Hilangkan Kebiasaan Berikut Untuk Kebahagiaan Rumah Tangga. Ayah bunda PAUD Indonesia, kali ini kami menghidangkan artikel tentang kebahagiaan rumah tangga. Hal-hal apa saja yg mesti dihindari dlm diri kita sehingga menjadi kebahagiaan diri kita & orang lain.
Waspadai ucapan orang lain, hati-hati kepada kata-kata mereka.
(Share dr Ustd. Arif Suharnowo, SE. “Mentoring Menejemen Kebahagiaan Rumah Tangga”)
Kebagagiaan Rumah Tangga
Kita ikuti beberapa teladan perkara dibawah ini. Sekilas terdengar biasa tetapi bisa berbahaya…..
1. Saudara laki-lakinya bertanya saat kunjungan seminggu sehabis ia melahirkan:
“Hadiah apa yg diberikan suamimu setelah kau-sekalian melahirkan?”
“Tidak ada.” Jawabnya pendek
saudara laki2nya berkata lagi, “masa sih… apa kamu-sekalian tak berguna di sisinya?? Aku bahkan sering memberi kado istriku walau tanpa argumentasi yg istimewa”.
Siang itu… tatkala suaminya lelah pulang dr kantor menemukan istrinya merajuk di rumah.. Keduanya lalu terlibat pertengkaran… Sebulan kemudian… Antara suami istri ini terjadi perceraian.. Dari mana sumber persoalan??? Kalimat sederhana yg diucapkan kerabat laki2 sang istri….
2. Saat arisan seorang ibu mengajukan pertanyaan,
“Rumahmu ini apa tak terlalu sempit?? bukankah anak-anakmu banyak??”
rumah yg tadinya terasa lapang semenjak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya…
Ketenangan pun hilang ketika keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba berbelanja rumah besar dgn cara kredit ke bank.
3. Seorang sahabat mengajukan pertanyaan, ”Berapa gajimu sebulan kerja di toko si fulan??”
Ia menjawab, “1 juta rupiah.”
“Cuma 1 juta rupiah… Sedikit sekali ia menghargai keringatmu.. apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu??”
Sejak dikala itu ia jadi tidak suka pekerjaannya. Ia kemudian meminta peningkatan honor pada pemilik toko.
Pemilik toko menolak & mem-PHK nya. Kini ia malah tak berpenghasilan & jadi pengangguran.
4. Seseorang mengajukan pertanyaan pada kakek renta itu,
“Berapa kali anakmu mengunjungimu dlm sebulan??”
Si kakek menjawab, “sebulan sekali”.
Sang penanya menimpali, “wah keterlaluan sekali anak-anakmu itu. Di usia senjamu ini semestinya mereka mengunjungimu lebih sering”.
Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak-anaknya. Ia jadi sering menangis & ini memperburuk kesehatan & kondisi badannya…
Apa bahwasanya laba yg kita dapat tatkala bertanya mirip pertanyaan-pertanyaan di atas??
Jagalah diri dr mencampuri kehidupan orang lain. Mengecilkan dunia mereka. Menanamkan rasa tak rela pada apa yg mereka miliki. Mengkritisi penghasilan & keluarga mereka. dst dst.
Kita akan menjadi distributor kerusakan di muka bumi dgn cara ini. Bila ada bom yg meledak cobalah intropeksi diri. Bisa jadi kitalah yg menyalakan sumbu nya….Hati-hati dlm berucap…mohon maaf kalo ada salah.
(Maaf jikalau sudah pernah dishare dimari, buat pengingat kita semua, jangan sampai kita menjadi sampah dikehidupan orang lain)