : Doa Sebelum Makan Lengkap Arab Latin dan Artinya.
21. Mad badal alasannya adalah abjad mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad wau berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad wajib muttashil karena alasannya adalah karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
24. Ikhfa alasannya adalah huruf lam berharakat fathah tanwin bertemu karakter fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, perilaku pengecap dan bibir dipersiapkan menempati karakter fa.
25. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad dal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad wajib muttashil alasannya sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
27. Ikhfa alasannya abjad lam berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku lidah dan bibir dipersiapkan menempati abjad fa.
28. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
30. Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam berjumpa karakter ya. Dibaca secara terang.
Baca pula : Doa Shalat Istikharah Lengkap Arab Latin dan Artinya.
31. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Qalqalah sughra alasannya adalah karakter qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
34. Ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
35. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam berjumpa aksara syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke karakter sin ). Kedua, mad wajib muttashil alasannya alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
36. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Idzhar alasannya karakter nun sukun bertemu abjad ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
38. Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca pula : tulisan arab innalillahi wainailahi rojiun dan artinya.
Setelah kita mendengarkananalisis aturan tajwid di atas. Kita akan memperoleh beberapa hukum tajwid yang penting untuk dimengerti gotong royong. Ada beberapa hukum tajwid pada Surat Dhuha di atas. Berikut ini rincian dari uraian tajwidnya:
- Alif lam syamsiyah ada 2
- Mad asli atau mad thabi’i ada 17
- Mad lin ada 3
- Mad badal ada 3
- Idgham bilaghunnah ada 1
- Idzhar syafawi ada 1
- Qalqalah sughra ada 2
- Ghunnah ada 3
- Ikhfa ada 3
- Mad wajib muttashil ada 3
- Alif lam qamariyah ada 1
Selanjutnya, tentang terjemahan dalam Bahasa Indonesia atau arti dari Surat Adh-dhuha ialah:
1. Demi waktu duha (dikala matahari naik sepenggalah),
2. dan demi malam jika sudah sunyi,
3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
4. dan sungguh, yang lalu itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu niscaya memperlihatkan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, kemudian Dia melindungi(mu),
7. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memperlihatkan petunjuk,
8. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kelemahan, lalu Dia menawarkan kecukupan.
9. Maka kepada anak yatim janganlah engkau berlaku absolut.
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
11. Dan kepada nikmat Tuhanmu hendaklah engkau beritakan.
Kita semua hendaknya berupaya mengembangkan kemampuan membaca Al-Quran. Supaya lebih tartil bacaanya. Namun, jangan dilupakan pula untuk membentuk eksklusif yang selalu erat dekat Al-Alquran. Langkah konkret dalam hal ini adalah membiasakan baca Al-Quran setiap harinya. Sejak kecil semestinya telah mulai dikenalkan dengan bacaan Al-Alquran. Bahkan sebaiknya telah erat dengan Al-Alquran. Tatkala sudah masuk kala dewasanya nanti mereka diharapkan lebih cinta lagi membaca Al-Quran. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Memakai Pakaian Baru Lengkap Arab Latin dan Artinya.