Pada hakikatnya, kekerabatan insan dengan alam semesta dibagi menjadi tiga acuan interaksi adalah; (a) insan tunduk terhadap kekuatan alam; (b) manusia harus berusaha mencari keserasian hidup dengan alam; dan (c) manusia mentaklukan alam.
Alam di bumi mempunyai keunggulan dalam system kesadaran yang di mana alam semesta menjadi objek sungguh penting untuk kehidupan insan. Beberapa tinjauan kajian ilmiah wacana alam mampu mendekatkan manusia kepada penciptanya. Hal inilah yang mampu mengartikan bahwa manusia mampu mempertajam pandangan persepsi untuk mendapatkan suatu penglihatan yang lebih dalam. Dapat kita pahami bahwa pengetahuan tentang alam akan memperbesar persepsi yang luas tak terhingga.
Hubungan manusia dan alam semestanya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan dan budaya yang dianut sebagai persepsi hidup sebagai kehidupan bermasyarakat. Menjaga lingkungan alam sungguh penting semoga petaka di bumi ini tidak terjadi. Dengan terjaganya keselarasan alam makrosistem kehidupan mampu tercapai. Maka dengan itu hal ini bukanlah suatu yang sepele dan mampu dilakukan sendiri oleh satu manusia saja. Butuh kolaborasi dan kesadaran antara masyarakat, dan pemerintahnya demi lingkungan yang lestari. Namun seiring berkembangnya kehidupan insan menimbulkan teladan kehidupannya pun berubah sungguh cepat dan jauh dari konsep hidup harmoni dengan alam. Salah satu cara mendorong penahanan kelajuan kerusakan iklim dan lingkungan alam dengan pendekatan manusia dengan alamnya yaitu menerapkan model gres metode tentang eco/ ekologi.
Apa itu Eco?
Ekologi berasal dari kata Oikos (bahasa Yunani) yang mempunyai arti rumah tangga dan Logos yang bermakna studi atau mempelajari. Makara ekologi yakni ilmu yang membicarakan rumah tangga (makhluk hidup). Dengan kata lain, ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup di dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi untuk memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum 1983: 1-2). Ekologi mengungkapkan secara utuh menyeluruh contoh, tatanan dan kekerabatan timbal-balik antara makhluk hidup sesamanya dengan semua faktor dalam lingkungan hidupnya itu. Lingkungan hidup menyerupai rumah bagi kita.
-
Penggunaan atau eksploitasi sumber daya tanpa mengamati pencegahan pencemaran dan buatan limbah.
-
Pertumbuhan populasi masyarakatyang begitu cepat.
-
Kegagalan sistem ekonomi dan dan politik untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
-
Kegagalan tata cara ekonomi dan dan politik untuk menghargai lingkungan.
-
Usaha untuk mendominasi dan mengelola lingkungan tanpa bekal wawasan wacana ekologi.
-
Kemiskinan, yang dapat mendorong pemakaian sumberdaya secara tidak berkesinambungan untuk kepentingan jangka pendek (rawan kepada keselamatan dan lingkungan).
-
Penyusutan / degradasi tata cara penunjang kehidupan (life supporting system).
-
Dan lain lain
Literasi
Selain dengan sistem ekologi, kita juga mampu ikut serta menolong melestarikan lingkungan Bersama komunitas-komunitas kelestarian lingkungan hidup mirip
- · bercocok tanam dengan bijak
- · Menggunakan alat tidak sekali pakai
- · Mereboisasi pohon
- · Melakukan AMDAL
- · Menjaga kelestarian hutan.