Hakikat Kehidupan Insan Dengan Alam, Dan Keharmonisannya

Pada dasarnya, kehidupan insan sungguh bergantung kepada alam mulai dari air, udara, tanah, dan energinya selama ribuan tahun. Dan sumber energi yang ada di bumi ini sungguh berlimpah, ada sumber energi yang dapat terbaharui, ada pula sumber energi yang tidak mampu diperbarui dan akan habis terpakai. Dalam system kosmos, manusia dan alam semesta merupakan kesatuan yang tidak mampu dipisahkan. Dan Seluruh bagian komponen yang ada di bumi ini saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lainnya. Maka dengan itu sesuatu ataupun seseorang sakit, rusak, atau terkena peristiwa maka seluruh isi dunia pun bahwasanya merasakannya.

Pada hakikatnya, kekerabatan insan dengan alam semesta dibagi menjadi tiga acuan interaksi adalah; (a) insan tunduk terhadap kekuatan alam; (b) manusia harus berusaha mencari keserasian hidup dengan alam; dan (c) manusia mentaklukan alam.

Alam di bumi mempunyai keunggulan dalam system kesadaran yang di mana alam semesta menjadi objek sungguh penting untuk kehidupan insan. Beberapa tinjauan kajian ilmiah wacana alam mampu mendekatkan manusia kepada penciptanya. Hal inilah yang mampu mengartikan bahwa manusia mampu mempertajam pandangan persepsi untuk mendapatkan suatu penglihatan yang lebih dalam. Dapat kita pahami bahwa pengetahuan tentang alam akan memperbesar persepsi yang luas tak terhingga.

Hubungan manusia dan alam semestanya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan dan budaya yang dianut sebagai persepsi hidup sebagai kehidupan bermasyarakat. Menjaga lingkungan alam sungguh penting semoga petaka di bumi ini tidak terjadi. Dengan terjaganya keselarasan alam makrosistem kehidupan mampu tercapai. Maka dengan itu hal ini bukanlah suatu yang sepele dan mampu dilakukan sendiri oleh satu manusia saja. Butuh kolaborasi dan kesadaran antara masyarakat, dan pemerintahnya demi lingkungan yang lestari.  Namun seiring berkembangnya kehidupan insan menimbulkan teladan kehidupannya pun berubah sungguh cepat dan jauh dari konsep hidup harmoni dengan alam. Salah satu cara mendorong penahanan kelajuan kerusakan iklim dan lingkungan alam dengan pendekatan manusia dengan alamnya yaitu menerapkan model gres metode tentang eco/ ekologi.

  Penerapan Aturan, Kebijakan, Dan Pengawasan Pada Pertumbuhan Industri Terhadap Lingkungan

 

Apa itu Eco?

Ekologi berasal dari kata Oikos  (bahasa Yunani) yang mempunyai arti rumah tangga dan Logos yang bermakna studi atau mempelajari. Makara ekologi yakni ilmu yang membicarakan rumah tangga (makhluk hidup). Dengan kata lain, ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup di dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi untuk memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum 1983: 1-2). Ekologi mengungkapkan secara utuh menyeluruh contoh, tatanan dan kekerabatan timbal-balik antara makhluk hidup sesamanya dengan semua faktor dalam lingkungan hidupnya itu. Lingkungan hidup menyerupai rumah bagi kita.

Saat ini, ada beberapa persoalan lingkungan yang berkaitan dengan ekologi (teladan Miller 2001), di antaranya:

  • Penggunaan atau eksploitasi sumber daya tanpa mengamati pencegahan pencemaran dan buatan limbah.

  • Pertumbuhan populasi masyarakatyang begitu cepat.

  • Kegagalan sistem ekonomi dan dan politik untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

  • Kegagalan tata cara ekonomi dan dan politik untuk menghargai lingkungan.

  • Usaha untuk mendominasi dan mengelola lingkungan tanpa bekal wawasan wacana ekologi.

  • Kemiskinan, yang dapat mendorong pemakaian sumberdaya secara tidak berkesinambungan untuk kepentingan jangka pendek (rawan kepada keselamatan dan lingkungan).

  • Penyusutan / degradasi tata cara penunjang kehidupan (life supporting system).

  • Dan lain lain

Literasi   ekologi   atau  ecoliterasi  yakni   kesadaran   penduduk    perihal prinsip-prinsip   pentingnya   menjaga   lingkungan   hidup   yang   diwujudkan   dengan pembangunan   berkelanjutan,   baik   pada   tingkat   global,   nasional,   ataupun   daerah. Sebuah   golongan   penduduk    yang   menguasai   literasi   ekologi   akan   menata kehidupannya  dengan   bertumpu   pada  kesadaran   tentang  pentingnya  lingkungan hidup   Prinsip-prinsip   itu   menekankan   pentingnya   jejaring   (networks),   siklus (cycles),   energi   surya   (solar   energy),   kemitraan   (pertnership),   keanegaramaan (diversity),   dan   keseimbangan   dinamis   (dynamic   balance)   (Capra,   1997:   297; Capra, 2004: 201-202). Literasi   ekologi   menjadi   landasan   dalam   menentukan   orientasi   hakikat hubungan   insan   dengan   alam   sekitar.

  Penerapan Aturan, Kebijakan, Dan Pengawasan Pada Pertumbuhan Industri Terhadap Lingkungan

Selain dengan sistem ekologi, kita juga mampu ikut serta menolong melestarikan lingkungan Bersama komunitas-komunitas kelestarian lingkungan hidup mirip

  • · bercocok tanam dengan bijak
  • ·       Menggunakan alat tidak sekali pakai
  • ·       Mereboisasi pohon
  • ·       Melakukan AMDAL
  • ·       Menjaga kelestarian hutan.











Referensi:
1. LINGKUNGAN HARMONI DAN UTUH YANG DIDAMBAKAN SETIAP ORANG (#BINCANGLINGKUNGAN 005) – 
3. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/ekologi-dan-eco-literacy/