Apa pengertian dr gunung meletus? Kita pahami bahwa, gunung yg bisa meletus yakni gunung berapi. Gunung berapi terbentuk akibat struktur bumi yg terdiri dr beberapa lapisan, lapisan paling atas yakni lempeng tektonik yg terdiri beberapa potongan & memiliki bentuk tak beraturan. Lempeng inilah yg membentuk benua-benua & saling bergerak satu dgn yg yang lain. Gerakan lempeng tersebut bisa saling mendekat, menjauh, atau bergeser dengan-cara horizontal.
Gunung berapi adalah hasil aktivitas magma yg naik ke permukaan bumi & lazimnya terbentuk pada batasan lempeng yg bergerak. Ada pula Gunung Berapi yg terbentuk ditengah lempeng benua akibat penerobosan magma yg disebut Hot Spot. Proses pembentukan Gunung Berapi terjadi dlm kurung waktu puluhan ribu tahun, bahkan jutaan tahun akibat pergerakan lempeng tektonik.
Negara Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng indo-australia, lempeng Eurasia, & lempeng pasifik. Tatkala lempeng tektonik tersebut saling bertabrakan sehingga membentuk rangkaian 127 Gunung Berapi aktif di Indonesia. Deretan Gunung Berapi yg melingkar di sekeliling samudera pasifik diketahui selaku cincin api atau Ring of Fire. Negara kita terletak di area cincin api ini.
Berdasarkan struktur luar atau morfologinya, Gunung Berapi dapat dibagi atas tiga bentuk, yakni:
- Gunung Berapi Perisai: Bentuk ini terjadi sebab magma encer keluar dr pipa kepundan berdiameter lebar, utamanya keluar dr rekahan. Jenis ini ditemui di Amerika Serikat, Islandia, & Kolombia.
- Gunung Berapi Kerucut: Bentuk ini terjadi karena letusan eksplosif magma encer dr pipa kepundan tunggal.
- Gunung Berapi Komposit (Stratovolcano): Gunung ini terbentuk dr lava yg lebih kental dgn letusan eksplosif. Tubuh Gunung Berapi ini terbentuk berlapis dr endapan fatwa & jatuhan piroklastik serta fatwa lava. Mayoritas Gunung Berapi di Indonesia adalah Stratovolcano atau Gunung Berapi komposit.
Daftar Isi
Pengertian Gunung Meletus
Pengertian gunung meletus adalah proses pergerakan magma untuk naik ke permukaan bumi diikuti dgn ledakan keras karena magma memiliki densitas atau berat jenis yg ringan daripada batuan. Sifat magma yg panas & tersusun dr cairan, gas, & kristal berbentuk solid, sehingga magma mempunyai kecenderungan untuk naik ke atas. Gunung berapi biasanya berbentuk kuba lava lalu lalu lavanya runtuh yg akan menghasilkan fatwa piroklastik yg orang awam menyebutnya selaku wedus gembel.
Ada dua sifat erupsi Gunung Berapi yg dipengaruhi oleh jenis magma, kandungan gas, & tata cara vulkanik dr Gunung Berapi. Pertama, erupsi efusif, yaitu keluarnya magma dgn kecepatan yg lambat & bergerak menyebar karena kandungan gas & silikanya rendah. Kedua, erupsi eksplosif, yaitu keluarnya magma dgn arah letusan vertikal tanpa di awali dgn pembentukan kubah lava alasannya adalah kandungan kandungan gas & silikanya tinggi.
Tipe Letusan Gunung Berapi
Secara garis besar, ada lima tipe letusan Gunung Berapi menurut karakter erupsinya, yaitu:
- Tipe Hawaiian, magma yg dikandung sungguh encer & tekanannya rendah sehingga fatwa lava keluar dr celah-celah sepanjang Gunung Berapi. Gunung Berapi ini banyak didapatkan di Hawaii.
- Tipe Stromboli, magma yg sungguh cair serta kandungan gas yg rendah memungkinkan lava yg keluar di permukaan disertai letusan pendek & sering. Contohnya, di Indonesia yakni letusan gunung batur di Bali & anak Krakatau.
- Tipe Vulkanian, letusannya kecil hingga sedang membentuk kolom letusan kurang dr 20 Km & berjalan beberapa menit. Letusannya eksplosif melontarkan bom vulkanik yg berasal dr magma. Contoh letusan seperti ini yaitu gunung Rinjani.
- Tipe Surtseyan, sungguh dramatis karena pengaruh interaksi air laut kepada erupsinya & melahirkan suatu pulau baru. Walaupun magmanya basaltik, letusannya eksplosif alasannya adalah tekanan uap air yg terjebak di dalamnya. Nama ini ini diambil dr gunung Surtsey di Atlantik Utara yg Meletus pada tahun 1967.
- Tipe Plinian, letusannya memiliki tekanan gas sangat berpengaruh membentuk kolom letusan vertikal dgn ketinggian mencapai 20 km sampai 35 km. Magmanya asam & sifatnya sangat kental. Letusan tipe ini bersifat menghancurkan bahkan bisa mempengaruhi iklim di Bumi. Contohnya ialah letusan gunung Tambora & Krakatau.
Info Penting: Ternyata, Gunung Berapi Toba Bisa Aktif Kembali
Bahaya & Manfaat Gunung Meletus
Gunung Berapi menyimpan bahaya yg serius bila meletus. Ada bahaya primer yg berupa lava pijar, awan panas atau piroklastik, & abu vulkanik. Kemudian ada bahaya sekunder yg berupa lahar hujan, material lepas hasil letusan yg tersisa di lereng gunung meletus akan mengalir turun apabila terjadi hujan di sentra Gunung Berapi. Berikutnya ialah ancaman tersier yaitu rusaknya lingkungan bahkan hingga matinya mata air yg ada di sekeliling Gunung meletus.
Namun demikian, ada banyak manfaat yg dihasilkan oleh Gunung Berapi. Lapisan permukaan Gunung Berapi cepat menyerap air tanah & dibagian dlm terdapat lava kedap air yg berfungsi menyimpan air tanah & mineral yg dibutuhkan bagi tumbuh suburnya berbagai macam flora. Di dlm perut Gunung Berapi dihasilkan uap geothermal & materi tambang yg melimpah. Kontur Gunung Berapi yg berundak-undak memperlihatkan panorama yg sangat indah & udaranya sejuk. Oleh sebab itu, pegunungan memberikan peluangrekreasi yg cukup menjanjikan.
Penanggulangan Resiko Gunung Meletus
Mengingat besarnya ancaman yg bisa muncul bila Gunung Berapi meletus, maka diharapkan tindakan penghematan resiko peristiwa. Pemantauan Gunung Berapi dengan-cara berkesinambungan dgn peralatan canggih serta banyak sekali bentuk proses penyadaran penduduk merupakan langkah preventif demi mengurangi korban yg ditimbulkan oleh letusan Gunung Berapi.
Untuk mengetahui aktivitas Gunung Berapi, maka alat yg paling bisa dipercaya dikala ini adalah Seismometer atau Seismograf yg lazimnya diposisikan di lereng Gunung Berapi. Di dlm memberikan peringatan dini, prediksi, mesti disokong oleh data-data pemantauan yg faktual. Ada pemantauan visual untuk menyaksikan apakah telah ada deformasi atau daerah puncak itu sudah membumbung atau mengembang. Kubah ini terjadi akumulasi tekanan sehingga mengakibatkan pergantian bentuk badan gunung. Kemudian, pemantauan geokimia, karena pada waktu Gunung Berapi ini aktif, maka gas yg dikeluarkan oleh Gunung Berapi akan bertambah.
Pemahaman penduduk kepada fenomena alam harus berubah. Konsep living harmony, jadi selaras dgn alam bukan alam menyesuaikan dgn kehendak insan, namun manusialah yg harus menyesuaikan dgn pergantian alam. Jadi, kita mesti tahu kapan akan ada peristiwa, lalu gejala tragedi untuk keselamatan kita, bukan menciptakan kita takut, namun untuk membuat kita selamat.
Demikianlah uraian perihal Gunung Meletus: Pengertian, Bahaya, & Manfaat, gampang-mudahan berguna.