close

Hakikat Geografi Dalam Faktor Epistemologis

Hakikat Geografi dalam Aspek Epistemologis – Aspek epistemologis (metodologis, pendekatan) geografi sejalan dengan faktor epistemologis ilmu pada umumnya, yaitu penggunaan metodologi ilmiah dengan fatwa deduktif, pendekatan hipotesis, serta penelaahan induktif khususnya di dalam tahap verifikasi. Pendekatan deduktif analisis geografi bertitik tolak dari pengamatan secara umum, yakni dari postulat, dalil atau premis yang dianggap telah diakui secara umum. Kemudian dari hasil observasi secara biasa ini diambil kesimpulan secara khusus (reasoning from the general to the particular).
Pola pendekatan induksi-empiris berpangkal tolak dari observasi dan pengkajian yang bersifat khusus, menurut fakta dari tanda-tanda yang diamati dan dari sini diambil sebuah kesimpulan secara umum (reasoning from the particular to the general). Dengan tata cara induksi-empiris saja, maka hukum-aturan, dalil-dalil dan teori-teori geografi cuma berlaku di suatu daerah dan waktu-waktu tertentu, alasannya adalah hukum, dalil maupun teori geografi sangat tergantung pada keadaan lingkungan lokal. Untuk menjembatani kedua pendekatan yang berbeda ini geografi menggunakan tata cara pendekatan reflective thingking; adalah memakai atau menggabungkan pendekatan dedukif dan induktif secara hilir-mudik dalam penelitian geografi.
 geografi sejalan dengan aspek epistemologis ilmu pada umumnya Hakikat Geografi dalam Aspek Epistemologis
Terdapat tiga macam cara untuk menilik realita pada permukaan bumi (berdasarkan Kant, Hettner, Hartshorne):
a. Secara sistematis; ialah mencari penggolongan, ketegori, kesamaan dan keadaan dari tanda-tanda-tanda-tanda yang ada pada permukaan bumi. Terjadilah ilmu-ilmu seperti biologi, fisika, kimia (tergolong ilmu-ilmu wawasan alam), dan ilmu-ilmu seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, politik (tergolong ilmu-ilmu wawasan sosial).
b. Secara kronologis (chronos = waktu); adalah menilik gejala-tanda-tanda pada permukaan bumi dalam urutan-urutan waktu (palaeontologi, arkeologi, sejarah).
c. Secara korologis (choora = daerah); yakni memeriksa gejala-tanda-tanda dalam hubungannya dengan ruang bumi (geografi, geofisika, astronomi).
Sebelumnya tentang Aspek Ontologis ini dapat menambah wawasan anda
Dari ketiga macam pendekatan tersebut, ilmu geografi menggunakan (memprioritaskan) pendekatan korologis. Penggunaan peta yaitu wujud dari pendekatan korologis ini. Sehingga ada mahir geografi yang berkata,  Geografer ialah orang yang melakukan pekerjaan dengan peta untuk menghasilkan peta.
Orang yang terjun dalam bidang geografi, sedikitnya harus melaksanakan dua jenis pendekatan, yaitu yang berlaku pada tata cara keruangan [korologis] dan yang berlaku pada ekologi atau ekosystem. Bahkan untuk mengkaji kemajuan dan dinamika sebuah tanda-tanda dan atau sebuah persoalan, mesti pula memakai pendekatan historis atau pendekatan kronologis (Sumaatmadja, 1981).