Fungsi Dan Jenis Motivasi

motivasi adalah kondisi jiwa dan perilaku mental yang memperlihatkan energi dan mendorong insan untuk melakukan suatu aktivitas. Meskipun secara umum banyak rancangan dari para mahir mengemukan pandangan berlawanan, tetapi sudah sangat terang menggambarkan apa yang dimaksud dengan teori, jenis, fungsi dan tujuan motivasi untuk menciptakan respon dari sesuatu tergolong dalam mencar ilmu, pekerjaan, dll. Berikut penjelasannya di blog pengertianartidefinisidari.blogspot.com:

 berpendapat bahwa motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk  FUNGSI DAN JENIS MOTIVASI

MOTIVASI MENURUT PARA AHLI

1. Nana Syaodih Sukmadinata (2009)

Menurut Sukmadinata bahwa pemahaman dari motivasi yaitu suatu kondisi yang terbentuk dari banyak sekali tenaga pendorong yang berupa desakan, motif, kebutuhan dan harapan. Motivasi ialah proses psikologis yang merefleksikan interaksi antara jiwa, perilaku, kebutuhan, persepsi dan keputusan dalam diri seseorang.

2. Sumadi Suryabrata (2010)

Menurut Suryabrata bahwa pengertian dari motivasi adalah kondisi jiwa dan sikap mental yang memperlihatkan energi dan mendorong insan untuk melaksanakan suatu acara.

3. Mc Donald dalam Abdul Hadis (2008)

Menurut Mc Donald, mendefiniskan motivasi ialah pergantian energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan hadirnya feeling dan didahului dengan balasan kepada adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga unsur penting, adalah:

  • Bahwa motivasi memulai terjadinya pergeseran energi pada diri setiap individu manusia.
  • Motivasi ditandai dengan hadirnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.
  • Motivasi akan dirangsang alasannya ada tujuan.

Kaprikornus motivasi dalam hal ini bergotong-royong ialah respons dari sebuah aksi, yaitu tujuan.

4. Mc. Donald dalam Oemar Hamalik (2003)

Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik bahwa arti motivasi ialah perubahan energi yang secara singkat mampu dibilang bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya sebuah pergantian energi yang ada pada diri insan, sehingga akan bergayut dengan problem tanda-tanda kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melaksanakan sesuatu.

5. Malayu S.P Hasibuan (2006)

Menurut Hasibuan, pengertian motivasi kerja yakni dimana istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang memiliki arti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar melakukan pekerjaan mencapai tujuan yang ditentukan.

6. A.M. Sardiman (2007)

Menurut Sardiman, definisi dari motivasi yakni daya aktivis yang sudah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada ketika-saat tertentu, khususnya jikalau kebutuhan untuk mencapai tujuan sungguh dirasakan atau mendesak. Sebagai acuan; dalam belajar ketika ujian maupun pekerjaan untuk menerima insentif.

  √ Usaha Seorang Guru Honorer Yang Nrimo Mengabdi

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan secara umum bahwa motivasi mempunyai arti terjadi bila seseorang memiliki harapan dan kemauan untuk melaksanakan sebuah aktivitas atau tindakan berfungsi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

JENIS-JENIS

Adapun jenis-jenis dari motivasi yang dikemukakan para jago berbeda-beda. Seperti teladan yang dikemukakan Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006) jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, adalah:

1. Motivasi Positif

Motivasi faktual (insentif konkret) yaitu dikala seorang manajer memotivasi bawahan dengan memperlihatkan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan memotivasi kasatmata ini semangat kerja bawahan akan meningkat, alasannya adalah manusia pada umumnya senang mendapatkan yang bagus-baik saja.

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif (insentif negatif) ialah saat seorang manajer memotivasi bawahan dengan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, alasannya takut dihukum.

Catatan: Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah dipraktekkan kepada siapa pun dan kapan saja semoga dapat berlangsung efektif merangsang gairah bawahan dalam melakukan pekerjaan .

Sedangkan berdasarkan Nana Syaodih Sukmadinata (2009) jenis-jenis motivasi mampu dikelompokkan menurut sifatnya dibedakan atas tiga macam, adalah:

  1. Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu karena rasa takut
  2. Motivasi intensif atau intensive motivation, individu melakukan perbuatan untuk menerima sebuah insentif.
  3. Sikap atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini lebih bersifat intrinsik, timbul dari dalam diri individu, berbeda dengan kedua motivasi sebelumnya yang bersifat ekstrinsik dan datang dari luar diri

Pendapat berbeda juga dikemukakan berdasarkan Sardiman (2008), jenis-jenis motivasi mampu dikelompokkan dari dasar pembentukannya, yakni:

  1. Motif-motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari, misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk melakukan pekerjaan , untuk beristirahat, dorongan seksual.
  2. Motif-motif yang dipelajari yaitu motif-motif yang muncul alasannya dipelajari, contohnya dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar.

FUNGSI MOTIVASI

Ada tiga fungsi motivasi berdasarkan Oemar Hamalik (2003):

  1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa  motivasi maka tidak akan muncul sebuah perbuatan mirip mencar ilmu.
  2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan tindakan kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya.
  3. Motivasi berfungsi selaku   pelopor. Motivasi ini dimaksudkan berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambannya pekerjaan.
 berpendapat bahwa motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk  FUNGSI DAN JENIS MOTIVASI

TEORI-TEORI MOTIVASI

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para andal yang dimaksudkan untuk menunjukkan uraian yang menuju pada apa sebetulnya manusia dan insan akan dapat menjadi seperti apa, contoh usulan dari pakar juga penulis Drs. Malayu S.P. Hasibuan.

Teori-teori motivasi berdasarkan Malayu S. P. Hasibuan (2006) dibagi menjadi dua kelompok, ialah:

1. Teori Kepuasan (Content Theory)

Teori ini merupakan teori yang mendasarkan atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menimbulkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada aspek-aspek dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya. Jika keperluan kian terpenuhi, maka semangat pekerjaannya makin baik.

Teori-teori kepuasan ini antara lain:

  • Teori Motivasi Klasik. F.W. Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi keperluan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa insan mau bekerja giat untuk mampu menyanggupi keperluan fisik, berupa duit atau barang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini yakni orang akan melakukan pekerjaan ulet bilamana beliau menerima imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan peran-tugasnya.
  • Teori Maslow. Hirarki keperluan Maslow mengikuti teori jamak adalah seseorang bertingkah atau melakukan pekerjaan , alasannya adanya dorongan untuk menyanggupi bermacam-macam keperluan. Maslow beropini, keperluan yang diharapkan insan berjenjang. Maslow mengemukakan lima tingkat keperluan, selaku berikut:
    • Kebutuhan fisiologis; ini yaitu kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk masakan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
    • Kebutuhan keselamatan dan keselamatan; ini yakni keperluan akan kebebasan dari bahaya adalah merasa aman dari bahaya kecelakaan dan keamanan dalam melaksanakan pekerjaan.
    • Kebutuhan sosial; ini ialah kebutuhan sobat, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan golongan pekerja dan masyarakat lingkungannya.
    • Kebutuhan akan penghargaan; ini ialah kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan akan akreditasi dan penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
    • Aktualisasi diri; keperluan aktualisasi diri adalah keperluan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, kemampuan, dan potensi optimal untuk meraih prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa.
  • Teori Hezberg. Menurut Hezberg, orang menghendaki dua macam aspek kebutuhan, adalah:
    • Kebutuhan akan kesehatan atau keperluan akan pemeliharaan (maintenance factors). Faktor kesehatan merupakan keperluan yang berlangsung terus-menerus, alasannya keperluan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Faktor-aspek pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,macam-macam perlindungan.
    • Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang bila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang besar lengan berkuasa, yang dapat menghasilkan prestasi yang bagus.
  • Teori X dan Teori Y Mc. Gregor. Menurut teori X untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan biar mau bekerja betul-betul . Jenis motivasi yang dipraktekkan cenderung motivasi negatif adalah dengan menerapkan eksekusi yang tegas. Sedangkan menurut teori Y, untuk memotivasi karyawan dikerjakan dengan cara peningkatan partisipasi, kerjasama, dan keterikatan pada keputusan.
  • Teori Mc Clelland. Teori ini beropini bahwa karyawan memiliki cadangan energi memiliki potensi. Bagaimana energi dilepaskan dan dipakai tergantung kekuatan, dorongan, motivasi seseorang dan suasana serta potensi yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan kerena didorong oleh:
    • Kebutuhan motif dan kekuatan dasar yang terlibat;
    • Harapan keberhasilannya;
    • Nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Adapun hal-hal yang yang memotivasi seseorang ialah:
      • Kebutuhan akan prestasi;
      • Kebutuhan akan afiliasi;
      • Kebutuhan akan kekuasaan
  • Teori Motivasi Claude S. George. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang bekerjasama dengan kawasan dan situasi di lingkungan ia bekerja, yakni:
    • Upah yang adil dan patut;
    • Kesempatan untuk maju;
    • Pengakuan sebagai individu;
    • Keamanan kerja;
    • Tempat kerja yang bagus;
    • Penerimaan oleh kalangan;
    • Perlakuan yang masuk akal;
    • Pengakuan atas prestasi
  Pemahaman Motif Dan Motivasi

2. Teori Proses

Teori proses tentang motivasi berupaya menjawab bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan sikap individu. Teori yang termasuk ke dalam teori proses, diantaranya:

  • Teori Harapan (Expectancy). Teori impian ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, adalah:
    • Harapan (expectancy) yaitu suatu kesempatan yang diberikan terjadi alasannya perilaku.
    • Nilai (valence) yakni akhir dari sikap tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu.
    • Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
  • Teori Keadilan. Keadilan ialah daya pelopor yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengukuhan perihal sikap bawahan mesti dikerjakan secara objektif.
  • Teori Pengukuhan. Teori ini didasarkan atas relasi sebab dan balasan dari perilaku dengan bantuan kompensasi. Misalnya, penawaran khusus tergantung dari prestasi yang senantiasa mampu dipertahankan

Dari teori yang dikemukan oleh Hasibuan pasti mesti dilihat faktor yang mendorong jenis dan fungsi motivasi seorang pelajar, pekerja yang lain untuk mengetahui proses seberapa besar daya penggerak atau pendorong yang ada didalam setiap individu untuk meraih tujuan tersebut.

PROSES MOTIVASI

Banyak proses motivasi yang dikemukakan oleh para hebat yang dimaksudkan untuk menunjukkan uraian yang menuju pada apa sesungguhnya manusia dan insan akan mampu menjadi seperti apa, namun biasanya proses-proses tersebut mencakup:

  1. Tujuan. Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dulu tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan.
  2. Mengetahui Kepentingan. Hal yang penting dalam komunikasi yang bagus dengan karyawan dan tidak cuma melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan.
  3. Komunikasi Efektif. Dalam proses motivasi harus dikerjakan komunikasi yang baik dengan karyawan. Karyawan mesti mengenali apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang mesti dipenuhi secara intensif tersebut diperolehnya.
  4. Integrasi Tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan tujuan kepentingan karyawannya. Dimana tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya pembiasaan komunikasi.
  5. Fasilitas. Pimpinan penting untuk memberikan sumbangan fasilitas terhadap organisasi(perusahaan) dan individu karyawan yang hendak mendukung kelangsungan pelaksanaan pekerjaan.
  6. Team Work. Pimpinan mesti membentuk Team Work yang terkordinir baik yang bisa meraih tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan lazimnya terdapat banyak bagian.

KESIMPULAN FUNGSI, JENIS DAN TEORI MOTIVASI

Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan banyak sekali sudut pandang para mahir masing-masing. Dari berbagai pertimbangan tersebut memiliki inti yang sama ialah motivasi ialah pendorong yang mengganti energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
acara faktual untuk meraih tujuan tertentu. Dari beberapa pengertianartidefinisidari.blogspot.com diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dari motivasi ialah daya penggagas atau pendorong yang ada didalam setiap individu maupun diluar individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan.


DAFTAR PUSTAKA PENGERTIANARTIDEFINISIDARI.BLOGSPOT.COM

A.M, Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu S. P. 2006. Organisasi dan Motivasi – Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hadis, Abdul. 2008. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.  

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.