Dikampung kami, para istri senantiasa cemas tatkala melepaskan suaminya keluar rumah. Lantaran, beberapa bulan terakhir, tersiar kabar ihwal hantu perempuan yg suka memangsa para lelaki beristri. Hantu itu bernama Pelakor. Tak seorang pun pernah menjumpai penampakan hantu perempuan itu. Konon, mereka hantu yg pandai bersolek, andal merayu & berkata manis, sebelum menjerumuskan para lelaki ke daerah lain. Hantu perempuan itu adalah hantu yg paling arif berkedok.
Lelaki yg sudah dirasuki hantu Pelakor akan menghilang perlahan-lahan dr adapan istrinya. Ciri-ciri lelaki yg sudah dirasuki hantu Pelakor adalah, mereka tak pernah betah berlama-usang di rumah. Kata-kata & sikapnya menjadi cuek. Serta kehilangan selera bercinta dgn istri sendiri. Kalau suamimu di rumah mulai dijangkiti hal-hal semacam itu, maka kau patut was-was. Sebab, ruh suamimu sudah dibawa & disembunyikan oleh hantu Pelakor. Sosok lelaki yg ada di hadapanmu itu hanya jasad. Dan tak lama lagi, jasad itu pun bakal pergi seutuhnya dr hadapanmu. Meninggalkanmu. Pergi & menjadi budak hantu yg sudah memegang ruhnya.
Hal seperti itu sudah terjadi di kampung kami. Persis. Tiga hari lalu, suami Bu Dewi pergi menenteng koper meninggalkan rumah. Untuk pindah ke tempat tinggal hantu perempuan yg sudah menenteng jiwanya. Betapapun perjuangan Bu Dewi mempertahankan suaminya, suaminya tetap saja tak sudi kembali. Bu Dewi sempat tubruk mulut dgn suaminya di teras rumah, hingga menjadi tontonan orang-orang. Menjadi materi rumpian para tetangga.
“Kasihan Bu Dewi, ya.”
“Betul, kasihan sekali.”
“Jadi, bagaimana sebetulnya cara melindungi suami kita dr hantu Pelakor?”
“Caranya bekerjsama gampang, kita para istri, mesti cerdik-cerdik menjaga suami. Dengan cara memusatkan perhatian. Fokus. Memuaskan suami, lahir & batin. Tidak usah terlalu ceriwis & menuntut pada suami. Dan tentu saja, mesti arif merawat diri sendiri. Meski di rumah, perempuan mesti tampil elok. Rajin maskeran. Sisir rambut yg betul. Pakai minyak bau. Jangan kentut sembarang pilih di paras suami. Intinya jangan hingga daya tarik kita kalah dgn daya tarik hantu Pelakor.”
“Tapi, meski perempuan sudah melaksanakan itu semua, kadang para lelaki tetap saja didatangi & mendatangi hantu Pelakor.”
“Betul juga. Bu Dewi misalnya, kurang apa coba. Sudah manis, semok, cerdik memasak sampai punya restoran lima cabang. Tapi tetap saja suaminya hilang.”
“Jadi, menurutku, bantu-membantu bukan cuma perempuan yg harus waspada. Laki-laki pun pula demikian. Laki-laki itu nafsunya kecil, namun buas. Sedikit saja nafsu itu dibiarkan terjaga, hantu Pelakor tiba pribadi sikat, dikira istrinya.”
“Betul itu, rumah tangga kan bukan cuma milik perempuan, tapi pula milik pria. Jadi, dua-duanya mesti saling menjaga. Tatkala sosok mempesona datang berubah menjadi orang ketiga, para pasutri ini mesti betul-betul ingat, bahwa di belakang mereka ada orang-orang yg mengandalkannya, ada pasangan masing-masing, ada belum dewasa, ada orang tua, ada mertua, & seluruhnya punya hati, & tak suka dikhianati. Masa iya, rumah tangga mesti hancur gara-gara sesosok hantu yg bermetamorfosis orang ketiga.”
“Tapi mungkin pula tak semudah itu. Sebab, dlm beberapa hal, kadang manusia tak bisa berbuat banyak. Diketeki sama nafsunya sendiri.”
Semenjak ditinggal suaminya, Bu Dewi mulai malas kumpul-kumpul dgn tetangga. Ia enggan tiba ke arisan, tak pula ke pengajian. Pekerjaannya cuma bermuram durja di dlm rumah. Sekalinya keluar rumah, Bu Dewi tak pulang selama beberapa hari. Anak-anaknya dititipkan ke pembantu. Kata pembantunya, Bu Dewi pelesir keluar kota buat menghibur diri. Kelewat bulan, tak ada lagi orang yg memerhatikan kehidupan Bu Dewi. Hingga suatu malam, keributan kembali terjadi. Seorang wanita paruh baya, melabrak rumah Bu Dewi & menyerapahi Bu Dewi sebagai hantu perempuan perebut laki orang. Kami tak pernah tahu bahwa hantu Pelakor mampu saja menulari korbannya.
Semakin hari, hantu Pelakor pun semakin mengkonsumsi banyak korban. Di kampung kami, dr hari ke hari. Semakin banyak perempuan yg kehilangan suami. Semakin banyak rumah tangga yg porak poranda gara-gara hantu satu itu. Bahkan belakangan, timbul fenomena hantu baru. Hantu laki-laki yg suka merasuki istri orang. Hantu itu bernama Pebinor. Modusnya sama dgn Pelakor. Yang satu korbannya laki orang, & yg satu korbannya bini orang. Kedua hantu itu konon semakin sakti & merajalela. Hingga tak bisa lagi dibedakan. Kadang korban hantu Pelakor adalah hantu Pebinor itu sendiri. Atau, korban hantu Pebinor adalah hantu Pelakor itu sendiri.
Begitu rumit & bersilang sengkerutnya kehidupan rumah tangga yg dijangkiti hantu-hantu menyeramkan semacam itu. Hantu yg telah ada semenjak zaman primitif, & akan terus berevolusi menjadi hantu-hantu baru dgn nama-nama baru.