Perlu diketaui bareng , beberapa gejala dibawah ini kerap kali tidak kita sadari loh, lazimnya gangguan pernapasan disebabkan alasannya adalah pengaruh pola hidup yang tak sehat,, pengaruh buruknya lingkungan, dan juga disebabkan alasannya adalah keturunan. Silahkan simak klarifikasi dibawah ini guys.. Semoga bermanfaat…
Berikut gangguan penyakit pada organ pernapasan :
1. Asbestosis
Asbestosis ialah suatu penyakit pada jalan masuk pernapasan dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Penyebab : Yaitu dengan menghirup serat asbes berlebihan yang dapat mengakibatkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru.
Gejala : Sesak napas, Batuk dan nyeri dada.
Pencegahan:Asbestosis mampu dicegah dengan meminimalisir kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Pengobatan: Pengobatan suportif untuk menangani tanda-tanda yang timbul ialah mencampakkan lendir/dahak dari paru-paru lewat prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi.
2. Asma
Asma ialah sebuah keadaan di mana terusan nafas mengalami penyempitan sebab hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara.
Penyebab: Pada penderita asma, penyempitan kanal pernafasan ialah respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan menghipnotis akses pernafasan Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, mirip serbuk sari, abu, bulu binatang, asap, udara hambar dan olahraga.
Gejala: Batuk-batuk, napas tersenggal-senggal, sesak dada.
Pencegahan :Serangan asma dapat dicegah jikalau aspek pemicunya dimengerti dan mampu dikesampingkan. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Pencegahan :Serangan asma dapat dicegah jikalau aspek pemicunya dimengerti dan mampu dikesampingkan. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Pengobatan :
– Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk meminimalkan serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk menghalangi serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
– Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sungguh efektif dalam meminimalkan tanda-tanda asma. Jika dipakai dalam jangka panjang.
3. Bronkientasis
Bronkientasis ialah sebuah perusakan dan pelebaran (dilatasi) aneh dari akses pernapasan yang besar.
Penyebab: Batuk menahun yang bisa disebabkan oleh:Infeksi pernapasan, Campak, Pertusis, Infeksi adenovirus,Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas, Influenza, Tuberkulosa, Infeksi jamur, Infeksi mikoplasma, Penyumbatan bronkus, penyalahgunaan obat (misalnya heroin).
Gejala: Batuk darah, Batuk menahun dibarengi dahak yang berbau bau, Penurunan berat badan, Warna kulit kebiruan.
Pencegahan:
– Vaksin influenza terencana menolong mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. Vaksin pneumokok menolong menghalangi komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.
– Imunisasi campak dan pertusis pada kala kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.
Pengobatan : Drainase postural yang dikerjakan secara terstruktur saban hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. Seorang terapis pernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.Untuk mengatasi infeksi kerap kali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.
4. Penyakit Batuk rejan
Batuk rejan atau juga dikenali selaku “pertusis” atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough ialah satu penyakit menular.
Penyebab : Penyakit ini disebabkan oleh bacterium Bordetella tetapi tidak jarang diakibatkan oleh B. Parapertussis.
Gejala : Munculnya gejala-tanda-tanda ringan seperti hidung lembap dan tersumbat, bersin-bersin, mata basah, radang tenggorokan.
Pencegahan :Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun.
Pengobatan: Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka diposisikan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlampau terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dikerjakan pengisapan lendir dari tenggorokan.
5. Bronkitis
Bronkitis adalah sebuah peradangan pada bronkus (akses udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada alhasil akan sembuh tepat.
Penyebab: Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, kuman dan organisme yang mirip kuman (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Gejala : Batuk kering, Sesak napas, Kelelahan, Badan terasa nyeri.
Pencegahan : Hindari merokok atau terkena asap rokok, Hindari orang yang sedang sakit pilek atau flu, Cuci tangan secara teratur, Gunakan masker untuk meminimalisir risiko jerawat.
Pengobatan: Untuk meminimalisir demam dan rasa tidak lezat tubuh, kepada penderita remaja mampu diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak seharusnya cuma diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
6. Faringitis
Faringitisadalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.
Penyebab : Disebabkan oleh virus atau kuman, dan daya tahan badan yang lemah.
Gejala : Radang tenggorokan terkadang ialah membuktikan penyakit disertai flu atau pilek. Faringitis pada yang kronis diikuti demam dan batuk.
Pencegahan : Menjaga kesehatan, dan mengonsumsi kuliner yang sehat.
Pengobatan: Dengan mengonsumsi antibiotik, cuma efektif bila alasannya adalah terkena kuman. Kadangkala makan kuliner yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, dibarengi dengan vitamin mampu menolong.
7. Infeksi Saluran Napas Atas
Infeksi susukan napas atas atau ISPA (Infeksi Saluran naPas Atas) yakni penyakit jerawat akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.
Penyebab : Disebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme lain. Anda dapat tertular bengkak saat menghirup udara yang mengandung percikan air dari seorang penderita yang bersin atau batuk.
Gejala: Gangguan pernapasan, pada umumnya memiliki tanda-tanda berbentukhidung tersumbat, hidung beringus, bersin-bersin, batuk, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala lain yang mungkin muncul adalah hilangnya daya penciuman dan perasa, tekanan pada pendengaran, rasa perih ringan pada mata, dan demam.
Pencegahan : Menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan sekitar, Kebiasaan seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan menggunakan masker mampu menolong meminimalkan penularan penyakit.
Pengobatan : Penyembuhannya melalui terapi, perlindungan antibiotik mampu mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pinjaman obat obatan symptomatic.
8. Influensa
Influensa atau flu ialah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa).
Penyebab : Disebabkan oleh penyakit menular burung dan mamalia. Penyakit ini ditularkan dengan medium udara lewat bersin dari si penderita.
Gejala: Demam, sakit tenggorokan, pusing, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak tubuh.
Pencegahan: Minumlah yang banyak sebab air berfungsi untuk membersihkan racun, menghirup udara segar secara terencana khususnya dikala dalam cuaca sejuk, cobalah berleha-leha semoga anda mampu mengaktifkan sistem kekebalan badan alasannya adalah dengan bersantai dapat menolong metode kekebalan tubuh merespon kepada virus influensa, dan kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis direkomendasikan diimunisasi.
Pengobatan : Melakukan Imunisasi, atau meminum obat.
9. Paru-paru hitam
9. Paru-paru hitam
Paru-paru hitam yaitu sebuah penyakit paru-paru yang disebabkan karena menghirup bubuk batubara dalam jangka panjang. mampu terjadi dalam 2 bentuk, ialah simplek dan komplikata. Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata mampu berakibat fatal.
Gejala: Gangguan pernapasan
Penyebab: Lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara.
Pencegahan : Menghindari debu batubara pada lingkungan kerja, pekerja tambang batubara mesti menjalani investigasi foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini mampu didapatkan pada stadium awal. Jika didapatkan penyakit, maka pekerja tersebut mesti dipindahkan ke daerah dimana kadar bubuk batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran.Tetapi adalah penting untuk menyingkir dari pemaparan lebih lanjut.
10. Difteri
Difteri ialah penyakit akhir terserang basil yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bab atas mukosa terusan pernapasan dan kulit yang terluka.
Gejala: Sakit tekak dan demam secara datang-datang disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bab akses pernapasan.
Penyebab: Pembawa kuman ini ialah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, jalan masuk pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri.
Pencegahan : Umumnya difteri dapat dicegah lewat vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, akil balig cukup akal, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian membutuhkan suntikan booster setiap 10 tahun.
Pengobatan:Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin menolong menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin.
Pengobatan:Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin menolong menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin.
11. Emfisema
Emfisema ialah penyakit pada paru-paru yang disebabkan hilangnya elastisitas alveolus, menciptakan penderita sukar bernafas.
Penyebab : Asap rokok dan kelemahan enzim alfa-1-antitripsin.
Gejala : Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga lazimdialami penderita emfisema, Sesak dada, Batuk kronis, Kelelahan, Sesak napas dalam waktu lama dan tidak mampu disembuhkan dengan obat pelega yang umum digunakan penderita sesak napas.
Pencegahan: Tidak merokok atau menghindari asap rokok, dan mempertahankan kebersihan lingkungan.
Pengobatan: Emfisema tidak dapat disembuhkan. Namun penanganan dijalankan untuk meringankan tanda-tanda yang dinikmati penderita, serta memperlambat kemajuan penyakit adalah dengan mengonsumsi obat-obatan, melakukan terapi, dan pembedahan atau transplantasi paru-paru.
12. Sinusitis
Sinusitis ialah penyakit peradangan pada bab atas rongga hidung atau sinus paranasalis.
Penyebab : Infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan badan, flu, frustasi, kecanduan rokok, dan nanah pada gigi.
Gejala: Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal, tercium anyir tidak sedap pada hidung dikala bernapas, sering bersin, Hidung mengeluarkan ingus, kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Pencegahan: Selalu menjaga daya tahan badan, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
Pengobatan: Menggunakan inhaler, santunan oksigen, obat-obatan dan kadang kala operasi untuk meredakan tanda-tanda dan menghalangi komplikasi.
13. Tuberculosis (TBC)
TBC ialah penyakit yang mampu menimbulkan maut disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Penyebab : Bakteri Mycobacterium tuberculosis, pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang yang melakukan pekerjaan di rumah sakit, serta para perokok dan pecandu alkohol.
Gejala : Batuk berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih khususnya pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat tubuh, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
Pencegahan : Dengan mempertahankan lingkungan tetap bersih dan sehat, penderita tuberkulosis juga mesti dijauhkan dari bawah umur.
Pengobatan: Dengan terapi, memakai vaksin, memakai antibiotik selama kurang lebih 6 bulan dilarang putus.
14. Pneumonia
Pneumonia atau Logenstekingyaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae.
Penyebab : Disebabkan oleh basil, virus, jamur ataupun benalu di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan, atau alasannya iritasi kimia ataupun fisik paru-paru.
Gejala : Batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.
Pencegahan: Menjaga daya tahan badan, tidak merokok ataupun mengosumsi alkohol, dan menggunakan masker.
Pengobatan : Pengobatan antibiotik, istirahat yang cukup dan derma intake cairan yang lumayan banyak serta gizi yang bagus untuk menolong pemulihan daya tahan tubuh, dan pengobatan dengan bantuan antijamur.
15. Dipteri
Dipteri yaitu infeksi pada terusan pernapasan bagian atas yang menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh basil tersebut.
Penyebab : Bakteri Corynebacterium diphterial.
Gejala : Sakit tenggorokan, demam, sukar bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari lisan dan hidung, dan sungguh lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menimbulkan kelemahan oksigen dalam darah.
Pencegahan : Menjaga daya tahan badan, mempertahankan kebersihan lingkungan, tidak mengonsumsi susu yang belum melalui sterilisasi, dan melakukan vaksinasi.
Pengobatan: Dengan menggunakan antibiotik dan antitoksin.
16. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi abses dan banyak mengeluarkan lendir.
Gejala : Bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan lembap atu beringus.
Penyebab: Peradangan membran mukosa yang diakibatkan oleh bakteri, alergen (penyebab alergi), virus dapat menyebabkan tanda-tanda-gejala rhinitis, penggunaan dekongestan hidung berlebih, dan nanah.
Pencegahan : Menghindari lingkungan yang berpolusi atau terpapar asap rokok, menyingkir dari alergen yang biasa, mirip serbuk sari, tungau abu rumah, spora kapang, serta kelupasan kulit mati, kotoran dan urine kering hewan peliharaan.
Pengobatan : Mengonsumsi obat dekongestan dan antihistamin, atau melaksanakan imunoterapi.
17. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini ialah salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan mampu menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru yakni kebiasaan merokok. Merokok mampu mengakibatkan terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
Gejala : Pembekakan di muka atau di leher, napas sesak dan pendek-pendek, kehilangan nafsu makan dan turunnya berat tubuh, capek kronis, dahak berdarah, berubaha warna dan kian banyak, sakit kepala, nyeri dengan karena yang tidak terperinci, batuk yang terus menerus atau menjadi ahli, bunyi serak/parau.
Pencegahan : Tidak merokok, mengonsumsi masakan yang sehat, dan rajin berolahraga.
Pengobatan: Resep Obat, atau lewat operasi pengangkatan kanker.
18. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah suatu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan.
Penyebab : Biasanya, terjadi karena alergi terhadap sebuah benda, seperti bubuk atau bulu binatang.
Gejala : Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, contohnya sakit kepala, muntah-muntah, diikuti panas tinggi dan batuk.
Pencegahan : Dengan menghindari kontak dengan penderita SARS, cuci tangan dengan sabun antiseptik, dan menggunakan masker bila berpergian.
Pengobatan : Dilakukan pada rumah sakit khusus dan pasien SARS dikarantina/isolasi hingga dinyatakan sembuh/tidak infeksius. Obat yang diberikan tergantung dari kondisi medis pasien tersebut.
19. Tonsilitis
Tonsillitis yaitu peradangan pada tonsil (amandel) sehingga terlihat membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan muncul bintik-bintik putih pada permukaannya.
Penyebab : Disebabkan oleh nanah virus dan basil.
Gejala : Tenggorokan terasa sakit saat menelan, tubuh mengalami demam tinggi, sering mengalami muntah, mengalami kesusahan dikala bernapas, tidur mendengkur, nafsu makan menurun, timbul bau tidak sedap pada lisan, timbul nyeri di sekeliling otot.
Pencegahan : Menjaga kebersihan makanan.
Pengobatan : Penggunaan Antibiotik, dan lewat terapi.
20. Legionnaries
Legionnaries ialah suatu abses susukan pernafasan akut yang mampu menjadikan serangkaian penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia.
Penyebab : Bakteri Legionella Pneumophilla dan spesies lainnya dari Legionella.
Gejala : Sakit dan kaku otot, Nyeri persendian, Tidak bertenaga, Merasa tidak enak badan, Sakit kepala, Demam, Menggigil, Batuk kering, Batuk darah, Sesak nafas, Nyeri dada, Diare, dan Ataksia (gangguan koordinasi).
Pengobatan : Menggunakan Amtibiotik Erythromycin,
21. Asfiksi
Asfiksi yakni gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan badan.
Penyebab : Tenggelam (balasan alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
Gejala : Pernapasan terlihat cepat, berat, dan susah. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun. kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
Pencegahan : Sampai ketika ini belum ada refrensi yang menyatakan perihal bagaimana menghalangi terjadinya penyakit asfiksi ini, yang mampu dikerjakan hanyalah berusaha untu mejaga keadaan kesehatan badan anda ialah jalan satu-satunya.
Pengobatan : Melakukan resusitasi untuk merangsang jantung dan paru untu tetap menyuplai oksigen kebagian badan terutama otak, sehabis itu pemberian obat-obatan mirip epinefrin mampu dilakukan. Dan yang terakhir yang bisa dilakukan untu mnegatasi penyakit ini yakni dengan Intubasi Endotrakeal.
22. Hipoksia
Hipoksia ialah gangguan pernapasan dimana keadaan sindrom kelemahan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi balasan efek perbedaan ketinggian.
Gejala : Napas pendek, Kebingungan, Berkeringat, Kulit berganti warna, menjadi biru atau merah keunguan, Sesak napas, Halusinasi, Batuk-batuk, Kelelahan, Detak jantung cepat, Napas berbunyi.
Penyebab : Keracunan gas atau zat kimia.Rendahnya kadar oksigen.Gangguan jantung berupa detak jantung melambat cukup parah (severe bradycardia) dan kontraksi bilik jantung (ventrikel) terlalu cepat dan tidak terorganisir (ventricular fibrillation); Gangguan paru-paru, misalnya penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, emfisema, kanker paru-paru, pneumonia, asma, edema pulmonari, dan sleep apnea; Berhenti atau berkurangnya fatwa darah menuju organ tertentu, Obat-obatan apa pun yang mengusik atau menghentikan napas.Anemia atau keadaan yang menghancurkan sel darah merah.
Pengobatan : Memasok oksigen ke dalam badan.Ruang hiperbarik.Intubasi (Membuat jalan masuk udara mekanis yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dengan kadar di atas wajar ).
Pencegahan : Menghindari kondisi yang menurunkan kadar oksigen, atau secepatnya memperlihatkan pasokan oksigen sebelum hipoksia muncul. Hipoksia yang disebabkan oleh asma bisa dihindari dengan cara mengikuti terapi asma yang telah diresepkan oleh dokter.
23. Polip hidung
Polip hidung yakni massa polypoidal yang timbul terutama dari selaput lendir hidung dan sinus paranasal. Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya sungguh terkait akrab dengan banyak sekali persoalan THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin, dll.Polip hidung umumnya tumbuh di kawasan dimana selaput lendir membengkak balasan penimbunan cairan, mirip daerah di sekeliling lubang sinus pada rongga hidung.
Gejala : Polip terlihat seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya mirip buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Penderita umumnya mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara sengau.
Pengobatan : Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang mampu memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan menetralisir polip. Operasi dilakukan kalau polip mengganggu pernafasan atau berhubungan dengan tumor.
24. Asidosis
Asidosis ialah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menimbulkan terganggunya pernapasan.Gejala permulaan asidosis laktat meliputi nyeri perut, serta mual dan muntah yang parah. Penderita asidosis laktat lazimnya akan merasa cuek, khususnya di lengan dan kaki.
Gejala lain akan meliputi letih dan lemah serta nyeri otot. Gejala lain asidosis laktat akan mencakup pula pernapasan yang lebih cepat, kesulitan bernapas, berkeringat, kulit lembab, dan busuk napas buruk. Oksigen rendah mampu menyebabkan tangan atau kaki membiru. Individu dapat menjadi mengantuk dan sakit kepala.
Pengobatan : Metabolik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, jika pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian bikarbonat secara intravena mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan asam.Pada kasus yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis metabolik.Ventilasi mekanis juga bisa digunakan untuk merenggangkan dilema pernapasan. Memantau dan mengatur faktor yang mengakibatkan asidosis metabolik yakni cara terbaik menangkal memburuknya kondisi. Seperti contohnya, mengendalikan penyebab mirip diabetes dapat membantu mengatur asidosis metabolik pada pasien diabetes. Asidosis metabolik (metabolic acidosis) sering ialah tanda-tanda dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan diabetes.
25. Anthrakosis
Antrakosis penyakit pada kanal pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara pada penambangan.
Gejala : Ditandai dengan perasaan sesak pada napas, alasannya adalah debu batubara terkadang juga terdaftar antrakosis abu silikat penyakit ini sering disertai dengan penyakit silicosis.
Penyebab: Antrakosis penyakit Pada susukan pernapasan yang disebabkan oleh abu batubara pada penambangan.
Pencegahan : Menggunakan masker.
Pengobatan : Menggunakan jelly gamat Luxor, Gamat yaitu hewan yang hidup di dasar laut.
26. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan yang terjadi di dalam pleura. Pleura sendiri merupakan selaput yang melekat pada paru-paru dan tulang rusuk yang berfungsi memisahkan kedua organ tersebut. Kedua lembaran selaput pleura dilengkapi oleh lapisan cairan yang membantu mengurangi tabrakan pada saat kita bernapas. Saat radang terjadi, lapisan cairan tersebut menjadi lengket dan permukaan selaput pleura menjadi kasar, sehingga timbul tanda-tanda rasa sakit dikala bernapas.
Gejala : Sakit dada, Sakit pada bahu, Batuk kering, Sesak napas, Demam, Berkeringat, Mual.
Penyebab : Infeksi virus dari suatu penyakit yang telah diderita sebelumnya yang menyebar menuju pleura atau selaput pemisah paru-paru dan tulang rusuk, basil streptokokus yang sering menimbulkan pneumonia, nanah kulit selulitis, serta impetigo. Selain streptokokus, kuman stafilokokus yang umum didapatkan dalam masalah sepsis, keracunan masakan, dan infeksi kulit, juga bisa mengakibatkan pleuritis. Dan juga disebabkan oleh komplikasi dari suatu kondisi, contohnya melemahnya sistem kekebalan badan,
Pengobatan : Istirahat yang cukup. pengobatan antibiotik direkomendasikan. Antibiotik, dan bantuan obat pereda rasa sakit lainnya, mirip kodein atau parasetamol.
Jika Anda mengalami gangguan pernasapan, utamanya pada kondisi-keadaan di atas, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat dan cepat.
Wallahu a’lam……
Sumber :
TUGAS BIOLOGI KELOMPOK 3 (Nur Fadillah , SMAN 1 KENDARI )
alodokter.com
materiipa.com
Sumber gambar : balasan.com