Waktu memang tak mampu kita putar kembali tapi,, eiiits ada tapinya loooh.. ada yang bisa kita pelajari dari apa yang sudah terjadi, contohnya nih ketika kita menyukai seseorang. Ciiiieeee
Aduh.. bila bahas soal perasaan kayaknya membuatbaper yah, aku aja yang gres mulai nulis udah baper duluan terlebih kalian yang lagi baca ehehhehe..
Sekarang atau nanti kita tak akan pernah tau cinta kita akan berlabuh ke sosok yang seperti apa… menyerupai seorang nelayan berlabuh dilautan dia tak akan tau kapan ombak, atau gelombang, angin sepoi-sepoi, angin angin kencang bisa saja menghampirinya. Namun, tanpa ombak atau gelombang nelayan itu tidak akan menjadi nelayan yang handal, tanpa angin nelayan itu tak tau arah, dan tak tau cara bertarung dengan angin ribut itu.
Nah begitu pula dalam melabuhkan perasaan kita kepada seseorang, untuk pertama kali jatuh cinta mungkin kita sejenak akan berpikir bahwa ini beliau jodohku,, dan berani berkata tak mau berakhir dengannya.
Wah bahaya nih, siap-siap ajaib deh.. loooh kok gila?... hayooo pernah dengar tidak pria atau wanita aneh gara-gara putus cinta? Atau kecewa alasannya adalah di khianati? Atau apalah? Hihihi
Bayangkan gara-gara cinta seseorang mampu menjadi budaknya, bukan cinta sih yang salah hanya perasaan yang muncul alasannya adalah hawa nafsu sesaat.
Hati-hati… kok hati-hati sih? Perasaan suka yang berlebih mampu menciptakan kita kehilangan logika sehat terlebih tidak disertai iktikad didalamnya.
Cinta atau perasaan yang timbul tanpa dogma didalamnya akan selsai mengiyakan segala cara kolot untuk bersatu.. misalnya zina alias membiarkan diri hamil diluar nikah (khusus cewe). Kalau cowo akan bertindak misalnya lompat dari bawah ke atas..eee maksud aku dari atas ke bawah. nauzubillah
Cukupkan perasaan menggelora itu, meski cinta kita berlebih tetapi jangan sampai lupa bahwa apapun yang terjadi sudah ada yang lebih berhak mengaturnya. Yah kita mesti kembalikan semua terhadap Sang Pemilik cinta itu, Allah Ta’ala karena sebaik-baik problem cuma kepada-Nya dikembalikan.
Bisa jadi apa yang kita kehendaki dan menilai baik untuk diri kita namun, tidak baik bagi kita. Kita anggap jelek untuk kita namun, sesungguhnya baik untuk diri kita.
Serahkan semuanya, pasrahkan, berharap dan selalu meminta isyarat untuk apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Insya Allah jika kita pasrahkan alias serahkan segalanya kepadaNya apapun itu akan kita terima dalam syukur kita.
Semoga bagi kalian yang belum berjumpa dengan sosok yang sepsial didalam hati secepatnya dipertemukan dan menjadi jodoh dunia sampai alam baka. Aamiin
Semangat dan jangan mudah berputus asa ok bro and mba sis ku.. 🙂
Wallahu a’lam…