Gaya Kepemimpinan Rasulullah Saw

 Kepemimpinan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki oleh para pemimpin yang hendak me Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW

Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW – Kepemimpinan ialah suatu modal yang mesti dimiliki oleh para pemimpin yang hendak menjadi pemimpin. Biasanya, masing-masing pemimpin mempunyai model mereka sendiri dalam memimpin sebuah organisasi baik formal maupun non-formal atau organisasi yang sangat besar. 

Model kepemimpinan dibagi menjadi 5 gaya kepemimpinan, ialah Otokratis, Militeristis, Paternalistis, Kharismatik, dan Demokratis. Dari kelima versi kepemimpinan di atas masing-masing ada penganutnya. Namun yang paling sukses dan paling fenomenal seorang pemimpin yang pernah ada di dunia ini yakni Rasulullah SAW. Beliau sukses alasannya bisa mengkombinasikan kelima versi kepemimpinan di atas sehingga model kepemimpinan yang dianut oleh dia menjadi tepat. 
Hampir tidak ada sejarah yang menceritakan abnormalitas yang Rasulullah kerjakan selama dia menjadi pemimpin. Hal ini dikerjakan sebab dari model-versi terdapat kelemahan dan juga keunggulan dari masing-masing model kepemimpinan tersebut. Selain itu, yang tidak boleh dilupakan yakni eksklusif dari seorang pemimpin itu. Rasulullah sebagai pemimpin merupakan anugrah tersendiri, atau keutamaan yang diberikan Allah terhadap Rasulullah saw. Karena pada dasarnya Rasulullah ialah utusan terakhir untuk seluruh umat insan atau sebagai pemimpin umat manusia.

Rasulullah SAW ialah pola pemimpin sempurna yang pernah ada selama ini. Karena dia mengkombinasikan antara akhlakul karimah dengan versi kepemimpinan yang ada. Kekuatan budpekerti yang Rasulullah miliki mampu membuat kekuatan gres yang sungguh luar biasa. Dengan kekuatan itu, Rasulullah menjadi bisa menegakan dan menyebarkanajarannya keseluruh penjuru dunia. Walaupun begitu, alasannya adalah kemuliaannya tadi, tidak ada rasa arogan, ujub atau membanggakan diri sedikitpun yang timbul pada diri Rasulullah SAW.

Inilah yang membedakan Rasulullah dengan pemimpin-pemimpin yang ada dikala ini. Mereka sangat haus dengan kedudukan, harta, bahkan hal-hal yang berdasarkan mereka dapat menjadikannya kaya di dunia ini, sehingga mereka dapat menjalankan segala impian mereka sesuai nafsu yang mereka inginkan. Oleh alasannya adalah itu, ketika ada pertanyaan versi kepemimpinan apa yang mesti kita kerjakan, maka jawaban yang mesti timbul adalah poin yang keenam yakni versi atau gaya kepemimpinan Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW-lah seorang pemimpin yang sudah diakui oleh dunia dalam aneka macam hal, baik dari segi budbahasa dan kesanggupan-kesanggupan yang lainnya. Oleh sebab itu, pemimpin yang relevan dengan kondisi ketika ini adalah seorang pemimpin yang paling mengenal siapa itu Nabi Muhammad SAW dan mengamalkan segala bentuk pemikiran/risalah yang beliau bawa. Selain itu pemimpin saat ini haruslah betul-betul memusatkan perhatiannya terhadap amanah yang dia emban. Dan yang tidak perlu dilupakan ialah keadilan yang mesti ditegakan dalam kinerjanya kelak 50

Dalam Sejarah dan kebudayaan Islam sebagaimana yang ditulis Hasan Ibrahim (2001:141) diuraikan bahwa kesuksesan kepemimpinan Rasulullah SAW antara lain ini disebabkan oleh:

  • Dalam memimpin, beliau mengunakan sistem musyawarah.
  • Beliau menghargai orang lain, baik musuh maupun mitra.
  • Sifat ramah, kelembutan perangai menjadi lekat dengan langsung dia, akan namun beliau juga mampu bersifat keras dan tegas dia ketika dibutuhkan.
  • Lebih mementingkan umat dibandingkan dengan diri beliau sendiri.
  • Cepat menguasai suasana dan keadaan, serta tegar menghadapi lawan.
  • Sebagai koordinator dan pemersatu ummat.
  • Prestasi dan jangkauan dia di segala bidang.
  • Keberhasilan ia sebagai perekat dasar-dasar perdamaian dan penyatu kehidupan yang berkesinambungan.
  • Beliau ialah pembawa rahmat bagi seluruh alam.
  • Beliau menerapkan hukum dengan konsisten. Tidak menatap bulu dan tidak pilih kasih.

Pada sumber lain pertanda bahwa kunci keberhasilan pada diri Rasulullah SAW, terdapat pada 4 kekuatan kepemimpinan:

  1. Kekuatan Inspirasi
  2. Kekuatan motivasi
  3. Kekuatan solusi
  4. Kekuatan memprediksi (insiden dimasa depan)

Dalam pelaksanaannya, Rasulullah sungguh dekat dengan orang-orang yang dipimpinnya. Penyebutan “teman” memperlihatkan kedekatan pemimpin dengan yang dipimpin. Ini pula yang mengakibatkan terbentuk ikatan emosi yang berpengaruh dan rasa saling yakin yang tinggi. Dari yang dicontohkan Rasulullah SAW, minimal empat hal yang mesti ada dan melekat pada diri seorang pemimpin dan atau kandidat pemimpin atau Imam adalah: Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.

a. Siddiq

Maksudnya seorang pemimpin harus benar dan berpihak pada kebenaran, kejujuran, keadilan, bukan sebaliknya sebagai pembohong, pengumbar komitmen yang tak tahu ujung kepastiannya.

b. Amanah

Dapat diyakini amanah yang diembannya betul-betul dapat beliau lakukan dengan baik. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kepemimpinannya. Pemimpin yang dapat dipercaya, bukan sebaliknya sebagai pengkhianat rakyat yang telah memilihnya. Lain di lisan lain pula di hati.

c. Tabligh

Bermakna penyampai. Menyampaikan segala sesuatu yang telah diamanahkan kepadanya. Amanah rakyat/penduduk yang telah memandatkan kepadanya, apa, siapa, kenapa dan bagaimana menyampaikannya. Pemimpin sebagai penyambung harus menyampaikan dengan benar dan baik meskipun berat. Sampaikan kebenaran itu olehmu meskipun pahit. Bukan sebaliknya selaku penghianat rakyat, pengkhianat penduduk dan pemimpin yang munafik.

d. Fathonah

Berarti pintar, terpelajar, berwawasan maju, punya motivasi yang tinggi, senantiasa berinovasi untuk pertumbuhan, punya aliran cemerlang, bagaimana mengembangkan rakyat, menyejahterakan rakyat atau penduduk yang dipimpinnya. Bukan sebaliknya pemimpin yang bodoh. Pemimpin yang terbelakang akan menyebabkan pemimpin yang serakah, rakus, kesewenang-wenangan, tak punya aib lagi dengan rakyat dan penduduk yang memilihnya, sehingga rakyat dibuat kian terpuruk.

Dalam menentukan seorang figur pemimpin Rasulullah SAW yakni figur yang patut diteladani dan diikuti. Beliau mengajarkan memimpin lewat desain-rancangan Al-Quran dan Al-Hadist. Dari Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW memberikan bahwa Beliau yakni figur imam agama, pemimpin negara, masyarakat dan pemimpin dalam keluarga dan satu-satunya acuan umat Islam.

  Pemahaman Korelasi Manusiawi