close

Glomeromycota: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Contoh dan Manfaat

Jamur dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri spora yg dihasilkan & bentuk tubuh buah yg terbentuk pada fase reproduktif. Jamur yg telah jelas memperlihatkan tingkat seksualnya disebut jamur sempurna (fungi perfekti) sedangkan jamur yg belum terang tingkat seksualnya disebut jamur tak tepat (fungi imperfekti).


Mula-mula jamur dikelompokkan menjadi empat filum atau divisi yakni Phycomycota, Ascomycota, Basidiomycota, & Deuteromycota. Perkembangan tata cara pembagian terstruktur mengenai yg baru membagi jamur menjadi enam divisi yakni:
Nah, pada potensi kali ini kita akan membahas wacana definisi, ciri-ciri atau karakteristik, struktur tubuh, cara perkembangbiakan (reproduksi), acuan & peranan Glomeromycota bagi kehidupan insan. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar & gampang-mudahan bisa paham.
ciri spora yg dihasilkan & bentuk tubuh buah yg terbentuk pada fase reproduktif Glomeromycota: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Contoh & Manfaat

Pengertian Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kalangan jamur yg sebagian besar bersimbiosis dgn tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yg hidup & bersimbiosis pada akar tumbuhan tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yg berkembang membentuk miselium yg melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk mampu tumbuh optimal.

Ciri-Ciri Glomeromycota
Jamur yg termasuk dlm divisi Glomeromycota memiliki ciri-ciri atau karakteristik dengan-cara umum & dengan-cara khusus/spesifik/khas yg membedakannya dgn divisi Fungsi lainnya. Adapun ciri-ciri biasa & ciri-ciri spesifik Glomeromycota yakni selaku berikut.
Ciri-Ciri Umum Glomeromycota
 Kelompok jamur yg bersimbiosis dgn tanaman membentuk Mikoriza Arbuskular (Arbuskular ialah daerah pertukaran kuliner antara jamur dgn tanaman inang).
 Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup).
 Aseksual (membentuk spora diluar inang).
 Tidak bersepta (non-septa).
 Dinding hifa mengandung kitin, chitosan & asam polyglucuronic.
 Menghasilkan spora multinukleat berskala besar & berdinding tebal (klamidospora).

Ciri-Ciri Khas/Spesifik Glomeromycota
 Vesikel (kantung): tahapan permulaan pembentukan mikoriza.
 Auxiliary (belahan luar): miselia yg melekat pada akar tumbuhan tingkat tinggi.
 Arbuskular: sehabis Auxilliary matang, maka akan membentuk Arbuskular.
 Spora: membentuk Klamidospora (berdinding tebal) & Zygospora (mempunyai alat gerak).

Struktur Tubuh Glomeromycota
Glomeromycota mula-mula termasuk dlm kingdom Zygomycota, namun Walker & Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri karena terdapat perbedaan dgn Zygomycota. Saat ini gres sekitar 150 jenis Glomeromycota yg sudah diteliti.

Terdapat dua tipe Mikoriza, yaitu selaku berikut.
 Ektomikoriza, hifa jamur tak menembus ke dlm akar (korteks) melainkan hanya sampai pada epidermis saja, contoh jamur yg berasosiasi dgn akar pinus.
 Endomikoriza, hifa jamur menembus sampai ke penggalan korteks, contohnya terdapat pada tanaman anggrek & sayuran seperti kol & bit.

Ciri khas Glomeromycota ialah hidupnya selalu bersimbiosis dgn tanaman (tidak mampu hidup bebas), membentuk arbuskuler yg bercabang dikotomi pada akar flora), hifanya tak bersekat, & menciptakan spora multinukleat berukuran besar & berdinding tebal. Adapun bentuk arbuskula pada Glomeromycota diperlihatkan pada gambar berikut.
ciri spora yg dihasilkan & bentuk tubuh buah yg terbentuk pada fase reproduktif Glomeromycota: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Contoh & Manfaat

Arbuskuler merupakan struktur yg dipakai selaku kawasan pertukaran kuliner antara jamur & tumbuhan inang. Jenis lain membentuk struktur mirip balon pada akar inang yg disebut vesikel. Arbuskuler & vesikel pula berfungsi sebagai tempat penimbunan hasil metabolisme jamur.

Cara Reproduksi Glomeromycota

Glomeromycota meningkat biak dengan-cara aseksual membentuk spora. Jika kondisi menguntungkan, spora berkecambah membentuk apresoria pada akar tumbuhan inang & membentuk mikoriza baru. Reproduksi seksual pada Glomeromycota tak ditemukan. Adapun tahapan proses pembentukan spora pada jamur Glomeromycota diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Contoh Glomeromycota & Manfaatnya
Berikut ini yakni beberapa teladan spesies jamur yg tergolong dlm divisi glomeromycota.
 Glomus mosseae
 Glomus epigaeum
 Glomus claroideum
 Archaeospora leptoticha
 Gigaspora coralloidea
 Gigaspora heterogama
 Sclerocystis
 Acaulospora
 Entrophospora

Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)
Fungi mikoriza arbuskula merupakan suatu bentuk perkumpulan antara jamur dgn akar tanaman tingkat tinggi, yg merefleksikan adanya interaksi fungsional yg saling menguntungkan antara sebuah flora dgn satu atau lebih galur mikobion dlm ruang & waktu. Fungi mikoriza tergolong golongan endomikoriza.

Tipe fungi ini dicirikan oleh hifa yg intraseluler yaitu hifa yg menembus ke dlm korteks dr satu sel kesel yg lain. Di antara sel-sel terdapat hifa yg membelit atau struktur hifa yg bercabang-cabang yg disebut arbuskula.

Pembengkakan yg terbentuk pada hifa yg berbentuk oval disebut vesikula. Arbuskula merupakan kawasan pertukaran metabolit antara jamur & tanaman. Adanya arbuskula sangat penting untuk mengidentifikasi bahwa telah terjadi infeksi pada akar tumbuhan), sedangkan vesikula merupakan organ penyimpan makanan & berfungsi sebagai propagul (organ reproduktif).

Selanjutnya dikatakan bahwa seluruh endofit & yg tergolong genus Gigaspora, Scutellospora, Glomus, Sclerocystis & Acaulospora bisa membentuk arbuskula. Anatomi sederhana mampu dilihat pada Gambar berikut ini.
ciri spora yg dihasilkan & bentuk tubuh buah yg terbentuk pada fase reproduktif Glomeromycota: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Contoh & Manfaat

Vesikula berdasarkan Abbott & Robson (1982), berbentuk globosa & berasal dr menggelembungnya hifa internal dr fungi mikoriza. Vesikula didapatkan baik di dlm maupun di luar lapisan kortek parenkim. Tidak semua fungi mikoriza membentuk vesikula dlm akar inangnya, seperti Gigaspora & Scutellospora.

Banyak pendapat tentang fungsi dr vesikula ini, yakni selaku organ reproduksi atau organ yg berfungsi selaku kawasan penyimpanan masakan yg kemudian diangkut ke dlm sel.

Ciri utama arbuskula mikoriza adalah terdapatnya arbuskula di dlm korteks akar. Awalnya fungi berkembang di antara sel-sel korteks, kemudian menembus dinding sel inang & meningkat di dlm sel. Perkembangan & taksonomi mikoriza mampu dilihat pada gambar berikut ini.
ciri spora yg dihasilkan & bentuk tubuh buah yg terbentuk pada fase reproduktif Glomeromycota: Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi, Contoh & Manfaat

Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Spora FMA
Keberadaan spora FMA dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan mirip :
1. Cahaya
Adanya naungan yg berlebihan khususnya untuk tumbuhan yg senang cahaya mampu meminimalkan infeksi akar & bikinan spora, disamping itu respon tanaman terhadap fungi mikoriza akan menyusut. Hal ini disebabkan adanya kendala pertumbuhan & perkembangan internal hifa dlm akar yg berakibat terbatasnya pertumbuhan eksternal hifa pada rizosfer.

2. Suhu
Suhu besar lengan berkuasa kepada infeksi yakni pada kemajuan spora, penetrasi hifa pada sel akar & pertumbuhan pada korteks akar, selain itu suhu pula kuat pada ketahanan & simbiosis. Semakin tinggi suhu kian besar terbentuknya kolonisasi & meningkatnya buatan spora.

Schenk & Schroder (1974) menyatakan bahwa suhu terbaik untuk kemajuan arbuskula yakni pada suhu 30oC namun untuk koloni miselia terbaik berada pada suhu 28o 34oC, sedangkan kemajuan bagi vesikula pada suhu 35oC.

3. Kandungan air tanah
Kandungan air tanah dapat besar lengan berkuasa baik dengan-cara eksklusif atau tak pribadi kepada infeksi & pertumbuhan fungi mikoriza. Pengaruh dengan-cara langsung tanaman bermikoriza mampu memperbaiki & memajukan kapasitas serapan air.

Sedangkan dampak tak eksklusif lantaran adanya miselia eksternal mengakibatkan fungi mikoriza efektif dlm mengagregasi butir-butir tanah, kesanggupan tanah menyerap air meningkat. Penjenuhan air tanah yg usang potensial menghemat pertumbuhan & infeksi fungi mikoriza karena kondisi yg anaerob.

Daniels & Trappe (1980) memakai Glomus epigaeum dikecambahkan pada lempung berdebu pada aneka macam kandungan air. Glomus epigaeum ternyata berkecambah paling baik pada kandungan air di antara kapasitas lapang & kandungan air bosan.

4. pH Tanah
Fungi mikoriza kebanyakan lebih tahan terhadap pergantian pH tanah. Meskipun demikian adaptasi masing-masing spesies fungi mikoriza kepada pH tanah berbeda-beda, lantaran pH tanah mempengaruhi perkecambahan, perkembangan & tugas mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman.

pH optimum untuk perkembangan fungi mikoriza berlainan-beda tergantung pada penyesuaian fungi mikoriza terhadap lingkungan. pH mampu besar lengan berkuasa eksklusif kepada acara enzim yg berperan dlm perkecambahan spora fungi mikoriza.

Misalnya Glomus mosseae biasanya pada tanah alkali dapat berkecambah dgn baik pada air atau pada soil extract supaya pada pH 6-9. Spora Gigaspora coralloidea dan Gigaspora heterogama dari jenis yg lebih tahan asam dapat berkecambah dgn baik pada pH 4-6. Glomus epigaeum perkecambahannya lebih baik pada pH 6-8.

5. Bahan organik
Bahan organik merupakan salah satu komponen dlm tanah yg penting disamping air & udara. Jumlah spora FMA bekerjasama erat dgn kandungan materi organik dlm tanah. Jumlah maksimum spora ditemukan pada tanah-tanah yg mengandung bahan organik 1-2% sedangkan pada tanah-tanah berbahan organik kurang dr 0,5% kandungan spora sangat rendah.

6. Logam berat & unsur lain
Adanya logam berat dlm larutan tanah mampu mempengaruhi perkembangan mikoriza. Beberapa spesies mikoriza arbuskular diketahui mampu menyesuaikan diri dgn tanah yg tercemar seng (Zn), tetapi sebagian besar spesies mikoriza peka kepada kandungan Zn yg tinggi. Pada beberapa penelitian lain dikenali pula strain-strain fungi mikoriza tertentu toleran terhadap kandungan Mn, Al, & Na yg tinggi.

Manfaat Mikoriza
Hampir semua tanaman vaskuler mempunyai mikoriza. Mycorrhiza berarti “akar fungi” yg merupakan perkumpulan mutualistik akar tanaman dgn jamur. Zigomycota, Askomycota, & Basidiomycota maupun Glomeromycota semuanya mempunyai mikoriza. Masih ingatkah ananda jenis jamur apa yg membentuk mikoriza pada pohon pinus?

Perluasan miselium jamur yg membentuk mikoriza itu meningkatkan permukaan penyerapan akar tanaman tersebut. Kedua pasangan akan mempertukarkan mineral yg diisap oleh jamur dr tanah, & zat organik yg disintesis oleh tumbuhan.

Pinus akan menerima air serta unsur-unsur hara & jamur tersebut akan menerima zat organiknya. Dengan demikian, Mikoriza sangat penting bagi ekosistem alam & pertanian.
Referensi:
http://rizkyahani.blogspot.com/2015/05/glomeromycota.html