Bakteri merupakan organisme yg tersebar dimana-mana, baik di daratan, perairan, udara maupun badan organisme dlm jumlah yg sungguh banyak. Jumlah yg sungguh banyak ini disebabkan bakteri dapat meningkat biak dgn sungguh gampang & cepat. Sehingga tak aneh kalau kuman menerima julukan selaku organisme kosmopolit.
Proses perkembangbiakan kuman dapat terjadi dlm tiga cara yaitu reproduksi basil dengan-cara vegetatif, aseksual & seksual. Nah pada peluang kali ini, kita akan membahas mengenai reproduksi kuman dengan-cara aseksual yakni melalui pembentukan endospora. Lalu tahukah kalian apa itu endospora? Bagaimana struktur & proses pembentukan endospora tersebut? Oke, langsung saja kalian simak klarifikasi berikut ini.
Pengertian Endospora
Beberapa jenis bakteri mampu menghasilkan spora baik di luar sel (eksospora) maupun di dlm sel (endospora). Spora merupakan sel bakteri yg dorman (tidak aktif) yg terbentuk lantaran kondisi lingkungan yg kurang menguntungkan. Spora ini tahan terhadap radiasi sinar ultraviolet, panas & kekeringan serta tahan kepada bahan kimiawi seperti desinfektan.
Jika kondisi lingkungan sudah kembali wajar , spora akan berkecambah & menghasilkan sel kuman gres seperti sel induknya. Contoh bakteri yg menciptakan endospora yakni Bacillus dan Clostridium. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, mampu disimpulkan pengertian dr endospora yaitu sebagai berikut.
Endospora yaitu spora yg terbentuk di dlm sel kuman selaku respon atas perubahan kondisi lingkungan yg kurang menguntungkan. Endospora mempunyai struktur yg sangat besar lengan berkuasa & tahan kepada unsur kimiawi yg berbahaya bagi bakteri. Apabila kondisi lingkungan sudah kembali normal, maka endospora ini akan menciptakan sel bakteri gres identik dgn sel induknya.
|
Dari definisi di atas, pembentukan endospora ini merupakan salah satu bentuk atau mekanisme adaptasi kuman kepada perubahan lingkungannya. Kondisi lingkungan yg kurang menguntungkan bagi kuman yaitu dikala terjadi krisis nutrisi sehingga beberapa bakteri akan menjadi motil untuk mencari nutrisi atau mereka akan menghasilkan enzim untuk mengeksploitasi sumber daya alternatif.
Dengan membentuk endospora, bakteri mampu bertahan hidup dlm keadaan kekurangan nutrisi. Endospora dapat bertahan dr serangan lingkungan yg lazimnya membunuh kuman mirip suhu tinggi, penyinaran UV tinggi, pengeringan, kerusakan kimia & kerusakan enzimatik. Sifat resistensi yg hebat dr endospora ini menjadikan kuman tak gampang terbunuh oleh zat antimikroba.
Struktur Endospora
Sifat resistensi endospora yg sungguh berpengaruh mampu dijelaskan dr struktur selulernya yg unik. Mantel yang tersusun atas protein melapisi spora sehingga mampu memberikan ketahanan dr zat kimia & enzimatik tertentu. Di bawah lapisan mantel, terdapat lapisan peptidoglikan khusus yg sungguh tebal. Lapisan ini dinamakan korteks. Lapisan korteks ini berfungsi untuk menangkal terjadinya kehilangan cairan tubuh pada inti spora sehingga dgn adanya korteks, spora mampu bertahan dr suhu yg sangat tinggi.
Di bawah lapisan korteks terdapat dinding sel yang pula tersusun atas peptidoglikan. Lapisan ini akan menjadi dinding sel bakteri sesudah endospora berkecambah. Membran dalam di bawah dinding sel merupakan penghalang permeabilitas utama terhadap beberapa bahan kimia yg berpeluang menghancurkan. Inti spora merupakan belahan yg mengandung DNA sel, ribosom & sejumlah protein yg larut dlm asam (SASPs). Protein tersebut mengikat besar lengan berkuasa DNA & bertanggung jawab atas ketahanan terhadap sinar UV & materi kimia yg merusak DNA.
Proses Pembentukan Endospora
Proses pembentukan spora sungguh kompleks. Salah satu acuan bakteri yg dipakai sebagai versi dlm mempelajari pembentukan endospora yakni basil Bacillus subtilis. Pada kuman tersebut, proses pembentukan spora memerlukan waktu beberapa jam. Untuk menentukan tahapan dlm proses pembentukan spora mampu dilihat dr pergantian morfologis pada sel basil.
Sebagai penunjuksel memulai proses pembentukan spora adalah bentuknya yg mulai asimetris (Tahap II) dimana dinding penyekat atau septum mulai terbentuk. Pada tahap ini, dihasilkan dua komponen sel yaitu sel induk yg ukurannya lebih besar dan forespore yang ukurannya lebih kecil. Kedua komponen sel ini mempunyai mekanisme kemajuan yg berbeda.
Selanjutnya (Tahap III), peptidoglikan pada septum terdegradasi dan forespore ditelan oleh sel induk, membentuk sel di dlm sel. Aktivitas sel induk danforespore menimbulkan sintesis senyawa spesifik endospora yg kemudian terjadi pembentukan korteks & mantel (Tahap IV + V) yg dibarengi peristiwa kehilangan cairan tubuh sel & pematangan endospora (Tahap VI + VII). Kemudian sel induk lisis (hancur) & endospora dilepaskan ke lingkungan. Endospora ini akan tetap dorman (tidak aktif) hingga kondisi lingkungan kembali normal.
Demikianlah postingan wacana gambar, sketsa, tindakan atau tahapan reproduksi basil dgn cara pembentukan spora utamanya endospora. Semoga mampu berguna untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya & hingga jumpa di artikel selanjutnya.