Gambar dan Tahapan Reproduksi Paramecium Secara Asesual dan Seksual

Paramecium caudatum yaitu Ciliata yg hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran sekitar 250 mikron, mempunyai sitostom (celah lisan) pada membran plasma, & selnya diselubungi oleh pelikel. Sel Paramaecium berisi dua inti sel yg terdiri atas inti kecil (mikronukleus) & inti besar (makronukleus), sitoplasma, vakuola kuliner (pencernaan masakan), serta vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa).


Gerakan Paramecium caudatum  dilakukan dgn menggetarkan cilia atau rambut getarnya. Gerakan cilia sulit diperhatikan oleh mikroskop alasannya gerakannya sangat cepat. Untuk mendapatkan kuliner, Paramecium akan menggetarkan cilia di sekeliling celah mulutnya. Pada ketika ini, terjadilah anutan keluar masuk air pada ekspresi sel. Air ini banyak mengandung bakteri atau bahan organik lainnya yg terkumpul di dlm verbal sel. Makanan yg terkumpul akan masuk sitofaring (kerongkongan sel) kemudian masuk ke vakuola makanan untuk dicerna.

Paramecium caudatum dapat meningkat biak dengan-cara aseksual (vegetatif) dgn membelah diri menjadi dua sel anak (pembelahan biner) & dengan-cara seksual (generatif) dgn konjugasi. Lalu tahukah kalian bagaimana proses & tahapan reproduksi Paramecium dengan-cara aseksual & seksual tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini.

Reproduksi Paramecium dengan-cara Aseksual (Pembelahan Biner)
Pembelahan biner (Binary Fission) pada Paramecium caudatum terjadi dengan-cara melintang atau transversal. Dengan cara ini, satu sel Paramecium akan terbagi menjadi dua belahan yg sama, kemudian masing-masing menjadi sel anakan Paramecium gres. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
 Sel Paramaecium berisi dua inti sel yg terdiri atas inti kecil  Gambar & Tahapan Reproduksi Paramecium Secara Asesual & Seksual

Tahapan Pembelahan biner pada Paramecium caudatum:
 Sel Paramecium terdiri dr dua inti sel (nukleus) yakni mikronukleus yg berskala kecil & makronukleus yg berukuran lebih besar.
 Inti yg lebih kecil (mikronukleus) bertanggung jawab dlm proses reproduksi. Dengan kata lain, mikronukleus berfungsi sebagai organela penunjukterjadinya proses reproduksi aseksual pada Paramaecium.
 Apabila kondisi lingkungan menguntungkan, nukleus yg lebih kecil (mikronukleus) akan mengalami pembelahan dengan-cara mitosis & menjadi dua sel. Masing-masing inti sel bergerak ke ujung sel yg bertentangan. Pada tahap ini, organel celah mulut mulai menghilang.
 Mengikuti pergerakan mikronukleus menuju kutub yg bertentangan, maka nukleus yg lebih besar (makronukleus) pula terbelah menjadi dua dengan-cara meiosis. Pada tahap ini, organel celah ekspresi “gres” mulai terbentuk.
 Kemudian setalah itu, sel membelah dengan-cara melintang di tengah & dua vakuola kontraktil mulai terbentuk.
 Hasil dr pembelahan melintang tersebut yakni dua sel anakan Paramecium yg serupa (identik), & masing-masing sel anak memiliki setengah organel sel dr sel induknya.

Paramecium caudatum juga mampu bereproduksi dengan-cara seksual dgn konjugasi. Prosesnya didahului dgn pertukaran inti antara dua individu kemudian berpisah & masing-masing membelah menjadi dua individu. Reproduksi seksual pada Paramecium terjadi khususnya saat sel terkena kondisi stres. Untuk lebih jelas mengenai perkembangbiakan Paramecium dengan-cara konjugasi ini, silahkan kalian amati gambar berikut.
 Sel Paramaecium berisi dua inti sel yg terdiri atas inti kecil  Gambar & Tahapan Reproduksi Paramecium Secara Asesual & Seksual

Tahapan Konjugasi pada Paramecium caudatum:
 Dua Paramecium saling berdekatan kemudian saling melekat. Kemudian terjadi dua sel saling melekat pada kepingan ekspresi sel. Membran sel pada sel yg saling melekat tersebut melebar & terbentuk suatu jalan masuk.
 Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yg membelah dengan-cara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tak mengalami perubahan.
 Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel membelah dengan-cara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
 8 mikronukleus (n) yg terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga setiap sel cuma memiliki 1 mikronukleus & 1 makronukleus.
 Mikronukleus membelah dengan-cara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel cuma mengandung mikronukleus.
 Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yakni mikronukleus pindah ke sel lain & sebaliknya. Mikronukleus yg saling tukar-menukar tersebut melebur dgn mikronukleus yg tak pindah. Makara, sesudah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.
 Setiap sel yg telah mempunyai mikronukleus diploid (2n), selnya pisah & konjugasi selsai. Kemudian 1 mikronukleus membelah dengan-cara mitosis menciptakan 2 mikronukleus.
 Salah satu dr 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus, sehingga setiap sel mempunyai 1 mikronukleus & 1 makronukleus.

Namun pada kenyataannya, tak ada siklus reproduksi Paramecium yg spesifik mirip pada proses konjugasi tersebut. Dalam keadaan yg menguntungkan, Paramecium mampu mengalami perkembangbiakan aseksual minimal tiga kali sehari. Selain meningkatkan laju pertumbuhan dgn konjugasi, beberapa strain Paramecium pula membentuk relasi simbiosis dgn kuman & alga.

Hubungan simbiosis ini dapat memajukan kelancaran hidup bagi Paramecium. Komponen alga menawarkan makanan bagi Paramecium lewat proses fotosintesis. Sementara itu, dlm kekerabatan simbiosis dgn basil, Paramecium akan melepaskan zat beracun yg akan membunuh calon mangsa (basil). Mangsa kemudian dibawa ke dlm struktur menyerupai ekspresi & dicerna pada vakuola makanan.
Referensi: